TEMPO.CO, Jakarta - Facebook mengubah kebijakan cuti melahirkan bagi karyawan penuh waktu. Vice Presiden of People di Facebook, Lori Goler, mengumumkan terhitung 1 Januari 2016, semua karyawan berhak cuti melahirkan selama 4 bulan.
Pengumuman perubahan itu diungkapkan Lori Goler melalui sebuah postingan resmi, Kamis, 26 November 2015. "Hari ini dengan bangga saya mengumumkan bahwa Facebook telah mengubah kebijakan cuti karyawan penuh waktu selama 4 bulan dengan gaji tetap dibayar. Apapun gender mereka, dan di mana pun mereka berada," kata Goler.
Baca Juga:
Goler melanjutkan, keputusan itu juga berlaku baik bagi ayah maupun pasangan sejenis di luar Amerika Serikat. Selain itu, kata dia, peraturan ini tidak akan mengubah aturan cuti karyawan pada tahun 2015 ini.
Goler mengatakan, kebijakan baru ini untuk mendukung karyawan dalam kehidupannya bersama orang-orang yang berarti bagi mereka. "Kami terus berusaha menjadi perusahaan terdepan bagi keluarga," kata dia dalam siaran pers yang diterima Tempo, Kamis, 26 November 2015.
Hasil studi menunjukkan, ketika orang tua bekerja meluangkan waktu bersama bayi mereka yang baru lahir, hasilnya akan jauh lebih baik bagi anak dan keluarganya. Selama ini cuti melahirkan hanya diberikan kepada ibu.
"Kami percaya baik ayah maupun ibu seharusnya mendapatkan dukungan yang sama ketika mereka mulai membangun dan tumbuh menjadi sebuah keluarga," kata Goler.
Berdasarkan data dari Pew Research, kebanyakan ayah merasa khawatir mereka tidak dapat meluangkan waktu cukup dengan anak-anak mereka. "Setiap orang tua baru di kantor kami di seluruh dunia, termasuk mereka yang memiliki anak atau yang telah mengadopsi anak di tahun 2015 dan merupakan karyawan Facebook, akan berhak mendapatkan ini," kata Goler.
Cuti tersebut bisa diambil kapan saja selama setahun setelah anak mereka lahir. "Mengambil cuti melahirkan adalah keputusan yang sangat pribadi, tapi kami ingin memberikan dukungan dan kebebasan untuk menentukan waktu libur sesuai dengan kebutuhan mereka. "
MARTHA WARTA SILABAN