TEMPO.CO, Jakarta - Uber, sebuah platform aplikasi yang menghubungkan pengemudi dengan pengguna, hari ini melakukan uji coba cara pembayaran tunai di Bandung. Indonesia adalah negara keenam di dunia, dan ketiga di kawasan Asia Tenggara, yang menggunakan cara pembayaran tunai untuk Uber.
“Kami menyadari pembayaran tunai masih menjadi cara pembayaran yang paling banyak digunakan masyarakat Indonesia, terutama yang berdomisili di kota kecil,” kata Mike Brown, Regional General Manager Southeast Asia & Oceania Uber, melalui siaran pers yang diterima Tempo pada Rabu, 4 November 2014. Selama ini, layanan Uber hanya menerima pembayaran melalui kartu kredit.
Saat ini, proses pembayaran tunai telah dilakukan di beberapa tempat. Hyderabad, India, telah terpilih sebagai lokasi uji coba pertama untuk lingkup global pada Mei lalu. Beberapa pekan kemudian, uji coba ini dilakukan di Nairobi, Kenya. Saat ini, di 22 kota di India, tempat Uber beroperasi, telah mempunyai pilihan penggunaan metode pembayaran tunai. Adapun kota-kota lain yang memiliki pilihan layanan cara pembayaran sejenis adalah Jeddah dan Riyadh, Arab Saudi; Hanoi dan Ho Chi Minh, Vietnam; dan Manila, Filipina.
Terkait dengan pilihan metode pembayaran, saat ini pengguna di Bandung akan memiliki akses ke semua fitur terkini yang dimiliki Uber. Pengguna hanya perlu memilih "CASH" pada pilihan cara pembayaran, kemudian dapat naik kendaraan dan, setelah tiba di tempat tujuan, dapat langsung membayar tunai kepada pengemudi.
Namun tidak semua pengguna berkesempatan melihat pilihan pembayaran tunai karena saat ini Uber tengah melakukan pengujian terhadap beberapa kelompok pengguna serta preferensi pengguna tertentu. Setelah itu, pengguna dan pengemudi diminta memberikan umpan balik (feedback) terhadap metode pembayaran ini. Belum ada rencana untuk mengembangkan metode ini di kota lain di Indonesia.
URSULA FLORENE