TEMPO.CO, Palo Alto - Lebih dari 225 ribu akun Apple dibajak tanpa diketahui penggunanya. Namun pembajakan itu hanya menimpa mereka yang telah melakukan "jailbroken" pada perangkat mereka.
Penelitian dari Weiptech dan jaringan Palo Alto menemukan bahwa rincian itu diperoleh melalui malware yang didistribusikan dengan menggunakan alat jailbreak populer, Cydia.
Jailbreak atau jailbroken adalah sebuah proses memodifikasi perangkat lunak Apple (iOS) agar pengguna dapat mengakses file system Unix secara keseluruhan. Alasan utama melakukan jailbreak adalah agar pengguna bisa menginstal aplikasi dari pihak ketiga yang tidak didukung Apple.
Namun, karena tidak disetujui Apple dan dilakukan dengan menggunakan alat-alat yang tidak sah, hal itu memudahkan orang jahat untuk menginstalasi malware pada ponsel, iPad atau Apple TV.
Malware itu, KeyRaider, mengunggah semua informasi yang dicuri ke server terpisah. Karena server ini tidak aman, para peneliti yang menemukan bajakan itu berupaya meretasnya dan mengunduh beberapa data yang dicuri.
Seperti dilansir The Next Web, data yang dicuri meliputi rincian login, bukti pembelian, ID perangkat, serta data lainnya.
Tentu saja ini menjadi berita mengkhawatirkan bagi siapa saja yang telah men-jailbroken perangkat mereka.
ERWIN Z | TELEGRAPH