TEMPO.CO, Boston - Perempuan yang bekerja lebih dari 40 jam per pekan ada kemungkinan butuh waktu yang lebih lama agar bisa hamil. Riset yang dipublikasikan dalam Journal Occupational and Environmental Medicine ini menunjukkan kondisi serupa dialami para wanita yang kerap mengangkat beban berat.
Dalam risetnya, peneliti mengawasi 1.739 perawat perempuan di Amerika Serikat yang berusaha hamil pada periode 2010-2014. Sebanyak 16 persen perawat tak mengandung dalam 12 bulan, sedangkan 5 persen lagi kesulitan hamil setelah dua tahun. Wanita yang bekerja lebih dari 40 jam per minggu ternyata membutuhkan waktu 20 persen lebih lama untuk bisa hamil ketimbang mereka yang bekerja 21-40 jam per minggu.
Kerap melakukan aktivitas angkat berat dengan beban lebih dari 10 kilogram juga mempengaruhi peluang terjadinya kehamilan. "Riset menunjukkan bahwa kerja berat, secara fisik atau durasi panjang, memiliki efek merugikan bagi para perawat perempuan yang mencoba untuk hamil," kata Audrey Gaskins, peneliti dari Harvard T.H. Chan School of Public Health di Boston.
Separuh dari perawat yang diteliti berusia 33 tahun. Sebanyak 44 persen memiliki berat badan berlebih atau obesitas. Sekitar 22 persen dari total perawat yang diamati adalah mantan perokok. Mereka sebagian besar bekerja khusus pada malam atau siang hari. Ada juga sebagian yang melakukan rotasi kerja dengan waktu berbeda.
Sekitar 580 perawat bekerja setidaknya delapan jam per hari, 40 persen di antaranya dilaporkan mengangkat beban berat hingga lima kali dalam sehari. Pengaruhnya lebih jelas pada wanita yang kelebihan berat badan atau obesitas. Namun frekuensi atau rotasi kerja tak memiliki hubungan dengan lamanya waktu yang mereka butuhkan untuk hamil.
Baca Juga:
Sebagian besar pasangan yang sehat bisa mendapatkan konsepsi dalam tempo tiga hingga enam bulan. Namun proses ini bisa berjalan lebih lama bagi orang-orang yang berusia lebih tua. Masalah fertilitas yang dipengaruhi oleh kebiasaan merokok atau mengkonsumsi minuman keras berlebihan juga mengganggu usaha hamil.
Courtney Lynch, pakar kesehatan reproduksi dari Ohio State University, menyatakan para wanita yang bekerja berat itu sulit hamil mungkin karena sudah terlalu capai ketika sampai di rumah. "Ada kemungkinan mereka tak bisa sering berhubungan seksual karena tuntutan pekerjaan mereka sangat besar," kata Lynch yang tak terlibat dalam riset Gaskins.
Lynch menyarankan pasangan yang ingin mendapatkan anak lebih cepat sebaiknya berhubungan seksual setidaknya dua kali dalam seminggu. Para perempuan juga perlu menjaga berat badan, berolahraga yang cukup, serta menghindari merokok dan stres. Alat pendeteksi masa ovulasi juga bisa membantu para perempuan yang ingin hamil.
JOURNAL OCCUPATIONAL & ENVIRONTMENTAL MED | AMRI MAHBUB
Baca juga:
Di Balik Heboh Freeport: Ayo Tebak, Setya Novanto Akan Tergusur?
Disebut Rizieq Lamar Nyi Kidul, Si Bupati:Istri Saya Saja...