TEMPO.CO, Balikpapan: Kebakaran terjadi di lahan rehabilitasi primata orangutan milik Yayasan Borneo Orangutan Survival Foundation (BOSF) di Samboja, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
Setidaknya lahan hutan seluas 100 hektare sudah ludes terbakar sejak tiga hari terakhir ini. “Kebakaran hutan sudah meluas di wilayah Samboja,” kata pengelola BOSF, Nico Hermanu, Sabtu, 26 September 2015.
Nico mengatakan titik api kebakaran hutan berada di antara perbatasan Samboja Lestari dan Desa Tani Bakti. Kobaran api merembet dengan sangat cepat serta membakar wilayah lainnya yang terdiri dari hutan dan padang ilalang kering.
Upaya pemadaman masih terus dilakukan oleh staf Yayasan BOSF serta dibantu personel Detasemen Kavaleri Kodam Mulawarman dan Koramil Samboja. Yayasan BOSF juga sudah meminta bantuan Dinas Pemadam Kebakaran Kutai Kartanegara dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam Kalimantan Timur.
Nico mengatakan peristiwa kebakaran hutan ini sudah ketiga kalinya menimpa wilayah hutan Samboja dan sekitarnya. Kebakaran hutan pada bulan Agustus dan awal September lalu menghanguskan lahan hutan pohon meranti merah seluas 30 hektare milik Samboja Lestari.
Nico menduga peristiwa kebakaran ini disebabkan faktor cuaca panas dan kemarau panjang yang melanda wilayah Kalimantan Timur. Adanya kebakaran ini berdampak negatif terhadap puluhan hewan rehabilitasi jenis orangutan dan beruang madu yang berada di hutan Yayasan BOSF.
BOSF meminta bantuan dari pemerintah daerah dalam penanggulangan kebakaran hutan di wilayah Samboja ini. Petugas BOSF kesulitan mengatasi kebakaran yang meliputi area hutan hingga ribuan hektare ini.
SG WIBISONO