Banjir Bandang Berpotensi Terjadi di Lombok, Begini Penjelasannya

Jumat, 28 September 2018 11:45 WIB

Gempa yang melanda Lombok, NTB sejak akhir Agustus hingga awal September 2018 tercatat kerusakan akibat gempa mencapai Rp 10 triliun.

TEMPO.CO, Surakarta - Setelah gempa, banjir bandang diprediksi bisa terjadi di Lombok. Prediksi dari hasil kajian Balai Penelitian dan Pengembangan Daerah Aliran Sungai (BPPDAS) itu menyebutkan bahwa gempa bumi yang terjadi bertubi-tubi di Lombok mengakibatkan longsor yang terjadi di banyak titik.

Baca juga: Usai Gempa, Banjir Bandang Diprediksi Intai Lombok

"Longsoran ini harus diwaspadai," kata peneliti dari BPPDAS, Endang Savitri di Surakarta, Kamis 27 September 2018. Menurut dia, pasca gempa bumi, keberadaan longsoran sering kali kurang mendapat perhatian. Apalagi, jika longsoran tersebut terjadi jauh dari permukiman. Longsoran juga sering terjadi di sekitar aliran sungai.

Endang meminta pemerintah daerah setempat diminta waspada dan melakukan upaya-upaya pencegahan. "Longsoran ini bisa membentuk sebuah bendung alami," kata Endang. Bendung itu membuat aliran sungai menjadi terhambat dan mengumpul dalam volume yang besar. "Pada titik tertentu bendung itu jebol dan menjadi banjir bandang," katanya.

Baca juga: Banjir Bandang di Nigeria, 100 Orang Tewas

Advertising
Advertising

Berdasarkan peta geologi Pulau Lombok, terdapat beberapa patahan yang memotong sungai yang ada di pulau itu. Daerah patahan tersebut berpotensi longsor dan dapat menutup aliran sungai.

Hasil identifikasi menunjukkan bahwa daerah yang sangat rentan banjir bandang meliputi Kabupaten Lombok Timur dan Kabupaten Lombok Tengah. Sedangkan daerah rentan banjir bandang berada di Kabupaten Lombok Barat dan Lombok Timur.

Daerah yang diprediksi aman dari ancaman banjir bandang berada di beberapa bagian di Lombok Barat dan Lombok Tengah. Hanya 2,4 persen Pulau Lombok yang aman dari ancaman bencana alam itu.

Baca juga: 5 Banjir Mematikan di Dunia Sepanjang 2018

"Salah satu solusinya adalah dengan memantau adanya longsoran serta penumpukan material di aliran sungai," kata Kepala BPPDAS, Nur Sumedi. Hal itu bisa dilakukan pleh pemerintah daerah melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Penumpukan material yang membentuk bendung alami harus segera dibersihkan agar tidak menghambat aliran air.

Baca juga: Kesaksian Warga saat Banjir Bandang Cicaheum Terjadi

Simak kabar terbaru tentang potensi gempa, banjir bandang, dan bencana lainnya di seluruh wilayah Indonesia hanya di kanal Tekno Tempo.co.

Berita terkait

Gagas Pengungsian Ramah Lingkungan, Mahasiswa UI Pertahankan Juara CIOB

1 hari lalu

Gagas Pengungsian Ramah Lingkungan, Mahasiswa UI Pertahankan Juara CIOB

Mahasiswa FTUI kembali memenangkan kompetisi proyek konstruksi inovatif yang diadakan CIOB. Tim UI mencetuskan shelter ramah lingkungan.

Baca Selengkapnya

Komitmen untuk Pariwisata, Bandara Lombok Tetap Berstatus Internasional

3 hari lalu

Komitmen untuk Pariwisata, Bandara Lombok Tetap Berstatus Internasional

Bandara Lombok merupakan pintu masuk utama bagi wisatawan yang ingin berlibur ke Lombok dan destinasi lain di Nusa Tenggara Barat.

Baca Selengkapnya

Saran IDAI untuk Relawan yang Bantu Anak Korban Bencana Alam

6 hari lalu

Saran IDAI untuk Relawan yang Bantu Anak Korban Bencana Alam

Relawan yang ikut membantu bencana alam diminta untuk memperhatikan kebutuhan anak-anak yang menjadi korban.

Baca Selengkapnya

Kota Padang Kuatkan Fase Prabencana pada Peringatan HKBN

6 hari lalu

Kota Padang Kuatkan Fase Prabencana pada Peringatan HKBN

Pemerintah Kota Padang memperkuat fase Pra bencana guna meminimalisir kerusakan dan korban bencana.

Baca Selengkapnya

Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

9 hari lalu

Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

Banjir di Musi Rawas Utara merusak hunian dan berbagai fasilitas di lima kecamatan. BNPB mendata ada 51 ribu warga lokal terdampak.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Pastikan Tak Ada WNI Jadi Korban Gempa Susulan Taiwan

9 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Pastikan Tak Ada WNI Jadi Korban Gempa Susulan Taiwan

Kementerian Luar Negeri mengatakan pihaknya bersama KDEI Taipei terus memantau dampak gempa susulan di Taiwan.

Baca Selengkapnya

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

9 hari lalu

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.

Baca Selengkapnya

Taiwan Kembali Diguncang Gempa Puluhan Kali, yang Terkuat Hingga 6,3

9 hari lalu

Taiwan Kembali Diguncang Gempa Puluhan Kali, yang Terkuat Hingga 6,3

Taiwan digucang gempa hingga puluhan kali sejak Senin malam. guncangan yang terkuat hingga 6,3 magnitudo.

Baca Selengkapnya

Masa Tanggap Darurat Bencana Erupsi Gunung Ruang Tersisa Sepekan, Pendataan Masyarakat Masih Jadi PR

10 hari lalu

Masa Tanggap Darurat Bencana Erupsi Gunung Ruang Tersisa Sepekan, Pendataan Masyarakat Masih Jadi PR

BNPB mencatat masih ada pekerjaan rumah pada pendataan masyarakat yang terkena dampak bencana erupsi Gunung Ruang, Sulawesi Utara.

Baca Selengkapnya

Bandara Sam Ratulangi Ditutup Hari Ini Imbas Erupsi Gunung Ruang

13 hari lalu

Bandara Sam Ratulangi Ditutup Hari Ini Imbas Erupsi Gunung Ruang

Penutupan Bandara Sam Ratulangi dilakukan dinamis sehingga ada kemungkinan diperpanjang.

Baca Selengkapnya