Jangan Makan Plasenta, Ini Risikonya

Reporter

Terjemahan

Editor

Erwin Prima

Senin, 16 Oktober 2017 10:09 WIB

Pembuatan pil plasenta. AP

TEMPO.CO, San Francisco - Mengkonsumsi plasenta setelah melahirkan telah menjadi semacam sebuah keisengan, dengan pasangan selebriti Jason Biggs dan Jenny Mollen menjadi yang terakhir melakukannya setelah melahirkan. Kim Kardashian bahkan telah memposting foto di Twitter tentang plasenta yang dikeringkan dan dienkapsulasi.

Pendukung praktek ini, yang disebut placentophagy, mengklaim bahwa makan plasenta dapat membantu mengatasi depresi pascamelahirkan, memperbaiki laktasi dan meningkatkan energi.

Baca: Kim Kardashian Makan Plasenta, Ketahui Manfaatnya

Namun, tinjauan baru terhadap berbagai penelitian menemukan bahwa sebenarnya tidak ada manfaat kesehatan untuk makan plasenta. Sebaliknya, tindakan itu membawa risiko bagi ibu dan bayinya yang menyusui, kata periset.

Kajian tersebut, yang dipublikasikan secara online pada bulan Agustus di American Journal of Obstetrics & Gynecology, meneliti penelitian yang ada mengenai placentophagy untuk menentukan apakah praktek tersebut pantas dilakukan. Tim menemukan bahwa beberapa uji klinis yang telah mempelajari placentophagy mendapati praktek tersebut tidak bermanfaat.

"Jangan makan plasenta bayi Anda," kata penulis studi senior Dr. Amos Grünebaum, seorang profesor kebidanan dan ginekologi klinis di Weill Cornell Medical College di New York City. "Tidak ada manfaatnya, dan ada potensi risiko."

Advertising
Advertising

Risiko ini meliputi infeksi virus dan bakteri baik untuk bayi menyusui maupun ibu, dan risiko menelan racun dan hormon yang terkumpul di plasenta selama kehamilan, menurut kajian tersebut. Risiko ini hadir bahkan ketika plasenta telah dibekukan-dikeringkan dan dienkapsulasi, atau dipanggang.

Tidak ada standar untuk pemrosesan plasenta untuk konsumsi manusia di AS, dan Centers for Disease Control and Prevention (CDC) merekomendasikan untuk menghindari enkapsulasi plasenta karena tidak selalu menghilangkan patogen.

Sedangkan untuk memanggang plasenta, ia harus memenuhi persyaratan panas yang sama dari daging matang lainnya untuk menghilangkan infeksi, kata CDC. "Steak bisa dimasak mentah, sedang atau sudah matang," kata Grünebaum kepada Live Science. "Semakin mentah, semakin besar kemungkinan kontaminasi."

Laporan CDC dari bulan Juni menyoroti risiko tidak memanaskan plasenta ke suhu yang cukup tinggi untuk membunuh bakteri. Dalam laporan tersebut, pejabat CDC menggambarkan sebuah kasus di mana bayi mendapat infeksi dari bakteri yang hadir di kapsul plasenta ibunya.

Setelah menyelidiki kapsul itu, CDC menyebutkan bahwa ketika plasenta dienkapsulasi, tidak dipanaskan pada suhu yang cukup tinggi untuk cukup lama untuk membunuh bakteri. Untuk melakukannya, plasenta perlu dipanaskan sampai 130 derajat Fahrenheit selama lebih dari 2 jam, kata CDC.

Bahkan suhu yang lebih tinggi diperlukan untuk membunuh virus seperti HIV, Zika dan hepatitis, menurut kajian itu.

Tetapi penelitian telah menemukan bahwa bahkan ketika plasenta dimasak cukup lama untuk menghilangkan virus atau bakteri, logam berat dan hormon dapat terakumulasi di plasenta, dan panas tidak akan berpengaruh pada senyawa tersebut, kata kajian tersebut.

Baca: Andien Biarkan Tali Pusar dan Plasenta Bayinya Putus Sendiri

Tak satu pun dari studi ini menemukan kadar toksin atau hormon yang berbahaya di plasenta, namun wanita yang mengonsumsi plasenta sering melaporkan sakit kepala, yang dapat disebabkan oleh logam berat yang disebut kadmium yang terbentuk di plasenta mereka, kata para penulis.

LIVESCIENCE | ERWIN Z

Berita terkait

Terapi Kesehatan yang Sempat Viral dan Masih Populer

57 hari lalu

Terapi Kesehatan yang Sempat Viral dan Masih Populer

Berikut lima tren kesehatan yang sempat viral dan masih populer sampai sekarang. Ingat, tak semua baik dilakukan dan cocok untuk setiap orang.

Baca Selengkapnya

Penularan Hepatitis B Mayoritas Ditularkan dari Ibu ke Anak, Cegah dengan Ini

18 Mei 2023

Penularan Hepatitis B Mayoritas Ditularkan dari Ibu ke Anak, Cegah dengan Ini

Penularan hepatitis B, C, dan D dari ibu ke anak umumnya secara langsung ketika hamil melalui plasenta yang akan dibawa hingga bayi lahir

Baca Selengkapnya

Mandy Moore Minum Pil Plasenta setelah Melahirkan, Apa Manfaatnya?

27 Oktober 2022

Mandy Moore Minum Pil Plasenta setelah Melahirkan, Apa Manfaatnya?

Mandy Moore mengemas plasentanya menjadi pil, ada klaim bahwa pil ini berkhasiat untuk ibu setelah melahirkan.

Baca Selengkapnya

Risiko Kerusakan Plasenta dan Kekebalannya pada Wanita Hamil yang Mengalami Covid-19

18 Oktober 2022

Risiko Kerusakan Plasenta dan Kekebalannya pada Wanita Hamil yang Mengalami Covid-19

Ada sejumlah penelitian yang melihat efek Covid-19 pada wanita hamil

Baca Selengkapnya

Kenali Penyebab Keguguran, Hati-hati Usia Kehamilan Sebelum 20 minggu

4 Juni 2022

Kenali Penyebab Keguguran, Hati-hati Usia Kehamilan Sebelum 20 minggu

Keguguran adalah berhentinya kehamilan secara tidak terduga dan tiba-tiba. Apa saja penyebabnya? Mengapa terjadi di 3 bulan pertama kehamilan?

Baca Selengkapnya

Risiko Kehamilan Pasca Operasi Caesar, Berbahaya Jika Lebih dari 3 Kali Caesar?

25 Februari 2022

Risiko Kehamilan Pasca Operasi Caesar, Berbahaya Jika Lebih dari 3 Kali Caesar?

Benarkah ibu hamil tidak disarankan melahirkan dengan operasi caesar lebih dari tiga kali? Jika benar apa efeknya?

Baca Selengkapnya

Persalinan Harus dengan Operasi Caesar, Apa Sebabnya?

21 Agustus 2021

Persalinan Harus dengan Operasi Caesar, Apa Sebabnya?

Persalinan dapat dilakukan dengan operasi caesar jika persalinan normal tidak dimungkinkan terjadi karena alasan medis. Apa saja sebabnya?

Baca Selengkapnya

Rachel Maryam Pendarahan Saat Melahirkan, Kenali Penyebab dan Gejalanya

4 Oktober 2020

Rachel Maryam Pendarahan Saat Melahirkan, Kenali Penyebab dan Gejalanya

Rachel Maryam dikabarkan mengalami pendarahan saat melahirkan anak keduanya

Baca Selengkapnya

Cerita Alice Norin Melewati Persalinan dengan Placenta Previa Totalis Accreta

14 September 2020

Cerita Alice Norin Melewati Persalinan dengan Placenta Previa Totalis Accreta

Nyaris diangkat rahim dan kehilangan darah hingga 3 liter, Alice Norin bersyukur bisa melahirkan dengan selamat.

Baca Selengkapnya

Sebab Retensio Plasenta Komplikasi saat Melahirkan dan Risikonya

17 Juni 2020

Sebab Retensio Plasenta Komplikasi saat Melahirkan dan Risikonya

Ketika plasenta atau ari-ari tetap berada di dalam tubuh, wanita akan menunjukkan gejala sehari setelah melahirkan.

Baca Selengkapnya