TEMPO.CO, Jakarta - Ribuan penggemar game di seluruh dunia terpaksa menelan pil pahit setelah Street Fighter 5 Beta ditutup. Capcom, produsen game bergenre perkelahian itu, meluncurkan versi percobaan Street Fighter 5 di Sony PlayStation 4, Jumat lalu. Gamers bisa menjajalnya via online dengan syarat memesan alias pre-order Street Fighter 5 seharga 60 dolar AS--sekitar Rp 800 ribu. Namun, seperti yang dialami Tempo, sangat sulit untuk terhubung dengan server Capcom.
"Setelah entah berapa kali mencoba, saya cuma berhasil bermain dua kali," ujar Bram Arman, juara turnamen Street Fighter tingkat nasional kepada Tempo, Rabu, 29 Juli 2015. Pertama, dia terhubung dengan server pada Jumat pagi. "Mungkin saat itu yang main belum banyak." Tidak sampai 5 menit, sambungan terputus dan gagal tersambung lagi.
Ahad pagi lalu, Bram, 28 tahun, kembali bisa memainkan game favoritnya itu di versi teranyar. Kali ini sampai 30 menit, meski beberapa kali putus sambung. "Game play-nya beda banget," ujarnya. Dia melakoni Nash dan Ryu. "Gerakan kombinasinya lebih mudah ketimbang pendahulunya, Ultra Street Fighter 4."
Setelah terputus, warga Kembangan, Jakarta Barat itu terus mencoba menjalin koneksi dengan server, namun sia-sia. Kemarin, Capcom menutup servernya dan meminta maaf. "Setelah tiga hari, kami merasa kebanyakan pemain kecewa. Kami memutuskan mematikan server," demikian pernyataan di situs mereka.
Tidak dijelaskan kapan mereka kembali membuka versi Beta tersebut. "Kami menunda sampai yakin bisa memberi pengalaman menyenangkan bagi pemain."
Street Fighter merupakan seri fighting game legendaris. Terbit pertama kali pada 1987, game buatan Jepang ini mendunia dan jadi bagian hidup anak-anak kota besar Indonesia sejak awal 1990-an, lewat Street Fighter 2. Kebanyakan memainkannya di dingdong, mesin video game berbasis koin di bioskop dan pusat perbelanjaan. Capcom menjadwalkan merilis Street Fighter 5 pada awal tahun depan di platform Sony PlayStation 4 dan Microsoft Windows.
REZA MAULANA