Viral, Mie Instan Membawa Zat Penyebab Kanker, Ini Kata BPOM
Reporter
Moh Khory Alfarizi
Editor
Amri Mahbub
Senin, 10 September 2018 08:35 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Pelaksana Tugas Deputi Bidang Pengawasan Pangan Olahan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Tetty H. Sihombing menanggapi pesan viral beredar melalui media sosial tentang mie instan di Indonesia mengandung zat penyebab kanker, benzopirene.
Baca juga: Cerita di Balik Viral Atlet Irak Nyanyi Indonesia Raya
"Kami tidak menemukan data bahwa kandungan zat dalam mie instan tersebut dapat dikaitkan langsung dengan penyebab kanker," ujar Tetty saat dihubungi melalui pesan singkat, Sabtu, 8 September 2018. "Yang diisukan berbahaya juga ada monosodium glutamat (MSG), methyl p-hydroxbenzoate dan asam benzoat."
Informasi yang beredar tersebut menjelaskan bahwa berdasarkan penelitian yang dilakukan Korea Food and Administration (KFDA) menemukan zat penyebab kanker, benzopirene dalam mie instan. Zat tersebut ditemukan dalam merek yang dibuat oleh Nong Shim Company.
Baca juga: Surat Viral, Kemenpora Disebut Ingin Mempermalukan Roy Suryo
MSG merupakan penguat rasa yang memiliki Acceptable Daily Intake (ADI) not specified. Artinya, bila dikonsumsi setiap hari dalam jumlah wajar tidak menimbulkan bahaya dalam bagi kesehatan. Sedangkan methyl p-hydroxbenzoate atau metil paraben pengawet yang diizinkan dalam produk pangan dengan jumlah tertentu.
"Namun ada beberapa data yang menunjukkan bahwa beberapa orang tertentu sensitif terhadap MSG. Sampai saat ini belum ada bukti ilmuah yang sahih bahwa MSG dan metil paraben dapat merusak usus, liver atau sakit maag," kata Tetty.
Metil paraben, kata dia, juga digunakan untuk mengawetkan kecap yang merupakan bumbu pelengkap dari mi instan varian tertentu. Ada beberapa negara lain yang mengguakan metil paraben itu seperti Taiwan, yang tidak mengatur penggunaannya pada mi instan.
Baca juga: Viral Kisah Sandiaga soal 100 Ribu Hanya Dapat Bawang dan Cabai
"Terkait pesan tersebut, diharapkan masyarakat tidak resah dan meragukan keamanan mi instan yang beredar di Indonesia. Dan konsumsilah dengan bijak," tambah Tetty. Pesan tersebut beredar melalui aplikasi perpesanan seperti WhatsApp dan media sosial Facebook, Twitter dan lainnya.
Baca juga: Viral Pemakaman Organik, Ilmuwan: Menyuburkan Tanah
Simak kabar terbaru dari BPOM dan artikel tentang isu viral lainnya hanya di kanal Tekno Tempo.co.