TEMPO.CO, Semarang - Indonesia Linux Conference (ILC) 2015 akan digelar di Kota Tegal, Jawa Tengah, 10-11 Oktober 2015. Kegiatan berskala nasional itu untuk memfasilitasi pengguna, pengembang, dan pemerhati linux.
“Terdiri atas pemerintah, pengusaha, dan masyarakat pada umumnya,” kata Romi Muharyono, Ketua Komunitas Pengguna Linux Indonesia (KPLI) Tegal, dalam siaran pers yang dikirim ke Tempo, Kamis, 8 Oktober 2015.
Agenda pertemuan ILC 2015 berada di dua tempat, yaitu Politeknik Harapan Bersama, Kota Tegal, yang sekaligus menjadi tempat pembukaan, konferensi, seminar, dan kelas paralel serta pameran.
Sedangkan puncak acara ILC 2015 akan dilangsungkan di Wana Wisata Guci, Kabupaten Tegal. “Tak kurang dari 12 pembicara dari berbagai komunitas Linux dan pemerintahan akan berbagi ilmu dalam rangkaian acara ini,” kata Romi.
Indonesia Linux Conference telah berlangsung sejak 2002 di Jakarta dan Yogyakarta sebagai cikal bakal terselenggaranya acara ini. Secara berturut-turut kemudian pada 2006 di Surabaya, 2007 di Yogyakarta, 2008 di Denpasar Bali, 2009 di Makasar, 2010 di Bogor, 2011 di Dompu Nusa Tenggara Barat, 2012 di Malang, 2013 di Banda Aceh, dan 2014 di Sinjai Sulawesi Selatan.
ILC 2015 bertujuan mendorong pemanfaatan sistem operasi linux personal, intitusi pendidikan, pemerintahan, ataupun di dunia bisnis. Menurut Romi, Indonesia Linux Conference 2015 tak hanya membahas sistem operasi, tapi juga memfasilitasi kebutuhan aplikasi-aplikasi yang berjalan di atasnya.
Untuk mencapai tujuan tersebut, pada hari pertama digelar acara seminar dan kelas paralel untuk masyarakat umum dengan materi-materi implementasi mail server pada berbagai lembaga dan perusahaan besar.
Lalu, sistem perpustakaan terintegrasi, promoting gnome, mengenal mobile forensic, IT entrepreneur, Linux di dunia cloud computing, hacking ethic, IGN Internet of think, introduction to webserver, serta bermain musik di Linux.
“Sementara pada KPLI Meeting, para perwakilan dari komunitas Linux akan berkumpul dalam forum terbatas untuk membahas perkembangan gerakan sebagai ujung tombak penetrasi Linux dan Open Source di Indonesia,” kata Romi.
Dari pendaftaran online, peserta yang akan hadir pada ILC 2015 Tegal telah mencapai kuota. “Selain dari masyarakat umum, penyelenggara mengundang dari unsur pemerintah, sekolah, kampus, hingga dunia usaha,” katanya.
Sedangkan dari KPLI, yang akan hadir kurang-lebih 20 utusan dan perwakilan dari berbagai daerah di Indonesia, ditambah 8 komunitas open source lainnya.
EDI FAISOL