TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Indonesia serta Kedutaan Besar Republik Indonesia di Kuwait, bekerja sama dengan Borneo Orangutan Survival Foundation (Yayasan BOS), berhasil memulangkan bayi orangutan bernama Puspa dari Kuwait kemarin.
Pemulangan itu menggunakan penerbangan Kuwait Airways KU415 dan mendarat di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, pada 23 November 2015 pukul 15.40. Dari hasil pemeriksaan fisik yang dilakukan oleh dokter hewan, orangutan betina mungil ini dalam kondisi sehat, setelah melalui perjalanan panjang selama kurang lebih 10 jam di dalam pesawat.
Dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Puspa langsung dibawa ke instalasi Karantina Taman Safari Indonesia, Cisarua, Bogor, Jawa Barat, dikawal oleh tim gabungan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan dari Yayasan BOS. Begitu tiba di tempat, Puspa langsung menjalani karantina.
Puspa selanjutnya menjalani proses karantina, di mana dilakukan tes kesehatan menyeluruh dan tes DNA untuk menentukan ke mana dia akan dikirim untuk menjalani proses rehabilitasi.
Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Tachrir Fathoni, mengatakan pemerintah Indonesia saat ini sedang mendata jumlah orangutan liar yang diselundupkan secara ilegal ke luar negeri dengan harapan bisa dikembalikan ke Indonesia segera. “Sesuai dengan peraturan internasional, orangutan yang ada di luar negeri harus kembali ke Indonesia,” ujarnya.
Sementara Jamartin Sihite, CEO Yayasan BOS, mengatakan di balik keberhasilan memulangkan dua bayi orangutan dari Kuwait ini, masih tersisa akar masalah yang besar. “Penyelundupan dan perdagangan satwa liar yang bisa digagalkan ini merupakan indikasi lemahnya pengawasan di lapangan dan penegakan hukum. Hal ini ibarat puncak sebuah gunung es. Bagian yang tampak di permukaan jauh lebih kecil daripada yang sesungguhnya terjadi,” ujarnya.
Pada bulan Juli 2015, pihak Bandar Udara International Kuwait berhasil menggagalkan penyelundupan dua individu orangutan dari rute penerbangan Jakarta–Kuwait. Tanggal 13 September lalu, satu orangutan berusia 2 tahun yang diberi nama Moza, telah dipulangkan ke tanah air. Satu orangutan lagi yang kini berusia 10 bulan, masih dirawat di Kebun Binatang Kuwait.
Puspa bergabung dengan Moza dan Junior yang sudah lebih dulu menjalani proses karantina dan hasilnya menunjukkan bahwa keduanya adalah orangutan Borneo dari sub-spesies Pongo pygmaeus wurmbii. Proses rehabilitasi sangat diperlukan oleh ketiga orangutan ini demi memberikan mereka kesempatan untuk bisa dilepasliarkan kembali ke habitat alaminya di hutan.
ERWIN Z