Smart Hackathon 2017 Mengusung Tema Website Sekolah

Editor

Amri Mahbub

Sabtu, 2 Desember 2017 11:02 WIB

Mentoring kompetisi Smart Hackathon 2017 oleh TIM WORKnPLAY, Dony Riyanto Research & Development, 4Drone.asia. Jumat, 01 Desember 2017, di Aula Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta Pusat. (TEMPO/Harmani)

TEMPO.CO, Jakarta - CEO Coding Smart, Mercy Sihombing, mengatakan Smart Hackathon 2017 diikuti oleh siswa SMP, SMA atau SMK formal dan informal. Kegiatan yang kali ini mengangkat tema website inovatif bagi lembaga pendidikan.

"Tujuan awal penyelenggara yaitu Asosiasi Pendidik Homeschooling Indonesia Persatuan Guru Republik Indonesia (APHI PGRI) untuk menggairahkan guru sekolah dan pendidik homeschooling dalam memanfaatkan teknologi untuk pendidikan," kata Mercy, di Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta Pusat, Jumat, 1 Desember 2017.

Hackathon merupakan berkumpulnya penggiat teknologi informasi, siswa, dan programmer untuk membangun aplikasi atau software yang dapat digunakan untuk memcahkan masalah. Biasanya pembuatan aplikasi dilakukan di tempat hackathon dengan waktu yang sangat singkat yaitu kurang dari 48 jam (maraton).

Menurut Mercy, karena sasaran kompetisi adalah anak SMP, SMA/SMK dan homeschooling, gelaran kali ini memiliki standar yaitu website sekolah. Hasil inovasi website sekolah yang dibuat oleh tim diharapkan bisa meningkatkan kesadaran teknologi di kalangan pelajar saat ini. Dalam acara tersebut juga mengundang orang-orang umum agar masyarakat mengerti pentingnya coding, terutama berkaitan dengan kurangnya programmer di Indonesia.

"Tujuan lainnya adalah kita ingin memberi pencerahan kepada anak-anak mengenai coding, jadi enggak perlu menunggu sampai kuliah," kata Mercy.

Advertising
Advertising

Smart Hackathon diikuti oleh tiga orang perwakilan sekolah yang terdiri dari guru dan siswa. Kegiatan ini dihadiri oleh 9 partisipan, rencana pengumuman kompetisi akan dilakukan pada Hari Guru Nasional 2017 yang akan dihadiri oleh Presiden RI Joko Widodo beserta para menteri.

Menurut Mercy, Rudiantara sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia menyetujui rencana tersebut, karena saat ini Rudiantara memiliki program 1000 startup. Jika ada 1000 startup saat ini berarti Indonesia membutuhkan 10.000 programmer.

Simak artikel menarik lainnya tentang hackaton hanya di kanal Tekno Tempo.co.

HARMANI | AMB

Berita terkait

Telkom Hackathon 2018 Digelar, Begini Cara Mengikutinya

15 Desember 2017

Telkom Hackathon 2018 Digelar, Begini Cara Mengikutinya

PT Telkom Indonesia akan menggelar event bertajuk "Telkom Hackathon 2018".

Baca Selengkapnya