TEMPO.CO, Menlo Park: Facebook telah membuktikan bahwa satelit akan memainkan peran besar dalam menjalankan inisiatif internet gratis Facebook ke setiap orang di seluruh dunia, namun pembicaraan tentang peluncuran masih terbatas.
Pada Senin, 5 Oktober 2015, hal itu berubah setelah Facebook mengumumkan ia bekerja sama dengan spesialis komunikasi Prancis Eutelsat untuk menyambung konektivitas ke lebih dari 14 negara yang paling padat penduduknya di Sub-Sahara Afrika.
Facebook dan Eutelsat akan bekerja sama dengan perusahaan Israel Spacecom untuk memanfaatkan seluruh muatan broadband pada satelit AMOS-6, yang dijadwalkan dimulai tahun ini.
Menariknya, SpaceX, yang ditetapkan Federal Communications Commission( FCC) untuk meluncurkan satelit broadband downlink sendiri pada bulan Juni, akan mengawal AMOS-6 untuk mengorbit menggunakan roket Falcon 9 miliknya.
Proyek Internet.org telah memicu kemarahan dalam beberapa bulan terakhir atas netralitas dan transparansi, terutama di India. Meskipun sekarang mencapai ratusan juta orang, perusahaan itu dituduh memaksakan layanannya dan mengendalikan apa yang dapat diakses.
Untuk membantu membedakan aplikasinya dari inisiatif Internet.org yang lebih luas, Facebook menamakan aplikasinya sebagai "Free Basics by Facebook" dan menambahkan 60 layanan baru dari pengembang yang telah mendaftar untuk proyek itu.
Facebook berharap untuk memulai transmisi pada paruh kedua tahun 2016, menghubungkan orang-orang yang berada di luar jangkauan jaringan tetap dan mobile.
Namun, bukan itu saja yang direncanakannya. Facebook juga membangun Aquila, pesawat tak berawak bertenaga surya sepanjang 140 kaki (42,67 meter) yang dapat menyediakan internet dari ketinggian 60.000 (18.288 meter) hingga 90.000 kaki (27.432 meter). Perusahaan akan menguji pesawat tanpa awak itu akhir tahun ini tapi tidak ada keterangan kapan akan sepenuhnya dijalankan.
ENGADGET | ERWIN Z