Ilmuwan Perempuan Ini Raih BJ Habibie Technology Award 2018

Selasa, 10 Juli 2018 14:20 WIB

Serah terima BJ Habibie Technologi Award 2018 oleh Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Unggul Priyanto kepada Eniya Listiani Dewi yang telah mengembangkan teknologi fuel cell di Auditorium BPPT, Jakarta, Selasa, 10 Juli 2018. Tempo/Khory

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) memberikan Eniya Listiani Dewi penghargaan teknologi BJ Habibie Technology Award 2018. Perempuan peneliti berumur 44 tahun di BPPT ini mengembangkan teknologi energi fuel cell.

"Saya telah mengembangkan teknologi fuel cell dengan metode electron transfer dengan menggunakan bahan baku lokal dan dipasang pada motor yang juga back up power untuk berbagai peralatan," ujar Eniya dalam sambutannya di Auditorium BPPT, Jalan MH Thamrin Nomor 8, Jakarta pada Selasa, 10 Juli 2018.

BJ Habibie Technology Award 2018 merupakan gelaran ke-11 yang menjadi salah satu upaya BPPT untuk memberikan dorongan timbulnya hasrat inovasi dan penciptaan teknologi kepada para pelaku teknologi. BJ Habibie Technology Award digelar sejak 2008 dan sudah diberikan kepada 10 orang dari berbagai bidang yang tidak terbatas.

Baca juga: Kisah BJ Habibie: Teori, Pesawat, Hingga Kisah Cinta Romantis

Eniya telah memenuhi beberapa kriteria penilaian untuk dapat menerima BJHTA yakni, invention for technology advancement, recognition of international journals, recognition of papers international symposiums, recognition of the leadership of scientific association dan recognition of the patent.

Advertising
Advertising

"Proses produksi gas hidrogen ini telah dikembangkan dari limbah biomassa dengan bahan baku limbah industri kelapa sawit," tambah Eniya. "Gas biohidrogen dari limbah biomassa merupakan energi terbarukan, dapat digunakan untuk menaikkan efisiensi pembakaran dengan metode green hydrogen".

Serah terima BJ Habibie Technologi Award 2018 oleh Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Unggul Priyanto kepada Eniya Listiani Dewi yang telah mengembangkan teknologi fuel cell di Auditorium BPPT, Jakarta, Selasa, 10 Juli 2018. Tempo/Khory

Eniya Listiani Dewi lahir di Magelang pada 1974. Setelah lulus SMA 1 Magelang, dia melanjutkan program S1 di Waseda University dengan beasiswa STAID hingga memperoleh gelar B.Eng pada tahun 1998. Kemudian meneruskan S2 di universitas yang sama dengan beasiswa IWAKI Foundation hingga mendapatkan gelar M.Eng pada 2000. Program doktoralnya diselesaikan sebagai spesial researcher JSPS hingga bergelar Dr-Eng pada 2003. Kini dia berkiprah di BPPT sebagai Deputi Bidang Teknologi Informasi, Energi, dan Material.

Baca juga: Hoax BJ Habibie Meninggal: Bukan Hanya Sekali, Cek Faktanya

Pendiri BPPT, BJ Habibie, dalam sambutannya menjelaskan bahwa penerima penghargaan merupakan generasi penerus. "Kepala BPPT, Menristekditi, peraih penghargaan dan semua ilmuwan adalah orang-orang pilihan," kata dia.

Sebenarnya, kata Presiden Indonesia ke-3 itu, banyak orang-orang yang berkompeten di masing-masing bidang. Namun, semuanya bekum aktif dalam masyarakat dan pemerintahan, sebagai satu tim harus semuanya harus bekerja sama dalam teknologi inovasi.

"Saya bangga sekali, dia (Eniya) adalah cucu intelektual saya, jadi pas ditanya testimoni ya gimana, masa saya harus puji-puji dia. Saya punya tujuh cucu biologis, tapi saya punya jutaan cucu intelektual," tambah Habibie. "Saya minta selamat berjuang, Anda berasal dari suatu daerah yang tidak pernah lelah, dengan SDM yang berkualitas dan diperbaharukan".

Baca juga: Apa Kata BJ Habibie Soal Alien dan Teori Bumi Datar?

Sementara Kepala BPPT Unggul Priyanto menjelaskan bahwa setiap tahunnya BPPT memberikan penghargaan kepada putra putri terbaik Indonesia melalui karya nyata di bidang teknologi. BPPT, kata dia, mempunyai beberapa penghargaan untuk bidang teknologi yaitu Perekayasa Utama Kehormatan, BJ Habibie Technologi Award dan BPPT Inovation Award.

"BJHTA adalah pemberian penghargaan tertinggi kepada pelaku teknologi yang berjasa pada bangsa dan negara, memiliki reputasi nasional dalam bidang teknologi dan menghasilkan karya nyata yang memberikan impact di bidang teknologi dalam bentuk inovasi," kaya Unggul.

Unggul berharap, semoga dengan mendapatkan BJHTA 2018 menjadi pemicu semangat bagi Eniya dalam mengembangkan teknologi energi secara terus menerus.

Baca juga: Tak Percaya Bumi Datar dan Alien, BJ Habibie Pernah Bilang Ini

Simak artikel menarik lainnya tentang BJ Habibie Award hanya di kanal Tekno Tempo.co.

Berita terkait

Pensiunan Puspitek Sebut Permintaan Pengosongan Rumah Dinas Sudah Ada Sejak 2017, Namun Batal

2 hari lalu

Pensiunan Puspitek Sebut Permintaan Pengosongan Rumah Dinas Sudah Ada Sejak 2017, Namun Batal

Pensiunan Puspitek menyatakan Menristek saat itu, BJ Habibie, menyiapkan rumah dinas itu bagi para peneliti yang ditarik dari berbagai daerah.

Baca Selengkapnya

BRIN: Rumah di Puspitek Punya Negara Tak Bisa Dimiliki

2 hari lalu

BRIN: Rumah di Puspitek Punya Negara Tak Bisa Dimiliki

Kepala Biro Manajemen Barang Milik Negara dan Pengadaan pada BRIN Arywarti Marganingsih mengatakan perumahan Puspitek, Serpong, tak bisa jadi hak milik.

Baca Selengkapnya

Selain Dian Sastro - Reza Rahadian, Pasangan di Film Lain Reza Rahadian dan BCL Setidaknya di 5 Film Ini

43 hari lalu

Selain Dian Sastro - Reza Rahadian, Pasangan di Film Lain Reza Rahadian dan BCL Setidaknya di 5 Film Ini

Selain Dian Sastro dan Nicholas Saputra, Indonesia punya pasangan aktor Reza Rahadian dan BCL yang kerap dipasangkan dalam film.

Baca Selengkapnya

Profil Promotor Musik Adrie Subono, Java Musikindo Akan Comeback?

50 hari lalu

Profil Promotor Musik Adrie Subono, Java Musikindo Akan Comeback?

Adrie Subono adalah promotor musik yang berpengalaman menghadirkan konser penyanyi dalam dan luar negeri. Ia juga merupakan keponakan dari B.J. Habibie.

Baca Selengkapnya

Laporan Investigasi dan Cover Majalah Tempo Pernah Dilaporkan, Ada Soal Soeharto Sampai Jokowi

57 hari lalu

Laporan Investigasi dan Cover Majalah Tempo Pernah Dilaporkan, Ada Soal Soeharto Sampai Jokowi

Beberapa kali laporan investigasi dan cover Majalah Tempo pernah dilaporkan ke Dewan Pers oleh berbagai pihak. Soal apa saja, dan siapa pelapornya?

Baca Selengkapnya

53 Tahun Majalah Tempo, Berdiri Meski Berkali-kali Alami Pembredelan dan Teror

57 hari lalu

53 Tahun Majalah Tempo, Berdiri Meski Berkali-kali Alami Pembredelan dan Teror

Hari ini, Majalah Tempo rayakan hari jadinya ke-53. Setidaknya tercatat mengalami dua kali pembredelan pada masa Orde Baru.

Baca Selengkapnya

Solihin GP Berpulang, Menjadi Gubernur Jawa Barat di Usia 44 Tahun

57 hari lalu

Solihin GP Berpulang, Menjadi Gubernur Jawa Barat di Usia 44 Tahun

Selain sempat menjadi orang kepercayaan Soeharto, Solihin GP berperan dalam Agresi Militer Belanda pada 1947. Ini karier militer dan politiknya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tetapkan Prabowo Jenderal Kehormatan TNI, Mengapa Dulu Dia Diberhentikan dari Militer?

28 Februari 2024

Jokowi Tetapkan Prabowo Jenderal Kehormatan TNI, Mengapa Dulu Dia Diberhentikan dari Militer?

Prabowo Subianto dapat pangkat jenderal kehormatan TNI dari Jokowi. Bagaimana kisahnya dulu ia diberhentikan dari militer? Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Masa-masa Akhir Jabatan Presiden RI dari Sukarno hingga Jokowi, Beberapa Berakhir Tragis

13 Februari 2024

Masa-masa Akhir Jabatan Presiden RI dari Sukarno hingga Jokowi, Beberapa Berakhir Tragis

Tujuh Presiden RI miliki cerita pada akhir masa jabatannya. Sukarno, Soeharto, BJ Habibie, Gus Dur, Megawati, SBY, dan Jokowi punya takdirnya.

Baca Selengkapnya

Peristiwa Besar Mengiringi Lengsernya Soeharto, Termasuk 14 Menteri Mundur Bersama-sama

27 Januari 2024

Peristiwa Besar Mengiringi Lengsernya Soeharto, Termasuk 14 Menteri Mundur Bersama-sama

Beberapa peristiwa besar libatkan Soeharto hingga proses lengsernya, pada 21 Mei 1998. Termasuk kerusuhan Mei 1998 dan 14 menteri mundur bersama-sama.

Baca Selengkapnya