TEMPO.CO, Jakarta - Pesawat tanpa awak "OS-Wifanusa" yang bisa mendarat di air dan darat, diujicoba mengangkasa di Pangkalan Udara Sulaiman, Bandung. Pesawat buatan anak-anak yang tergabung dalam Indonesia Maritime Institute (IMI) itu dirancang berkat kerja sama dengan PT Trimitra Wisesa Abadi.
Demo terbang di Lanud Sulaiman, OS Wifanusa take off dengan mulus dilandasan. "Jika take off di air, OS-Wifanusa butuh landasan pacu sepanjang 50 meter," kata Y. Paonganan sebagai inventor serta salah satu desainer OS-Wifanusa, Rabu 29 Juli 2015.
Paonganan menjelaskan, spesifikasi pesawat tanpa awak ini tak kalah dengan produk negara lain. Kemampuan kendali jarak jauh bisa mencapai 100 kilometer dan menerima real time video untuk keperluan penelitian. Pesawat ini dilengkapi kamera multispektral untuk remote sensing.
"Endurance OS-Wifanusa bisa mencapai 6-7 jam terbang nonstop, enginenya sudah gunakan fuel injection, jadi lebih efisien apalagi jika terbang di ketinggian di atas 1.000 meter lebih aman daripada mesin yang masih gunakan karburator biasa," lanjut Ongen --panggilan akrabnya.
Dia menambahkan, ketinggian terbang pesawat ini bisa mencapai 5.000 meter dengan jarak tempuh sampai 500 -600 km dengan kecepatan 100 km/jam. Pesawat ini juga sudah berhasil melewati uji sertifikasi TNI AL di Waduk Jatiluhur belum lama ini.
Menurut Paonganan, uji sertifikasi ini merupakan bentuk apresiasi yang diperjuangkan anak-anak bangsa yang tergabung di IMI. "Semoga hasil karya ini bisa berguna untuk Indonesia, tentu ini membuat kami makin semangat untuk mengembangkan pesawat ini menuju kesempurnaan sesuai peruntukan. Sertifikatnya akan terbit setelah tim Litbangal melalukan analisis dari hasil uji sertifikasi," tegasnya.
ANTARA