Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tikus Hidung Babi Ditemukan di Sulawesi

image-gnews
Ilmuwan menemukan spesies tikus baru asal Sulawesi yang diberi nama Hyorhinomys stuempkei. www.theguardian.com
Ilmuwan menemukan spesies tikus baru asal Sulawesi yang diberi nama Hyorhinomys stuempkei. www.theguardian.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tim peneliti internasional menemukan spesies baru di Indonesia. Spesies baru ini berupa binatang pengerat dengan hidung serupa babi, yang belum pernah dilihat sebelumnya. Meski tak menyebutkan nama daerah secara spesifik, hewan ini ditemukan di pegunungan pulau terpencil di Sulawesi.

“Kami belum pernah melihat sesuatu seperti ini. Jelas-jelas ini adalah suatu spesies baru,” kata kurator mamalia dari Museum Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lousiana, Jake Esselstyn, seperti dilansir dari Phys pada Selasa, 6 Oktober 2015, waktu setempat. Penemuan baru ini merupakan yang ketiga dalam penelitian yang sudah berlangsung sejak 2012.

Meski baru diumumkan pada tahun ini, Esselstyn telah menemukan spesies ini di hari kedua penelitian lapangan mereka pada 2013. Berbagi tugas dengan rekan setimnya, Kevin Rowe, mereka menelusuri dua arah yang berbeda dari tempat perkemahan untuk melihat perangkap yang telah dipasang sebelumnya. Ternyata, perangkap Rowe dan Esselstyn menangkap dua hewan yang sama, tapi belum pernah dilihat sebelumnya.

Tikus ini memiliki hidung besar yang datar dan berwarna merah muda. Lubang hidungnya menghadap ke depan. Karena itu, mereka menamai hewan ini ‘tikus hidung babi’, dengan nama ilmiah Hyorhinomys stuempkei.

Tikus jenis baru ini memiliki telinga yang besar, kaki belakang yang panjang, gigi pengerat putih panjang, dan rambut urogenital yang lebat. Secara genetik pun, tikus hidung babi ini sangat berbeda dengan hewan yang mirip, sehingga akhirnya ditahbiskan sebagai suatu genus baru. Penampakan tikus ini juga menghiasi Jurnal Mamalogi edisi Oktober.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Perbedaan yang tampak, selain secara genetika, adalah tak tampaknya sambungan rahang di tulang dentalnya. Sambungan rahang, yang juga dikenal sebagai prosesus koronoid, umum ditemukan di spesies mamalia lainnya termasuk manusia. “Saya tak tahu hewan pengerat lain yang benar-benar tak memiliki sambungan rahang ini,” kata Esselstyn.

Tak adanya sambungan rahang ini juga menjelaskan makanan utama tikus hidung babi. Karena rahangnya lemah, maka mereka tak mengkonsumsi makanan yang membutuhkan banyak kunyahan. Tikus ini umumnya mengkonsumsi cacing tanah dan lava kumbang.

PHYS | URSULA FLORENE

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BRIN Temukan Dua Spesies Burung Baru di Kalimantan Tenggara

29 Maret 2022

Cyornis kadayangensis (Sikatan Kadayang) dan Zosterops meratusensis (Kacamata Meratus) adalah dua spesies burung baru yang ditemukan. Penemuan tersebut dimulai dari penelitian yang dilakukan sejak tahun 2016. Upaya pendeskripsian yang dilakukan oleh tim peneliti di Pusat Riset Biosistematika dan Evolusi, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bekerja sama dengan mitra internasional akhirnya berhasil dipublikasikan tahun 2022.
BRIN Temukan Dua Spesies Burung Baru di Kalimantan Tenggara

Pegunungan Meratus yang terisolasi dari rantai pegunungan lain di Kalimantan membentuk komunitas fauna yang unik seperti yang terlihat pada kelompok burung


Cecak Jarilengkung Hamidy: Spesies Baru dari Kalimantan

12 September 2021

Cecak Jarilengkung Hamidyi (Crytodactilus Hamidyi) spesies cecak yang baru ditemukan di Pulau Kalimantan. Foto: Instagram/lipiindonesia
Cecak Jarilengkung Hamidy: Spesies Baru dari Kalimantan

Para peneliti berhasil menemukan spesies cecak baru di Pulau Kalimantan


LIPI Temukan Spesies Baru Burung Madu di Alor, Kicaunya Khas

15 Oktober 2019

Myzomela prawiradilagae., spesies baru burung pemakan madu yang ditemukan LIPI di Pula Alor NTT, Oktober 2019. (twitter/klhk)
LIPI Temukan Spesies Baru Burung Madu di Alor, Kicaunya Khas

Peneliti LIPI berhasil menemukan spesies baru burung pemakan madu di Pulau Alor, NTT. Diberi nama mengikuti nama peneliti senior Dewi Prawiradilaga .


Banyak Spesies Baru di Pulau Pejantan, KLHK Kirim Peneliti

9 Maret 2017

Seekor kupu-kupu harimau bertengger di atas daun, di Indonesia terdapat berbagai jenis kupu-kupu. Di pulau Jawa dan Bali saja, terdapat 600 jenis spesies kupu-kupu. London, Inggris, 31 Maret 2015. Carl Court / Getty Images
Banyak Spesies Baru di Pulau Pejantan, KLHK Kirim Peneliti

Tim Balitbang KLHK juga menemukan banyak flora dan fauna unik yang diduga spesies baru, semisal tupai tiga warna dan anggrek yang hidup di atas batu.


Donald Trump Jadi Nama Ngengat, Ada Maksud Tersembunyi

18 Januari 2017

Neopalpa donaldtrumpi. nbcnews.com
Donald Trump Jadi Nama Ngengat, Ada Maksud Tersembunyi

Vazrick Nazari memberi nama Donald Trump pada ngengat dengan sisik berwarna putih kekuningan di kepala.


Peneliti Temukan Spesies Baru Hiu Prasejarah

5 Oktober 2016

Gigi spesies hiu prasejarah Megalolamna paradoxodon, sepanjang 5 cm. Livescience.com/Kenshu Shimada
Peneliti Temukan Spesies Baru Hiu Prasejarah

Megalolamna paradoxodon diperkirakan hidup 20 juta tahun lalu dan kini sudah punah.


Spesies Baru Laba-laba Unik Ditemukan di Brasil  

18 Februari 2016

Foto udara hutan hujan Amazon (kanan), berbatasan dengan lahan gundul yang disiapkan untuk penanaman kedelai di Mato Grosso, Brasil, 4 Oktober 2015. Brasil akan memecahkan rekor menghasilkan 97.800.000 ton kedelai pada periode 2015/16, naik sebesar 3,2 persen dibandingkan dengan 2014/15. Pemerintah Brasil telah membuat komitmen untuk mengurangi deforestasi di Amazon hingga sebesar 80 persen pada 2020. REUTERS/Paulo Whitaker
Spesies Baru Laba-laba Unik Ditemukan di Brasil  

Delapan spesies baru laba-laba cambuk baru ditemukan di Brasil.


Hobbit yang Ditemukan di Flores Bukan Spesies Manusia?

18 Februari 2016

Homo floresiensis. Livescience.com
Hobbit yang Ditemukan di Flores Bukan Spesies Manusia?

Penelitian terbaru ini menggunakan alat pemindai tiga dimensi berteknologi tinggi buatan Jepang.


Spesies Hiu Ini Bisa Bercahaya dalam Air  

4 Januari 2016

Hiu termasuk di dalam ordo superordo Selachimorpha, selain itu hiu bernafas menggunakan 5 insang. Hiu termasuk predator yang ditakuti, karena kemampuan menyerang mangsa menggunakan gigi tajam. Florida, Amerika, 5 April 2015. Dailymail
Spesies Hiu Ini Bisa Bercahaya dalam Air  

Peneliti menemukan spesies baru hiu bercahaya di dasar samudera. Mereka menyebutnya hiu ninja karena warna tubuhnya hitam pekat.


LIPI Temukan 14 Spesies Baru Flora dan Fauna Pulau Enggano  

16 November 2015

Pulau Enggano. TEMPO/Arie Basuki
LIPI Temukan 14 Spesies Baru Flora dan Fauna Pulau Enggano  

LIPI telah mengidentifikasi 14 spesies flora dan fauna baru selama Ekspedisi Widya Nusantara 2015 di Pulau Enggano, Bengkulu.