TEMPO.CO, Jakarta - Ada pendapat di kalangan industri digital bahwa jika Apple memasuki sebuah bisnis digital baru, para pemain lama sebaiknya bersiap untuk berganti bisnis. Anggapan itu rupanya tidak berlaku pada bisnis musik streaming yang dijajaki Apple sejak awal Juli lalu.
Dua penyedia layanan streaming music, MelOn dan Guvera, misalnya, mengaku belum terpengaruh. Padahal, Apple tengah menggelar program promosi berlangganan gratis selama tiga bulan hingga September ini bagi peminat layanan Apple Music.
Onny Robert, Head of Operations & Marketing Guvera Indonesia, mengatakan layanan musik streaming yang diluncurkan sejak Februari tahun lalu mengatakan perusahaan streaming asal Australia ini tidak melihat ada dampak signifikan terhadap para pengguna di Indonesia.
"Kami malah baru saja meluncurkan fitur agar pengguna semakin senang menggunakan layanan kami," kata Onny kepada Tempo pekan lalu. Fitur yang dimaksud adalah audio buffering, sehingga pendengar bisa mendengarkan sebuah lagu yang telah diputar tanpa harus terkoneksi ke Internet.
Pernyataan senada juga disampaikan Budi Setyawan Wijaya, Chief Executive Officer PT Melon Indonesia. Dia menyambut baik kehadiran layanan Apple Music, yang menurut dia berdampak positif bagi pengembangan industri ini.
"Potensi pasarnya masih sangat luas, sedangkan para pemainnya masih sangat sedikit," kata Budi kepada Tempo di kantornya di kawasan Jakarta Selatan pekan lalu. Menurut Budi, penyedia layanan musik streaming di Indonesia yang cukup dominan baru dua, yaitu MelOn dan Guvera.
MelOn, yang dimiliki PT Telkom Indonesia and SK Planet dari Korea Selatan, berdiri pada 2010. Layanan ini juga membuat beberapa layanan streaming music dan pengunduhan lagu dengan mitra berbeda dan diberi label berbeda. Misalnya, layanan Langit Musik yang bekerja sama dengan Telkomsel dan Gudang Musik dengan Smartfren.
Meskipun pengguna di Indonesia bisa mengakses layanan ini, Apple belum memiliki kantor perwakilan di sini. Dalam lima pekan pertama seusai diluncurkan, layanan ini telah memiliki pengguna sebanyak sekitar 11 juta orang. Layanan lainnya, seperti Deezer dan Spotify, juga bisa diakses pengguna Indonesia meskipun kedua layanan tersebut tidak memiliki kantor perwakilan di sini.
Head of Commercial Guvera Asia Jennifer Tallariti mengatakan pasar streaming music di Indonesia sangat besar. "Kami merasa layanan musik Guvera bakal semakin diterima para penggemar musik di sini, terutama para pendengar non-berlangganan."
Menurut Ony, penggemar musik streaming secara gratis mencapai 95 persen dari total pendengar musik di Indonesia. Saat ini Guvera memiliki sekitar 915 ribu pengguna dengan target satu juta pengguna. Tahun depan layanan ini ditargetkan memiliki sekitar 2 juta pengguna.
Tren musik streaming memang cenderung meningkat. Sebagai contoh, layanan Spotify yang memiliki sekitar 1,1 miliar pengguna mengalami peningkatan penggunaan layanan sebanyak 80 persen dibanding tahun lalu, menurut data dari Official Charts Company, yang mencermati perkembangan musik digital. Sedangkan penjualan album musik justru turun sebanyak 4 persen.
Menurut Budi Setyawan, pengguna musik streaming memiliki kelebihan karena bisa mengakses beragam jenis lagu dan menikmati berbagai playlist yang ada dengan mudah.
BUDI RIZA