TEMPO.CO, Jakarta - Akses ke kustomisasi merupakan salah satu andalan manajemen OnePlus dalam memasarkan ponsel andalannya yang baru diluncurkan, yaitu OnePlus 2. Hal ini membuka kesempatan bagi para penggunanya untuk mengotak-atik sistem operasi OxygenOS, yang dikembangkan OnePlus bersama perusahaan Cyanogen.
Aktivitas yang biasa disebut "root" ini biasanya dilakukan oleh pengguna yang ahli dalam sistem operasi komputer. Ada paket siap instal yang biasanya diluncurkan lewat forum tertentu.
Jika pengguna memilih menginstal "root" ini, dia bisa mengubah tampilan desain, warna, hingga aplikasi yang tadinya tidak bisa dilakukan menjadi bisa dilakukan atau diinstal pada ponsel.
"Jika ada masalah muncul setelah dilakukan root tapi bukan karena root, garansi tetap berlaku," tulis situs PhoneArena, Rabu, 29 Juli 2015.
Tapi jika aktivitas root tadi menyebabkan masalah pada mekanisme kerja ponsel OnePlus 2, jaminan garansi pabrik tidak berlaku.
PHONE ARENA | BUDI RIZA