Inilah Bom Nuklir yang Diperlukan untuk Menghancurkan Asteroid

Reporter

Terjemahan

Editor

Erwin Prima

Jumat, 16 Maret 2018 15:29 WIB

Para ilmuwan memperingatkan bahwa NASA tidak bisa menangkal Asteroid Bennu pada 2135. Kredit: NASA/Daily Mail

TEMPO.CO, Moskow - Ilmuwan kini memiliki gagasan yang lebih baik tentang seberapa kuat nuklir yang dibutuhkan untuk menghadang asteroid yang masuk ke Bumi, sebagaimana dilaporkan Space, 14 Maret 2018.

Periset di Rusia telah memodelkan penghancuran batuan antariksa berbahaya di dalam lab, menggunakan replika asteroid kecil dan ledakan laser untuk meniru efek hulu ledak nuklir.

Baca: Ilmuwan: NASA Tak Bakal Bisa Membelokkan Asteroid Masa Depan

Tim tersebut menetapkan, antara lain, bahwa butuh bom nuklir 3 megaton untuk melenyapkan asteroid berukuran 650 kaki atau 200 meter. Dan kekuatan destruktif nuklir akan meningkat dengan meledak di dalam kawah atau rongga di dalam batuan antariksa.

Untuk perspektif, bom atom yang diturunkan Amerika Serikat di kota Hiroshima dan Nagasaki Jepang selama Perang Dunia II memiliki hasil eksplosif sekitar 15 kiloton dan 20 kiloton. Satu megaton setara dengan 1.000 kiloton.

Senjata nuklir paling kuat yang pernah dibangun, bom hidrogen "Tsar Bomba" dari Uni Soviet, menghasilkan sekitar 50 megaton.

Advertising
Advertising

Untuk studi baru ini, para periset memproduksi asteroid buatan kecil, mendasarkan struktur dan komposisinya pada sebongkah batuan antariksa yang meledak di kota Chelyabinsk Rusia pada bulan Februari 2013. Meteor yang digunakan tim tersebut ditemukan dari dasar Danau Chebarkul Rusia.

Tim peneliti kemudian menempatkan asteroid buatan mereka, yang memiliki berbagai bentuk, di ruang vakum dan menyerangnya dengan pulsa laser singkat. Para ilmuwan menemukan bahwa ledakan laser 500 joule per gram diperlukan untuk memecah batuan model jadi 0,3 inci hingga 0,4 inci (8 sampai 10 milimeter), jika ledakan itu diarahkan ke rongga di "asteroid”. Tanpa rongga, energi yang diperlukan adalah sekitar 650 joule per gram.

Para peneliti membuat skala hasil ini untuk sampai pada kesimpulan mereka mengenai asteroid berukuran 650 kaki.

Studi baru ini - yang diterbitkan dalam Journal of Experimental and Teoretical Physics edisi Rusia - akan segera muncul dalam jurnal versi bahasa Inggris.

Di masa depan, para peneliti berencana untuk memperluas eksperimen mereka ke batuan antariksa logam, dan untuk menyelidiki secara lebih mendalam bagaimana bentuk asteroid dan rongganya dapat mempengaruhi usaha nuklir itu.

"Dengan mengakumulasi koefisien dan dependensi untuk asteroid dari jenis yang berbeda, kami memungkinkan pemodelan cepat ledakan itu sehingga kriteria penghancuran dapat dihitung dengan segera,” ujar salah satu penulis studi Vladimir Yufa, seorang profesor di departemen Fisika Terapan dan departemen Sistem Laser dan Bahan Terstruktur di Institut Fisika dan Teknologi Moskow.

"Kami juga melihat kemungkinan untuk membelokkan sebuah asteroid tanpa menghancurkannya dan berharap untuk keterlibatan internasional," tambah Yufa.

Baca: Dua Cara Pesawat NASA HAMMER Menghadapi Asteroid Menuju Bumi

Tapi defleksi mungkin tidak layak dilakukan dalam beberapa skenario, menurut para astronom. Jika asteroid yang sangat besar ditemukan beberapa minggu sebelum dampak potensial, misalnya, menghancurkannya dengan nuklir mungkin merupakan satu-satunya pilihan manusia.

SPACE

Berita terkait

Eks Dubes AS untuk NATO Sebut Putin Tak Main-main Ancam Perang Nuklir

13 hari lalu

Eks Dubes AS untuk NATO Sebut Putin Tak Main-main Ancam Perang Nuklir

Putin mengancam akan mengerahkan senjata nuklir Rusia bila Barat kirim pasukan ke Ukraina.

Baca Selengkapnya

Putin Ancam Barat: Rusia Siap Perang Nuklir

15 hari lalu

Putin Ancam Barat: Rusia Siap Perang Nuklir

Rusia siap perang nuklir dengan Barat jika Amerika Serikat nekat mengirim pasukan ke Ukraina.

Baca Selengkapnya

Kolaborasi Brimob dan UGM Ciptakan Alat Proteksi Radioaktif dan Nuklir, Disebut Pertama di Dunia

19 hari lalu

Kolaborasi Brimob dan UGM Ciptakan Alat Proteksi Radioaktif dan Nuklir, Disebut Pertama di Dunia

Inovasi ini dilatarbelakangi adanya ancaman berintensitas tinggi radioaktif nuklir berbahaya di wilayah Tangerang, Banten, tahun 2020.

Baca Selengkapnya

Korea Selatan dan Amerika Serikat Latihan Militer Bersama, Jumlah Pasukan Ditambah Dua Kali Lipat

24 hari lalu

Korea Selatan dan Amerika Serikat Latihan Militer Bersama, Jumlah Pasukan Ditambah Dua Kali Lipat

Jumlah pasukan yang terlibat dalam latihan militer bersama ini, naik dua kali lipat dibanding tahun sebelumnya

Baca Selengkapnya

Alexander Stubb Dilantik Jadi Presiden Finlandia, Ini Janjinya

25 hari lalu

Alexander Stubb Dilantik Jadi Presiden Finlandia, Ini Janjinya

Presiden Alexander Stubb berjanji akan memimpin negaranya pada sebuah era baru yakni kemitraan militer dengan negara-negara Barat.

Baca Selengkapnya

Latihan Militer Korea Selatan dan Amerika Serikat Akan Fokus ke Ancaman Nuklir Korea Utara

29 hari lalu

Latihan Militer Korea Selatan dan Amerika Serikat Akan Fokus ke Ancaman Nuklir Korea Utara

Amerika Serikat dan Korea Selatan akan kembali memulai latihan militer. Kali ini, berfokus pada ancaman senjata nuklir dari Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Ungkap Potensi Penggunaan Robotika di Fasilitas Nuklir

32 hari lalu

Peneliti BRIN Ungkap Potensi Penggunaan Robotika di Fasilitas Nuklir

Untuk beberapa fasilitas nuklir dengan tingkat radiasi yang tinggi, penggunaan robot bisa menjadi solusi menghindari paparan radiasi.

Baca Selengkapnya

AS Dakwa Bos Yakuza Jepang atas Dugaan Penyelundupan Bahan Nuklir ke Iran

35 hari lalu

AS Dakwa Bos Yakuza Jepang atas Dugaan Penyelundupan Bahan Nuklir ke Iran

Terdakwa bos Yakuza Jepang, Takeshi Ebisawa, membeli bahan uranium dari Myanmar dan menjualnya ke agen rahasia AS.

Baca Selengkapnya

AS Was-was, Rusia Disebut Kembangkan Senjata Nuklir di Ruang Angkasa

42 hari lalu

AS Was-was, Rusia Disebut Kembangkan Senjata Nuklir di Ruang Angkasa

Rusia disebut sedang mengembangkan sistem nuklir anti-satelit di ruang angkasa.

Baca Selengkapnya

Pakar Jelaskan Kedokteran Nuklir dan Kelebihannya

45 hari lalu

Pakar Jelaskan Kedokteran Nuklir dan Kelebihannya

Nuklir yang digunakan dalam kedokteran nuklir berskala medis sehingga sangat aman, bahkan menguntungkan untuk diagnostik dan terapi.

Baca Selengkapnya