Bukan Baterai, Mobil Listrik Lamborghini dan MIT Pakai Bahan Ini

Editor

Amri Mahbub

Rabu, 8 November 2017 08:57 WIB

Lamborghini Terzo Millennio. (Lamborghini)

TEMPO.CO, Boston - Lamborghini menggandeng Massachusetts Institute of Technology (MIT) dalam mengembangkan sebuah mobil listrik tanpa baterai. Kerangka Lamborghini Terzo Millennio yang terbuat dari nanotube karbon akan digunakan sebagai superkapasitor yang akan menyimpan dan melepaskan energi dengan cara yang berbeda dari baterai. Metode superkapasitor ini memiliki banyak keuntungan, namun juga memiliki kerugian serius.

Butuh waktu bertahun-tahun bagi tim MIT dan Lamborghini untuk mengatasi kerugian tersebut. Namun, menurut Kepala Penelitian dan Pengembangan Lamborghini Mauricio Reggiani, usaha tersebut tidak akan sia-sia. "Pada saat itu, kami sangat optimis," ucapnya.

Baca: Berita Teknologi: Lamborghini Kembali Rilis Smartphone Mewah

Reggiani menyatakan supercar terbaik manapun tidak akan bekerja maksimal dengan baterai terbaik sekalipun. Sebab, baterai mobil terlalu berat dan tebal. Sehingga dayanya terkuras dengan cepat dan tidak akan berada di puncak performa dalam waktu lama. Jika mobil hanya menggunkan baterai yang kecil, maka tidak akan ada banyak beban yang ditambahkan.

"Jika saya memiliki mobil sport super dan ingin pergi ke area balap, saya akan melewati beberapa lap tanpa harus berhenti dan mengisi ulang daya setiap lap. Itu mobil yang saya ingin buat," ucap Reggiani.

Advertising
Advertising

Baca: Mobil Listrik Impian Elon Musk, Tesla Model 3, Diluncurkan

Superkapasitor yang dapat dibuat deri karbon memiliki fleksibilitas yang memungkinkan untuk dibentuk sedemikian rupa dan dimasukkan ke dalam panel sesuai dengan kebutuhan mobil tanpa mempengaruhi berat dan desain mobil. Superkapasitor juga dapat menyimpan dan mengeluarkan energi lebih cepat dari baterai yang tentunya akan membentu perfoma mobil.

Namun superkapasitor tidak cukup baik untuk menyimpan energi dengan jumlah besar dalam jangka panjang. Mengubah superkapasitor menjadi penyimpan energi sebaik meluncurkan energi merupakan tantang terbesar bagi Lamborghini dan MIT.

Fungsi menarik lainnya dari kerangka nanotube karbon adalah kemampuan untu memperbaiki diri. Sensor yang terdapat dalam rangka mobil dapat mendeteksi kerusakan ringan dan dengan segera memperbaikinya. Untuk tingkat kerusakan yang lebih parah akan langsung dilaporkan kepada pengemudinya. Kedepannya teknologi ini terus dikembangkan hingga akhirnya dapat diterapkan pada mobil elektrik kebanyakan.

Baca: Kapan Kiamat Bumi Terjadi? Ilmuwan MIT Ini Punya Jawabannya

Simak artikel menarik lainnya tentang mobil listrik hasil pengembangan Lamborghini dan MIT hanya di kanal Tekno Tempo.co.

CNN | KISTIN SEPTIYANI | AMB

Berita terkait

37 Tahun Rudy Salim, Kisah Sukses Pengusaha Muda yang Pernah DO di 2 Fakultas Kedokteran

8 hari lalu

37 Tahun Rudy Salim, Kisah Sukses Pengusaha Muda yang Pernah DO di 2 Fakultas Kedokteran

Pengusaha muda Rudy Salim hari ini berusia 37 tahun. Ia pernah drop ot (DO) dari dua fakultas kedokteran, untuk mendalami bisnis otomotif.

Baca Selengkapnya

Bahas Tantangan Ekosistem Kendaraan Listrik di Indonesia, BRIN: Perlu Fokus

8 hari lalu

Bahas Tantangan Ekosistem Kendaraan Listrik di Indonesia, BRIN: Perlu Fokus

Implementasi program kendaraan listrik dinilai harus didukung ekosistem yang memadai.

Baca Selengkapnya

Ada 11.377 Pengecasan Mobil di SPKLU Sepanjang Periode Lebaran, Naik Lima Kali Lipat

10 hari lalu

Ada 11.377 Pengecasan Mobil di SPKLU Sepanjang Periode Lebaran, Naik Lima Kali Lipat

Kenaikan transaksi di SPKLU tersebut tercatat hingga H+7 Lebaran.

Baca Selengkapnya

Bersaing Sengit Lawan Produsen Mobil Listrik China, Tesla Mau Bikin Mobil Listrik Murah Tahun Ini

14 hari lalu

Bersaing Sengit Lawan Produsen Mobil Listrik China, Tesla Mau Bikin Mobil Listrik Murah Tahun Ini

Tesla akan terus mengembangkan robotaksis self-driving, yang dikembangkan dari platform kecil, yang akan digunakan untuk mobil listrik murah Tesla.

Baca Selengkapnya

PLN Jamin Ketersediaan SPKLU di Banten untuk Dukung Arus Balik Lebaran

14 hari lalu

PLN Jamin Ketersediaan SPKLU di Banten untuk Dukung Arus Balik Lebaran

PLN menjamin ketersediaan SPKLU di Banten untuk mendukung pemudik yang menggunakan mobil listrik.

Baca Selengkapnya

Mudik dengan Mobil Listrik, Ada 216 Penggunaan SPKLU Solo selama Periode Lebaran

15 hari lalu

Mudik dengan Mobil Listrik, Ada 216 Penggunaan SPKLU Solo selama Periode Lebaran

PLN UP3 Surakarta telah menyiagakan sejumlah stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) dalam tol dan luar tol di wilayah kerjanya untuk momentum Lebaran 2024. Persiapan itu mendapat animo positif para pemilik kendaraan listrik dengan penggunaan SPKLU yang tercatat hingga 216 pengguna selama periode Siaga Lebaran mulai 1 hingga 16 April 2024.

Baca Selengkapnya

GM PLN UID Banten Operasikan 51 Unit SPKLU, Layani Arus Balik Jalur Mudik Tol Jakarta-Merak

15 hari lalu

GM PLN UID Banten Operasikan 51 Unit SPKLU, Layani Arus Balik Jalur Mudik Tol Jakarta-Merak

Di setiap lokasi rest area SPKLU terdapat posko siaga PLN yang dapat dimanfaatkan para pengguna mobil listrik untuk beristirahat dan menunggu pengisian baterai.

Baca Selengkapnya

7 Orang Terkaya di Dunia Versi Forbes, Pemilik Louis Vuitton Kalahkan Bos Amazon dan Tesla

19 hari lalu

7 Orang Terkaya di Dunia Versi Forbes, Pemilik Louis Vuitton Kalahkan Bos Amazon dan Tesla

Forbes merilis orang terkaya di dunia, nomor 1 Bernard Arnault pemilik Louis Vuitton. Selanjutnya Jeff Bezos dan Elon Musk. Prajogo Pangestu ke berapa

Baca Selengkapnya

PLN Siapkan 39 SPKLU Sepanjang Trans Sumatera untuk Dukung Arus Mudik Lebaran

22 hari lalu

PLN Siapkan 39 SPKLU Sepanjang Trans Sumatera untuk Dukung Arus Mudik Lebaran

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menegaskan bahwa pemetaan SPKLU dilakukan secara nasional, termasuk jalur tol Trans Sumatera.

Baca Selengkapnya

Mudik Lebaran ke Bali dengan Mobil Listrik? Ini Titik-titik SPKLU di Pulau Dewata

24 hari lalu

Mudik Lebaran ke Bali dengan Mobil Listrik? Ini Titik-titik SPKLU di Pulau Dewata

PT PLN (Persero) telah menyiapkan 76 SPKLU di 30 lokasi di Bali untuk mendukung mobilitas kendaraan listrik selama periode Lebaran tahun 2024.

Baca Selengkapnya