Hutan DAS Tinggal 19,8 Persen, Potensi Banjir Jawa Barat Merata

Kamis, 15 November 2018 10:18 WIB

Seorang anak menyelamatkan anak kucing saat banjir yang melanda Kampung Bojong Asih, Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Senin 12 November 2018. Banjir hingga 1,5 meter tersebut disebabkan oleh luapan Sungai Citarum serta intensitas hujan yang tinggi beberapa hari terakhir di wilayah Kabupaten Bandung. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi

TEMPO.CO, Bandung - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat Dicky Saromi mengatakan, berdasarkan peta, potensi banjir di Jawa Barat merata di seluruh kabupaten dan kota.

Baca: Pengamat Sebut 4 Tipe Banjir Ancam Jakarta dan 5 Jurus Antisipasi

“Kalau melihat potensi bahaya banjir, potensi tinggi ada di bagian utara dan tengah, di mana dari 27 kabupaten/kota sebagian besar dalam kategori tinggi, yang sedang hanya sebagian kecil,” kata dia di Gedung Sate, Rabu, 14 November 2018.

BPBD Jawa Barat memetakan ada 13 daerah di Jawa Barat dengan potensi banjir tinggi, yakni Cianjur, Kabupaten Bandung, Kuningan, Kabupaten Cirebon, Majalengka, Sumedang, Indramayu, Subang, Purwakarta, Karawang, Kabupaten Bekasi, Kota Bandung, serta Kota Cirebon.

Potensi banjir sedang ada di Kabupaten Bogor, Kabupaten Sukabumi, Garut, Kabupaten Tasikmalaya, Ciamis, Kabupaten Bandung Barat, Pangandaran, Kota Bogor, Kota Bekasi, Kota Depok, Kota Cimahi, Kota Tasikmalaya, Kota Banjar. Kategori rendah hanya di Kota Sukabumi.

Dicky mengatakan, penyebabnya curah hujan tinggi di Jawa Barat mayoritas mengalir ke laut. “Curah hujan ini rata-rata (Jawa Barat) 48 miliar meter kubik per tahun, temanfaatkan hanya 15 miliar meter kubik per tahun. Katakanlah 30 persen termanfaatkan, sisanya terbuang ke laut atau jadi run-off (air permukaan). Ketika tata air tidak bisa dikelola dengan baik, akan jadi genangan banjir,” kata dia.

Advertising
Advertising

Menurut Dicky, pemicu banjir ada pada tutupan DAS (Daerah Aliran Sungai) di Jawa Barat. Akibat tutupan lahan hutan di Jawa Barat saat ini hanya 19,8 persen dari wilayah Jawa Barat, atau setara 737 ribu hektare.

Jawa Barat memiliki 41 Daerah Aliran Sungai, 21 bermuara ke utara, dan 20 ke selatan Jawa Barat. “Dari 41 DAS itu seharusnya tutupan lahan hutan DAS idealnya 30 persen. Tapi yang terjadi ada 15 DAS dalam kategori merah, yaitu tutupan lahan di bawah 20 persen,” kata dia.

Mayoritas DAS yang berwarna merah itu berada di utara Jawa Barat. Sisanya hanya 9 DAS diwarnai kuning karena memiliki tutupan lahan antara 20-30 persen, sementara hanya 10 DAS diwarnai hijau dengan kategori tutupan lahan di atas 30 persen. “Jadi yang merah ini sudah makin kritis. Menunjukkan bahwa Run-Off air semakin banyak di aliran-aliran sungai itu,” kata Dicky.

Di utara Jawa Barat, misalnya, terendah DAS Kali Pagadungan di Karawang dengan tutupan lahan 0 persen, DAS Ciwaringin di Cirebon hanya 3 persen, DAS Ciasem di Indramayu 8 persen, serta DAS Bangkaderes di Cirebon 8 persen. DAS berwarna hijau mayoritas di selatan Jawa Barat, tertinggi misalnya DAS Cikaongan di Tasikmalaya dengan tutupan lahan 52 persen.

Dicky mengatakan, daerah perkotaan di Jawa Barat juga mengalami masalah banjir cileuncang, yaitu genangan yang terjadi di jalanan saat hujan kendati cepat surut. “Itu karena selain tata air tidak baik, juga di daerah ini adalah sumber timbunan sampah,” kata dia.

Tiga daerah metropolitan di Jawa Barat yakni Bodebekarpur, Bandung Raya, dan Cirebon Raya kumulasi timbunan sampah menembus 650 ribu ton hingga 3 juta ton per tahun. “Kalau tidak dikelola dengan baik akan berpotensi menyebabkan banjir karena dibuang ke badan sungai dan drainsae. Banyak kejadian kemarin sampah tersangkut pada badan sungai, menunjukkan timbunan sampah tidak dikelola dengan baik,” kata Dicky.

Dicky mengatakan, prakiraan BMKG menyatakan November ini awal musim hujan. Di awal musim hujan saat ini, sejak tanggal 1-13 November 2018, sudah tercatat 132 kali kejadian bencana, di antaranya 60 kejadian bencana banjir, dan 23 bencana longsor. Jumlahnya sudah melampaui catatan kejadian bencana sepanjang November 2017 yakni 113 kejadian bencana.

Menurut Dicky, seluruh bencana banjir dan longsor pada awal November 2018 ini tersebar di tengah dan selatan Jawa Barat. Bencana banjir misalnya terjadi Tasikmalaya, Kabupaten Bandung, Kota Bekasi, Kota Bogor, Kota Cimahi, dan Kota Bandung.

Bencana banjir yang relatif besar karena menyebabkan korban jiwa dan warga mengungsi terjadi di Tasikmalaya, Pangandaran, dan Kabupaten Bandung. Banjir bandang di tiga kecamatan di Tasikmalaya, Cipatujah, Culamega, dan Karangnunggal, selain mengakibatkan jembatan Cipatujah runtuh, juga mengakibatkan enam orang meninggal dunia. Banjir di Pangandaran juga menelan korban satu orang hilang yang hingga saat ini belum ditemukan.

Banjir di Tasikmalaya, Pangandaran, dan Kabupaten di awal November 2018 ini juga mengakibatkan warga mengungsi. BPBD mencatat jumlah warga yang mengungsi menembus 2.243 KK (keluarga), atau 7.099 jiwa. Warga yang mengungsi paling banyak di Culamega yakni 220 KK atau 1.130 jiwa, sementara di Kabupaten Bandung akibat luapan Sungai Citarum warga yang mengungsi sekitar 120 KK tersebar di Kecamatan Bojongsoang, Dayeuhkolot, dan Baleendah.

Dicky mengatakan, kejadian bencana banjir di awal musim hujan November sejalan dengan curah hujan tinggi di awal musim yang baru terjadi di bagian tengah dan selatan Jawa Barat. “Sebetulnya potensi bencana banjir itu banyak di daerah utara karena relatif datar dan banyak DAS (Daerah Aliran Sungai) yang bermuara ke utara. Potensi banjir terjadi bila curah hujan tinggi di utara. Perkiraannya terjadi pada Desember 2018 ke sana,” kata dia.

Berita terkait

Greenpeace Sebut Pembukaan Lahan Hutan untuk Sawit Pemicu Utama Deforestasi

7 jam lalu

Greenpeace Sebut Pembukaan Lahan Hutan untuk Sawit Pemicu Utama Deforestasi

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia atau GAPKI mengklaim ekspor ke luar negeri turun, terutama di Eropa.

Baca Selengkapnya

Dasarian Pertama Mei, Hujan Diprediksi Berkurang di Separuh Wilayah Jawa Barat

13 jam lalu

Dasarian Pertama Mei, Hujan Diprediksi Berkurang di Separuh Wilayah Jawa Barat

Stasiun Klimatologi BMKG Jawa Barat memprakirakan 52,1 persen wilayah berkategori hujan rendah.

Baca Selengkapnya

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

14 jam lalu

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

Banjir bandang ini telah berdampak pada negara tetangga Kenya yakni Burundi dan Tanzania

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

1 hari lalu

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas merevisi lagi peraturan tentang barang bawaan impor penumpang warga Indonesia dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gapki Tanggapi Target Pemerintah soal Pemutihan Lahan Sawit pada September 2024

1 hari lalu

Gapki Tanggapi Target Pemerintah soal Pemutihan Lahan Sawit pada September 2024

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia atau Gapki tanggapi soal target pemerintah menyelesaikan pemutihan hutan di lahan sawit September 2024.

Baca Selengkapnya

Sawit PT RAP Diduga Masuk Kawasan Hutan Kapuas Hulu

2 hari lalu

Sawit PT RAP Diduga Masuk Kawasan Hutan Kapuas Hulu

Perkebunan sawit PT Riau Agrotama Plantation (PT RAP), anak perusahaan Salim Group diduga merambah hutan Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.

Baca Selengkapnya

Kebun Sawit Anak Usaha Sinarmas Diduga Terabas Cagar Alam Kelautku Kalimantan Selatan

2 hari lalu

Kebun Sawit Anak Usaha Sinarmas Diduga Terabas Cagar Alam Kelautku Kalimantan Selatan

Kebun sawit PT SKIP Senakin Estate, anak usaha Sinarmas, diduga menerabas hutan Cagar Alam Kelautku, Kalimantan Selatan.

Baca Selengkapnya

Ratusan Ribu Hektare Sawit Ilegal Kalimantan Tengah akan Diputihkan, Dinas Perkebunan Mengaku Tidak Dilibatkan

2 hari lalu

Ratusan Ribu Hektare Sawit Ilegal Kalimantan Tengah akan Diputihkan, Dinas Perkebunan Mengaku Tidak Dilibatkan

Lebih dari separo lahan sawit di Kalimantan Tengah diduga berada dalam kawasan hutan. Pemerintah berencana melakukan pemutihan sawit ilegal.

Baca Selengkapnya

12 Ribu Kebun Darmex Group Diduga Terobos Kawasan Hutan Riau, Akan Diputihkan

2 hari lalu

12 Ribu Kebun Darmex Group Diduga Terobos Kawasan Hutan Riau, Akan Diputihkan

Riau menjadi provinsi dengan kebun sawit bermasalah paling luas di Indonesia. Berdasarkan catatan Greenpeace sekitar 1.231.614 hektare kebun kelapa sawit di Riau berada di kawasan hutan. Salah satu perusahaan kelapa sawit yang diduga melakukan perambahan kawasan hutan adalah PT Palma Satu, anak perusahaan Darmex Group.

Baca Selengkapnya

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

2 hari lalu

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

Wilayah Garut, Cianjur, Tasikmalaya, Pangandaran dan Sukabumi memiliki sejarah kejadian gempa bumi yang sering terulang sejak tahun 1844.

Baca Selengkapnya