TEMPO.CO, Jakarta - Pengembang di balik browser Mozilla Firefox, pada Rabu lalu, menyatakan Firefox tidak lagi menggantungkan pendapatannya pada Google. Mozilla mengaku baik-baik saja tanpa jutaan dolar dana dari Google.
Mozilla bergerak membuat kesepakatan baru berdasarkan wilayah regional bersama beberapa mesin pencarian. Kerja sama ini dibuat berdasarkan pembagian wilayah, seperti Amerika Serikat akan menggunakan Yahoo!, Cina akan menggunakan Baidu, dan Rusia akan menggunakan Yandex.
Firefox merasa cukup percaya diri terhadap kesepakatan barunya yang dibuat bersama mesin pencarian lain ini. Bahkan Mozilla meyakini akan membawa pendapatan lebih besar lagi atas hasil kerja sama baru tersebut.
Selama bertahun-tahun, Google mendanai Mozilla dengan membayar untuk menjadikan mesin pencarian Google sebagai website pencarian yang muncul saat Firefox digunakan. Pada 2014, kesepakatan di antara keduanya bahkan menyumbang sebagian besar pendapatan atas organisasi nonprofit tersebut sekitar US$ 330 juta atau setara dengan Rp 4,4 triliun. Angka ini diungkapkan dalam sebuah laporan tahun 2015.
Sekarang, Mozilla tidak menerima pendapatan dari seluruh penggunaan Google, meskipun Google masih menjadi mesin pencarian yang terpasang otomatis pada pengguna Firefox di Eropa.
“Kami tidak punya hubungan komersial dengan Google saat ini,” kata Denelle Dixon-Thayer, Mozilla Chief Business dan Legal Officer, seperti dilansir melalui CNET.com, Jumat, 27 November 2015.
Bagi Mozilla, kerja sama baru dan kompetisi lebih luas yang diberikan saat ini akan memberi konsumen lebih banyak pilihan saat mengakses informasi dan layanan secara online.
CNET | MAYA NAWANGWULAN