Inilah Obat Masa Depan Down Syndrome

Reporter

Amri Mahbub

Editor

Amri Mahbub

Kamis, 22 Februari 2018 10:41 WIB

Madeline Stuart, model Down Syndrome, melakukan live stream dengan model lainnya sebelum peragaan busana FTL Moda dalam Pekan Mode New York, di New York, 13 September 2015. REUTERS/Andrew Kelly.

TEMPO.CO, Massachusetts - Ada kabar baik bagi penderita sindrom Down (Down syndrome). Tim ilmuwan dari University of Massachusetts Medical School di Worcester, Amerika Serikat, menemukan cara menyembuhkan kelainan genetis itu.

"Kromosom ekstra yang menyebabkan sindrom Down harus dibungkam," kata pemimpin penelitian, Jeanne Lawrence, seperti dilansir laman Newscientist.

Pada 1866, Dr John Longdon Down menemukan kelainan genetis yang terjadi pada kromosom 21 pada berkas q22 gen SLC5A3. Kelainan itu berdampak keterbelakangan pertumbuhan fisik dan mental. Tinggi badan penderita relatif pendek, kepala mengecil, dan hidung datar menyerupai orang Mongoloid-karena itu dikenal sebagai Mongolisme.

Tim peneliti mengambil sel kulit dari laki-laki penderita sindrom Down dan "memutar ulang" kembali ke tahap embrio. Mereka memiliki salinan ekstra kromosom 21 yang mengubah cara sel-selnya berkembang. Ke dalam kromosom ekstra ini, Lawrence dan timnya menyisipkan salinan gen XIST.

Gen yang ditemukan dalam kromosom X ini berfungsi membungkam. Gen XIST biasanya diperlukan untuk menekan satu dari dua kromosom X pada wanita. Benar saja, pengaktifan gen XIST seketika membungkam ekspresi kromosom 21.

Advertising
Advertising

Akibatnya, sel tubuh dapat berkembang normal dan dalam dua pekan membentuk kumpulan neuron sistem saraf pusat. "Efek ini tidak dijumpai pada sel yang tidak disisipi XIST," ujar Lawrence.

Aktivasi gen XIST juga mencegah ekspresi gen APP pada kromosom ekstra yang memicu pembentukan beta-amiloid, protein yang berkaitan dengan penyakit Alzheimer dan mempercepat perkembangan sindrom Down.

Robin Lovell-Badge dari National Institute of Medical Research di London mengatakan intervensi embrio hidup tidak mungkin dilakukan. "Saya tidak yakin cara ini bisa diterapkan di semua sel bersamaan dengan diagnosis sindrom Down," kata dia. Namun, menurut Elizabeth Fisher dari University College London, temuan itu tetap berpotensi mengobati gejala sindrom Down.

Simak artikel menarik lainnya tentang Down syndrome hanya di kanal Tekno Tempo.co.

NEWSCIENTIST | AMB

Berita terkait

Kisah June Lin Penyintas Down Syndrome yang Jadi Penari

23 Januari 2024

Kisah June Lin Penyintas Down Syndrome yang Jadi Penari

June Lin berusia 12 tahun ketika dia menari pertama kalinya di Towner Gardens School, sekolah anak-anak berkebutuhan khusus, termasuk down syndrome.

Baca Selengkapnya

Terapi dan Deteksi Dini Down Syndrome

22 Januari 2024

Terapi dan Deteksi Dini Down Syndrome

Berkat kemajuan dalam teknologi medis sejumlah metode deteksi dini telah dikembangkan untuk membantu mengidentifikasi Down syndrome alias sindrom Down

Baca Selengkapnya

Apa Itu Down Syndrome alias Sindrom Down?

22 Januari 2024

Apa Itu Down Syndrome alias Sindrom Down?

Kondisi sindrom Down ini umumnya terlihat pada anak-anak dan dapat memengaruhi perkembangan fisik dan kognitif.

Baca Selengkapnya

6 Drama Korea Menampilkan Penyandang Autisme

2 Januari 2024

6 Drama Korea Menampilkan Penyandang Autisme

Ini sejumlah Drama Korea tentang perjuangan penyandang disabilitas intelektual

Baca Selengkapnya

Menteri Sosial Tri Rismaharini Blak-blakan Alasannya Menangis dalam Panel Diskusi AHLF 2023

11 Oktober 2023

Menteri Sosial Tri Rismaharini Blak-blakan Alasannya Menangis dalam Panel Diskusi AHLF 2023

Menteri Sosial Tri Rismaharini menyatakan sempat teringat kepada seorang penyandang disabilitas yang menjadi korban kekerasan seksual.

Baca Selengkapnya

Bulan Down Syndrome, Dukungan Bukan Hanya Oktober

9 Oktober 2023

Bulan Down Syndrome, Dukungan Bukan Hanya Oktober

Meningkatkan kepedulian pada orang dengan down syndrome sebenarnya tak harus dalam satu bulan saja tapi Oktober dijadikan sebagai momen lebih peduli.

Baca Selengkapnya

Sekarang Ada Boneka Barbie Penyandang Down Syndrome

11 September 2023

Sekarang Ada Boneka Barbie Penyandang Down Syndrome

Boneka Barbie dengan down syndrome sudah dapat dijumpai digerai mainan anak Mattel, yang diproduksi Mattel bekerja sama dengan National Down Syndrome

Baca Selengkapnya

Saran Pakar untuk Cegah Anak Lahir dengan Down Syndrome

30 Juli 2023

Saran Pakar untuk Cegah Anak Lahir dengan Down Syndrome

Dokter kandungan mengatakan risiko anak terkena down syndrome bisa dicegah dengan memperbaiki nutrisi sejak sebelum kehamilan.

Baca Selengkapnya

Profil Nur Azizah, Difabel Atlet Senam Ritmik Peraih Medali Emas di Special Olympics World Games Berlin 2023

21 Juni 2023

Profil Nur Azizah, Difabel Atlet Senam Ritmik Peraih Medali Emas di Special Olympics World Games Berlin 2023

Special Olympics World Games Berlin merupakan kejuaraan olahraga bagi difabel. Atlet senam ritmik Nur Azizah di meraih medali emas di sana.

Baca Selengkapnya

Boneka Barbie Down Syndrome Diluncurkan, Ini Manfaat Mainan Inklusif untuk Anak

28 April 2023

Boneka Barbie Down Syndrome Diluncurkan, Ini Manfaat Mainan Inklusif untuk Anak

Barbie meluncurkan boneka pertamanya yang mewakili penyandang Down syndrome

Baca Selengkapnya