Geopolitik dan Dilema Perkembangan Internet

Reporter

Tempo.co

Editor

Amri Mahbub

Senin, 24 September 2018 09:10 WIB

Vitaly Kamluk, Direktur Global Research and Analysis Team (GReAT) Kaspersky Lab Asia Pacific dalam konferensi Cyber Security Weekend yang digelar di Siem Reap, Kamboja, 19-22 September 2018. (TEMPO/Amri Mahbub)

TEMPO.CO, Siem Reap - Internet dan teknologi, menurut Direktur Global Research and Analysis Team (GReAT) Kaspersky Lab Asia Pacific, Vitaly Kamluk, adalah sebuah dilema bagi setiap negara. Di satu sisi, perkembangan teknologi dan Internet tidak bisa dibendung. Di sisi lain, perkembangan ini memunculkan banyak serangan siber.

Baca juga: China Resmi Memblokir Situs Web ABC

"Di tengah kedua pilihan itu, pemerintah setiap negara harus membuka diri agar bisa terus berkembang," ujar Kamluk dalam konferensi Cyber Security Weekend yang digelar di Kamboja, 19-22 September 2018.

Nah, saat itulah dunia Internet tak ubahnya seperti negara yang harus dijaga ketat oleh pemerintah tiap negara. "Mereka (pemerintah setiap negara) saling berlomba membuat teknologi keamanan terbaru untuk menyaring konten yang masuk ke dalam negara mereka," kata Kamluk.

Baca juga: Riset: Kian Tinggi Penghasilan Ibu, Kian Banyak Gunakan Internet

Dilema tersebut, menurut Kamluk, ditambah dengan isu geopolitik. Isu ini akan mempengaruhi bagaimana pemerintah setiap negara membuat aturan soal perlindungan data, seperti Uni Eropa yang membuat general data protection regulation (GDPR).

Advertising
Advertising

Aturan tersebut dibuat guna melindungi warga dari penyalahgunaan data. Seperti diketahui, Facebook baru-baru ini terlibat dalam skandal data Cambridge Analytica. Lebih dari 80 juta data pengguna Facebook dibocorkan pihak ketiga kepada Cambridge Analytica dan digunakan dalam memanipulasi pemilihan presiden Amerika Serikat.

Jadi, kata Kamluk, tak heran setiap negara dan warganya kian banyak yang menaruh curiga terhadap negara lain atau perusahaan teknologi terkait keamanan data. "Perusahaan smartphone, perusahaan keamanan digital, bahkan media sosial. Apakah perusahaan ini berafiliasi dengan Rusia, atau Amerika Serikat, atau Cina?," Kamluk mengatakan.

Baca juga: Jangan Biarkan Kecanduan Game Online Bunuh Anak Kita

"Negara-negara saat ini mulai membangun tembok dan batas bagi mereka sendiri. Dunia (Internet) terpecah. Itu menguntungkan sekaligus merugikan karena kita tidak bisa bersatu dalam melawan penjahat siber," ujar Stephan Neumeier, Managing Director Asia Pacific Kaspersky Lab, di tempat yang sama. Mengutip Chief Executive Officer Kaspersky Lab Eugene Kaspersky, Neumeier mengatakan perpecahan itu dengan istilah Balkanisasi. "Era digital tanpa batas kini mulai berakhir," ujar dia.

Balkanisasi sebetulnya adalah istilah yang diambil dari perang Balkan yang membuat negara Yugoslavia terpecah menjadi 7 negara, yakni Slovenia, Kroasia, Makedonia, Bosnia-Herzegovina, Montenegro, Serbia, dan Kosovo.

Menurut Neumeier, tren Balkanisasi tersebut mulai terjadi dalam konteks dunia teknologi. "Banyak negara yang ingin terisolasi dari negara lainnya. Mereka menjalankan proteksionisme," kata dia. Hal tersebut, kata Neumeier, tentu menyulitkan dua negara atau lebih ketika ingin membangun kerja sama atau perusahaan asing dengan perusahaan asing lainnya.

"Sangat kontradiktif. Di satu sisi memang mereka terisolasi dari dunia luar, tapi tidak menutup kemungkinan mendapatkan serangan dari sektor siber. Kalau tidak ada negara yang mau bekerja sama dan sumber daya teknologi terbatas, lantas apa yang akan dilakukan?" ujar Neumeier.

Baca juga: Apa yang Dicari di Internet Selama Liburan? Simak Riset Ini

Simak artikel menarik lainnya tentang geopolitik dan Internet hanya di kanal Tekno Tempo.co.

Berita terkait

10 Negara dengan Paket Internet Termurah, Indonesia Nomor Berapa?

16 jam lalu

10 Negara dengan Paket Internet Termurah, Indonesia Nomor Berapa?

Berikut ini deretan negara dengan tarif internet termurah per satu gigabyte, di antaranya Israel dan India yang unggul dengan teknologinya.

Baca Selengkapnya

Penyebab Aplikasi Soal Ujian Mati di Hari Pertama UTBK 2024, Begini Penjelasan Panitia Pusat

1 hari lalu

Penyebab Aplikasi Soal Ujian Mati di Hari Pertama UTBK 2024, Begini Penjelasan Panitia Pusat

Hari pertama pelaksanaan UTBK 2024 diwarnai kendala teknis pada akses soal ujian yang dialami para peserta. Ada empat dugaan penyebabnya.

Baca Selengkapnya

BNI Sampaikan Langkah Hadapi Geopolitik Global dan Kenaikan Suku Bunga

2 hari lalu

BNI Sampaikan Langkah Hadapi Geopolitik Global dan Kenaikan Suku Bunga

PT Bank Negara Indonesia atau BNI bersiap menghadapi perkembangan geopolitik global, nilai tukar, tekanan inflasi, serta suku bunga.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

2 hari lalu

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

PGN Optimalkan Produk Gas Alam Cair

5 hari lalu

PGN Optimalkan Produk Gas Alam Cair

PGN mulai optimalkan produk gas alam cair di tengah menurunnya produksi gas bumi.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

5 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Total Aset BFI Finance Indonesia Rp 24,2 Triliun per Kuartal I 2024

6 hari lalu

Total Aset BFI Finance Indonesia Rp 24,2 Triliun per Kuartal I 2024

BFI Finance mencatat laba bersih terkumpul pada kuartal I sebesar Rp 361,4 miliar.

Baca Selengkapnya

Psikolog Sebut Perlunya Orang Tua Terapkan Aturan Jelas Penggunaan Ponsel pada Anak

7 hari lalu

Psikolog Sebut Perlunya Orang Tua Terapkan Aturan Jelas Penggunaan Ponsel pada Anak

Orang tua harus memiliki aturan yang jelas dan konsisten untuk mendisiplinkan penggunaan ponsel dan aplikasi pada anak.

Baca Selengkapnya

Kapan Waktunya Anak Diberi Akses Internet Sendiri? Simak Penjelasan Psikolog

7 hari lalu

Kapan Waktunya Anak Diberi Akses Internet Sendiri? Simak Penjelasan Psikolog

Psikolog memberi saran pada orang tua kapan sebaiknya boleh memberi akses internet sendiri pada anak.

Baca Selengkapnya

Ini Negara dengan Internet Tercepat di Dunia, Indonesia Urutan ke Berapa?

8 hari lalu

Ini Negara dengan Internet Tercepat di Dunia, Indonesia Urutan ke Berapa?

Speedtest Global Index Ookla membuat peringkat kecepatan Internet di 142 negara per Maret 2024. Indonesia kalah dari Kamboja.

Baca Selengkapnya