Susi Pudjiastuti Benar, Makan Ikan Bikin Cerdas: Ini Risetnya

Reporter

Afrilia Suryanis

Editor

Amri Mahbub

Rabu, 21 Februari 2018 10:05 WIB

Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti (tengah), memberikan keterangan pers seusai rapat kerja dengan Komisi IV DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, 13 April 2016. Rapat tersebut membahas RUU Prioritas dan Prolegnas. ANTARA/M Agung Rajasa

TEMPO.CO, Pennsylvania - Banyak-banyaklah makan ikan, seperti yang dianjurkan Menteri Susi Pudjiastuti. Ada sebabnya, tentu. Temuan baru dalam penelitian di University of Pennsylvania, Amerika Serikat--yang diterbitkan di Scientific Reports, A Nature Journal--menyebutkan ikan sangat bagus untuk kesehatan, terutama bagi anak-anak.

Dalam paparannya, para peneliti menyatakan anak-anak yang memakan ikan seminggu sekali dapat tidur lebih nyenyak. Tak hanya itu, mereka memiliki nilai inteligence quotient (IQ) rata-rata lebih tinggi 4 poin dibanding anak-anak yang jarang atau bahkan tidak sama sekali mengkonsumsi ikan.

Penelitian ini tentu menyempurnakan riset sebelumnya yang menemukan hubungan antara omega-3-asam lemak dalam berbagai jenis ikan-dan peningkatan kecerdasan. Penemuan lainnya adalah hubungan omega-3 dan tidur yang lebih baik. Namun penelitian itu tak menemukan hubungan antara ikan, kecerdasan, dan tidur yang lebih baik.

Baru dalam penelitian ini untuk pertama kalinya ketiganya saling terkait. Dalam penelitian yang dilakukan Jianghong Liu, Jennifer Pinto-Martin, dan Alexandra Hanlon dari School of Nursing dan Pennsylvania Integrates Knowledge Profesor Adrian Raine itu, mereka mengungkapkan adanya korelasi antara ikan, tidur, dan kecerdasan.

Baca: PNBP Mahal, Pemilik Kapal Cantrang Mengeluh ke Menteri Susi

Advertising
Advertising

"Bidang penelitian ini tidak berkembang dengan baik. Ini baru muncul," kata Liu, penulis utama serta profesor keperawatan dan kesehatan masyarakat. "Di sini kita melihat omega-3 yang berasal dari makanan, bukan dari suplemen."

Dalam penelitian ini, tim melakukan riset terhadap 541 anak di Cina dalam rentang usia 9 sampai 11 tahun. Mereka, yang terdiri atas 54 persen anak laki-laki dan 46 persen anak perempuan, menyelesaikan kuesioner tentang seberapa sering mereka mengkonsumsi ikan pada bulan-bulan sebelumnya.

Jawaban yang tersedia adalah "tidak pernah" sampai "setidaknya sekali seminggu". Mereka juga mengambil tes IQ versi Cina yang disebut Wechsler Intelligence Scale for Children-Revised, yang menguji kemampuan verbal dan non-verbal seperti kosakata dan pengkodean.

Sedangkan orang tua mereka diberi pertanyaan seputar kualitas tidur anak-anaknya. Dari kuesioner itu, para peneliti mencari jawaban tentang durasi dan frekuensi tidur malam serta kualitas tidur nyenyak anak-anak pada siang hari. Para peneliti juga menghubungkannya dengan berbagai informasi demografi, termasuk pendidikan orang tua, pekerjaan, status perkawinan, dan jumlah anak di rumah.

Dari analisis berbagai poin data inilah tim peneliti menemukan hasil yang menyenangkan bagi penyantap ikan. Anak-anak yang makan ikan mingguan mencetak 4,8 poin lebih tinggi dalam ujian IQ dibanding mereka yang menjawab "jarang" atau "tidak pernah" mengkonsumsi ikan. Mereka yang menjawab "kadang makan ikan" juga mendapat skor lumayan bagus, yakni 3,3 poin lebih baik.

Sedangkan untuk kualitas tidur, anak-anak yang mengkonsumsi ikan memiliki kualitas tidur yang lebih baik. "Kami telah menemukan bahwa suplemen omega-3 mengurangi perilaku antisosial, jadi tidak mengherankan jika ikan berperan dalam hal ini," kata Adrian Raine.

Baca: Menteri Susi Pudjiastuti Temukan Sarang Penyu Lekang di Padang

Hasil ini membuat Pinto-Martin, Direktur Eksekutif Penn’s Center for Public Health Initiatives, melihat potensi kuat dalam implikasi penelitian tersebut. "Ini menambah bukti yang menunjukkan bahwa konsumsi ikan memiliki manfaat kesehatan yang benar-benar positif dan harus sering dipromosikan," katanya.

Karena itu, dia melanjutkan, anak-anak harus diperkenalkan dengan ikan sejak dini. Paling ideal saat anak berusia 10 bulan, tentu dengan kondisi ikan yang tidak memiliki tulang dan sudah dicincang halus. "Memperkenalkan rasa sejak dini membuatnya lebih enak," kata Pinto-Martin.

Mengingat mudanya usia peserta studi tersebut, Liu dan rekan memilih untuk tidak menganalisis rincian yang dilaporkan peserta tentang jenis ikan yang dikonsumsi. Para peneliti juga ingin menambahkan studi observasional saat ini untuk menetapkan-melalui uji coba terkontrol secara acak-bahwa makan ikan dapat meningkatkan kualitas tidur, kinerja belajar yang lebih baik, dan hasil nyata lainnya.

Untuk saat ini, para peneliti merekomendasikan agar memasukkan ikan ke dalam makanan secara bertahap. Mengkonsumsi ikan seminggu sekali dapat menggerakkan keluarga menjadi kelompok pemakan ikan yang tinggi, seperti yang didefinisikan dalam penelitian ini.

"Melakukan hal itu jauh lebih mudah daripada menyuruh anak-anak untuk tidur," kata Raine. "Jika ikan meningkatkan kualitas tidur dan kinerja kognitif, ini adalah keuntungan ganda."

Baca: Asyiknya Menteri Susi Pudjiastuti dan 2 Menteri Makan Bajamba

Simak kabar terbaru tentang Menteri Susi Pudjiastuti tentang makan ikan hanya di kanal Tempo.co.

SCIENTIFIC REPORT | SCIENCE DAILY | TELEGRAPH

Berita terkait

5 Hal yang Perlu Dipersiapkan untuk Pelihara Ikan di Akuarium Air Asin

2 hari lalu

5 Hal yang Perlu Dipersiapkan untuk Pelihara Ikan di Akuarium Air Asin

Akuarium air asin memerlukan salinitas, derajat keasaman, hingga perawatan tertentu agar zat kimia seperti amonia, nitrit, dan nitrat tidak masuk ke dalam airnya.

Baca Selengkapnya

Jenis Ikan yang Perlu Rutin Disantap, Sahabat Kesehatan dan Jantung

4 hari lalu

Jenis Ikan yang Perlu Rutin Disantap, Sahabat Kesehatan dan Jantung

Tak semua ikan punya kandungan nutrisi super yang sama sehingga disarankan untuk memilih yang tepat. Berikut saran ahli diet.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Alih Muatan Ikan Ilegal, Greenpeace Desak Pemerintah Hukum Pelaku dan Ratifikasi Konvensi ILO 188

6 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Alih Muatan Ikan Ilegal, Greenpeace Desak Pemerintah Hukum Pelaku dan Ratifikasi Konvensi ILO 188

Greenpeace meminta KKP segera menghukum pelaku sekaligus mendesak pemerintah untuk meratifikasi Konvensi ILO 188 tentang Penangkapan Ikan.

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

6 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Tidak Ingin Bau Badan? Hindari 5 Makanan Berikut

8 hari lalu

Tidak Ingin Bau Badan? Hindari 5 Makanan Berikut

Ada beberapa makanan yang memicu timbulnya bau badan. Berikut adalah jenis makanan yang menyebabkan bau badan.

Baca Selengkapnya

Manfaat Konsumsi Ikan Sarden dan Teri bagi Kesehatan

18 hari lalu

Manfaat Konsumsi Ikan Sarden dan Teri bagi Kesehatan

Mengganti daging merah dengan ikan seperti ikan sarden, herring, hingga ikan teri dapat mencegah 750 ribu kematian setiap tahun pada 2050.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Sri Mulyani Tanggapi Ramai Barang Bawaan ke Luar Negeri, THR Jokowi dan Ma'ruf Amin

37 hari lalu

Terpopuler: Sri Mulyani Tanggapi Ramai Barang Bawaan ke Luar Negeri, THR Jokowi dan Ma'ruf Amin

Berita terpopuler bisnis pada Senin, 25 Maret 2024, dimulai dari respons Sri Mulyani Indrawati soal ramai pembahasan barang bawaan ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Terkini: Nilai THR Jokowi dan Ma'ruf Amin, Kisah Sri Mulyani Dirayu Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia

38 hari lalu

Terkini: Nilai THR Jokowi dan Ma'ruf Amin, Kisah Sri Mulyani Dirayu Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia

Berita terkini: Berapa nilai THR yang diterima Jokowi dan Ma'ruf Amin? Kisah Sri Mulyani saat dirayu Susi Pudjiastuti untuk pulang ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Cerita Sri Mulyani Dibujuk Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia Menjadi Menkeu

38 hari lalu

Cerita Sri Mulyani Dibujuk Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia Menjadi Menkeu

Sri Mulyani bercerita pertemuan dia dengan Susi Pudjiastuti yang membujuknya pulang ke Indonesia menjadi Menteri Keuangan.

Baca Selengkapnya

Ekosistem Laut di Laut Cina Selatan Memprihatinkan

46 hari lalu

Ekosistem Laut di Laut Cina Selatan Memprihatinkan

Cukup banyak kerusakan yang telah terjadi di Laut Cina Selatan, di antaranya 4 ribu terumbu karang rusak.

Baca Selengkapnya