Mengenal Robojurnalism, Perpaduan Media dengan Teknologi AI

Minggu, 2 Desember 2018 10:31 WIB

CEO and Co-Founder Kata.ai, Irzan Raditya, dan Pimpinan Redaksi Tempo.co, Wahyu Dhyatmika, dalam kelas Robojurnalism dalam acara Senyawa+ di The Room, Hotel Monopoli, Jakarta Selatan, Sabtu, 1 Desember 2018. TEMPO/Khory

TEMPO.CO, Jakarta - Penggunaan teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intellgence (AI) semakin berkembang, termasuk di dunia jurnalistik yaitu Robojurnalism. Robojurnalism atau perpaduan antara media dengan teknologi Artificial Intellegence (AI) diperkirakan akan menjadi media jurnalistik masa depan.

"Robojurnalism itu proses produksi dan distribusi berita dengan menggunakan AI dan sudah banyak digunakan media. Kita sekarang ada di era post truth, era dimana terdapat orang percaya pada yang sebetulnya tidak faktual. Contohnya, vaksin yang penting dan tidak merugikan anak sebetulnya, tapi banyak yang menolak dan tidak dilandasi oleh fakta yang akurat," ujar Pimpinan Redaksi Tempo.co, Wahyu Dhyatmika, dalam acara Senyawa+ di The Room, Hotel Monopoli, Jakarta Selatan, Sabtu, 1 Desember 2018.

AI merupakan kecerdasan buatan atau kemampuan mesin untuk melakukan prediksi berdasarkan data yang dilatih, sehingga terpola algoritme-nya dan memunculkan output. Penggunaan AI dalam media berita digunakan dengan cara baru untuk mempercepat hingga mengumpulkan lalu mendistribusikannya.

Salah satunya adalah personalisasi berita, menurut Wahyu, dengan AI berita tidak lagi menjadi produksi masal tapi bisa diatur sesuai dengan kebutuhan pembaca. Personalisasi berita ini akan menjadi jurnalisme masa depan.

"Karena sistem nilai harus berhadapan dengan fakta, yang diperkuat oleh peran media sosial. Dimana kita hanya mendengar apa yang ingin kita dengar dan melihat apa yang ingin kita lihat. Ketika kita mengetik satu keyword di Google, apa yang saya cari itu berbeda dengan orang lain," kata Wahyu.

CEO and Co-Founder Kata.ai, Irzan Raditya, menjelaskan peran AI dalam era jurnalism. Pada 20 tahun yang lalu, kata Irzan, persisnya tahun 1997, perusahaan serba dotcom dan tidak banyak perusahaan yang bertahan dengan menggunakan dotcom.

"10 tahun kemudian, tahun 2007, Steve Jobs membuat iPhone dan muncul yang namanya App Economy yang bisa menghasilkan perusahaan dengan keuntungan miliaran," tambah Irzan. "App Economy tanpa kita sadari sudah 10 tahun, tahun 2017 hingga sekarang menurut analis sudah memulai penggunaan AI".

Menurut Irzan, AI itu luas dan setiap teknologi akan menggunakan AI yang berbeda. Contohnya, ada machine learning atau program yang melibatkan pengembangan algoritma belajar mandiri.

Selain itu ada juga natural language processing atau program dengan kemampuan komunikasi dengan user menggunakan bahasa manusia yang alami. Dan voice recognition atau teknik agar komputer dapat mengenali dan memahami bahasa ucapan.

"Perusahaan global seperti Google saat ini sedang melakukan investasi internal dan eksternal untuk pengembangan AI khususnya di Asia Tenggara, seperti Filipina, Malaysia, Thailand termasuk Indonesia. Dan menurut informasi ada 50 persen aktivitas pekerjaan manusia bisa diotomasi," lanjut Irzan.

Sudah ada beberapa media yang sudah menggunakan AI di Indonesia salah satunya Beritagar. Irzan juga memberikan contoh kerja AI yang sudah dipakai di dunia jurnalistik seperti Toutiao. "Toutiao ini, startup dari Cina dengan valuasi US$ 22 miliar yang menggunakan AI, ke depannya ada media startup yang akan mengarah seperti ini juga," tambah dia.

Toutiao menggunakan rekomendasi engine, yang mengumpulkan data untuk memberikan personalisasi inside atau personalisasi news. Menariknya pada 2016, ketika olimpic di Rio de Janeiro, Brasil, Toutiao mempunyai both atau showing both untuk mempublish 450 berita automated, berita dari cabang olahraga dari human soccer, table tenis, dan badminton.

Berita terkait

Tempo Menggelar Pelatihan Jurnalisme Konstruktif

4 hari lalu

Tempo Menggelar Pelatihan Jurnalisme Konstruktif

Tempo menggelar pelatihan jurnalisme konstruktif atau constructive journalism selama tiga hari sejak Ahad, 28 April 2024.

Baca Selengkapnya

Tempo Minta Dewan Pers Tegur Bahlil karena Tak Cerminkan Itikad Baik Narasumber Berita

28 hari lalu

Tempo Minta Dewan Pers Tegur Bahlil karena Tak Cerminkan Itikad Baik Narasumber Berita

Tempo menilai respons Bahlil tak mencerminkan itikad baik narasumber berita dan pejabat publik atas penyelesaian sengketa pers.

Baca Selengkapnya

Sastrawan Yudhistira Massardi Berpulang, Berikut Karya dan Penghargaan Sepanjang Kariernya

29 hari lalu

Sastrawan Yudhistira Massardi Berpulang, Berikut Karya dan Penghargaan Sepanjang Kariernya

Sastrawan Yudhistira Massardi meninggal dalam usia 70 tahun pada Selasa 2 April 2024 di RSUD Bekasi. Ini karya dan penghargaan yang diterimanya.

Baca Selengkapnya

Tempo Sebut Bahlil Sebarkan Misinformasi Putusan Dewan Pers

30 hari lalu

Tempo Sebut Bahlil Sebarkan Misinformasi Putusan Dewan Pers

Dewan Pers menilai substansi liputan Tempo tentang permainan pencabutan Izin Usaha pertambangan (IUP) tak melanggar etik.

Baca Selengkapnya

PT Gratina Lunasi Kewajiban, PT Temprint Cabut Laporan

31 hari lalu

PT Gratina Lunasi Kewajiban, PT Temprint Cabut Laporan

PT Temprint mencabut laporan terkait dugaan penggelapan karena PT Gratina telah melunasi kewajiban.

Baca Selengkapnya

Laporkan Narasumber Tempo ke Polisi, KKJ Sebut Menteri Bahlil Mengancam Kemerdekaan Pers

42 hari lalu

Laporkan Narasumber Tempo ke Polisi, KKJ Sebut Menteri Bahlil Mengancam Kemerdekaan Pers

KKJ mengatakan pelaporan itu menunjukkan Menteri Bahlil sebagai pejabat publik yang antikritik.

Baca Selengkapnya

UU Pers Jamin Kerahasiaan Narasumber, Apa Maksud Bahlil Laporkan Narasumber Tempo ke Polisi?

43 hari lalu

UU Pers Jamin Kerahasiaan Narasumber, Apa Maksud Bahlil Laporkan Narasumber Tempo ke Polisi?

UU Pers memberikan pers kekuatan untuk menolak mengungkapkan identitas narasumber yang tidak ingin diungkapkan, jika diminta oleh pihak tertentu.

Baca Selengkapnya

Bahlil Laporkan Narasumber Tempo ke Polisi, LBH Pers: Berbahaya bagi Kebebasan Pers

43 hari lalu

Bahlil Laporkan Narasumber Tempo ke Polisi, LBH Pers: Berbahaya bagi Kebebasan Pers

Langkah Menteri Investasi Bahlil Lahadalia melaporkan narasumber Tempo dinilai bisa menjadi preseden yang tidak baik untuk pers di Indonesia.

Baca Selengkapnya

LBH Pers Kritik Bahlil Laporkan Narasumber Tempo ke Polisi

43 hari lalu

LBH Pers Kritik Bahlil Laporkan Narasumber Tempo ke Polisi

Direktur LBH Pers Ade Wahyudin menanggapi laporan Bahlil soal narasumber Tempo yang memberi informasi kisruh pencabutan dan pemulihan IUP.

Baca Selengkapnya

Isi Lengkap Keputusan Dewan Pers Soal Laporan Bahlil Terhadap Tempo

43 hari lalu

Isi Lengkap Keputusan Dewan Pers Soal Laporan Bahlil Terhadap Tempo

Dewan Pers memberikan penjelasan soal pengaduan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia terhadap Tempo.

Baca Selengkapnya