Virus Hepatitis B Kuno Ditemukan pada Mumi Abad Pertengahan

Reporter

Terjemahan

Editor

Erwin Prima

Sabtu, 6 Januari 2018 09:14 WIB

Virus Hepatitis B kuno ditemukan pada mumi anak abad pertengahan. Kredit: Gino Fornaciari, University of Pisa

TEMPO.CO, Ontario - Para ilmuwan mendapati seorang anak abad pertengahan yang tubuh muminya diperkirakan menunjukkan kasus cacar paling awal yang diketahui hingga saat ini ternyata menderita hepatitis.

Baca: 60 Persen Pasien Penyakit Ginjal Kronik Tertular Hepatitis C

Analisis DNA pada jenazah abad ke-16 yang ditemukan di Basilika of Saint Domenico Maggiore di Naples itu mengungkapkan bahwa anak tersebut terinfeksi dengan strain virus hepatitis B (HBV) kuno, sebagaimana dilaporkan Daily Mail, Kamis 4 Januari 2017.

Tim tersebut mengatakan temuan mereka dapat membantu menyoroti asal-usul penyakit yang menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) membunuh 1,5 juta orang setahun tersebut.

Analisis ilmiah sebelumnya dari jenazah abad ke-16 itu - yang tidak termasuk pengujian DNA - menyebutkan anak tersebut terinfeksi virus Variola atau cacar.

Sebenarnya, ini adalah bukti tertua adanya cacar di jenazah Abad Pertengahan dan merupakan penanda waktu kritis untuk asal-usulnya.

Advertising
Advertising

Dengan menggunakan teknik sekuensing yang canggih, peneliti yang dipimpin oleh Universitas McMaster kini percaya bahwa anak tersebut benar-benar terinfeksi oleh HBV.

Anak-anak yang terinfeksi HBV dapat mengalami ruam wajah, yang dikenal dengan sindrom Gianotti-Crosti. Sindrom itu mungkin salah diidentifikasi sebagai cacar.

Dengan menggunakan sampel jaringan kulit dan tulang, para ilmuwan dapat meneliti fragmen DNA yang kecil dan kemudian menjahit potongan-potongan informasi genetik untuk menciptakan gambaran yang lebih lengkap.

Sementara virus sering berkembang dengan sangat cepat - terkadang hanya dalam beberapa hari - periset ini menyatakan bahwa strain HBV kuno ini hanya berubah sedikit selama 450 tahun terakhir.

Meski tim menemukan hubungan yang erat antara strain HBV kuno dan modern, keduanya kehilangan apa yang dikenal sebagai struktur temporal. Dengan kata lain, tidak ada tingkat evolusi yang terukur sepanjang periode 450 tahun yang memisahkan contoh sempel mumi dari sampel modern.

Menurut beberapa perkiraan, lebih dari 350 juta orang yang hidup hari ini memiliki infeksi HBV kronis sementara sekitar sepertiga populasi global telah terinfeksi pada beberapa titik dalam kehidupan mereka.

Periset menyebutkan temuan ini menggarisbawahi pentingnya mempelajari virus purba. "Data ini menekankan pentingnya pendekatan molekuler untuk membantu mengidentifikasi keberadaan patogen kunci di masa lalu, yang memungkinkan kita untuk menentukan batasan waktu mereka menginfeksi manusia dengan lebih baik," kata Hendrik Poinar, seorang ahli genetika evolusioner di McMaster Ancient DNA Centre dan peneliti utama di Michael G. DeGroote Institute for Infectious Disease Research.

"Semakin kita mengerti tentang perilaku pandemik dan wabah masa lalu, semakin besar pemahaman kita tentang bagaimana patogen modern dapat bekerja dan menyebar, dan informasi ini pada akhirnya akan membantu dalam pengendalian mereka," katanya.

Baca: Nafsu Makan Berkurang? Mungkin Hepatitis Sedang Mengintai

Temuan virus hepatitis B kuno ini dipublikasikan secara online di jurnal PLOS Pathogens.

DAILY MAIL

Berita terkait

WHO: Virus Hepatitis Sebabkan 3,5 Ribu Orang Meninggal Setiap Hari

23 hari lalu

WHO: Virus Hepatitis Sebabkan 3,5 Ribu Orang Meninggal Setiap Hari

Hepatitis B menyebabkan 83 persen kematian dan hepatitis C menyumbang 17 persen di dunia.

Baca Selengkapnya

Bahaya Sabu yang Dikonsumsi Ammar Zoni dalam Tiga Kasus Narkoba

16 Desember 2023

Bahaya Sabu yang Dikonsumsi Ammar Zoni dalam Tiga Kasus Narkoba

Ketiga kalinya Ammar Zoni kembali lagi terciduk mengonsumsi narkoba jenis sabu. Ini bahaya mengonsumsinya bagi kesehatan.

Baca Selengkapnya

Kebiasan Begadang dan Risiko Kerusakan Hati

4 Oktober 2023

Kebiasan Begadang dan Risiko Kerusakan Hati

Sejumlah penelitian membuktikan kebiasaan begadang dapat menimbulkan risiko kerusakan hati. Salah satunya hati tidak mampu lagi menyaring racun.

Baca Selengkapnya

Memahami Gagal Hati, Penyakit yang Merenggut Nyawa Steve Harwell

5 September 2023

Memahami Gagal Hati, Penyakit yang Merenggut Nyawa Steve Harwell

Penyanyi Steve Harwell meninggal karena gagal hati akut. Berikut penjelasan lebih jauh tentang penyakit yang menghilangkan fungsi liver ini.

Baca Selengkapnya

Cara Mencegah Penularan Hepatitis B dari Ibu ke Anak

31 Juli 2023

Cara Mencegah Penularan Hepatitis B dari Ibu ke Anak

Pemerintah melakukan berbagai langkah penanggulangan untuk mengurangi risiko penularan hepatitis B dari ibu ke anak. Berikut caranya.

Baca Selengkapnya

Hepatitis B Banyak Ditularkan dari Ibu ke Anak, Begini Penjelasannya

30 Juli 2023

Hepatitis B Banyak Ditularkan dari Ibu ke Anak, Begini Penjelasannya

Di Indonesia, menurut Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes, kebanyakan kasus hepatitis B ditularkan dari ibu ke anak.

Baca Selengkapnya

Lengkap, Kenali Perbedaan Hepatitis A, B, dan C

29 Juli 2023

Lengkap, Kenali Perbedaan Hepatitis A, B, dan C

Hepatitis A, umumnya bergejala khas akan tetapi dapat sembuh sendiri dengan penanganan yang tepat. Bagaimana dengan hepatitis B, dan hepatitis C?

Baca Selengkapnya

Penularan Hepatitis B Dominan dari Ibu ke Anak

28 Juli 2023

Penularan Hepatitis B Dominan dari Ibu ke Anak

Kemenkes mengatakan hepatitis B di Indonesia sebagian besar ditularkan dari ibu ke anak dan salah satu penyebab tingginya prevalensi di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Hari Hepatitis Sedunia dan Perlunya Langkah Nyata Pengentasan lewat UU Kesehatan

28 Juli 2023

Hari Hepatitis Sedunia dan Perlunya Langkah Nyata Pengentasan lewat UU Kesehatan

Di Hari Hepatitis Sedunia, pakar meminta langkah nyata pengendalian hepatitis melalui implementasi UU Kesehatan yang baru disahkan.

Baca Selengkapnya

Hari Hepatitis Sedunia, Ragam Upaya Pemerintah untuk Menekan Kasusnya

28 Juli 2023

Hari Hepatitis Sedunia, Ragam Upaya Pemerintah untuk Menekan Kasusnya

Hari Hepatitis Sedunia, Kemenkes berupaya menekan kasus dengan melibatkan peran masyarakat agar target eliminasi pada 2030 dapat tercapai.

Baca Selengkapnya