Video Deepfake Mengancam Pemilihan Presiden AS 2020

Reporter

Terjemahan

Editor

Erwin Prima

Rabu, 30 Januari 2019 18:06 WIB

Amerika Serikat mulai mengembangkan cara-cara untuk mendeteksi ketika sebuah video adalah deepfake. Kredit: CNN.

TEMPO.CO, New York - Semakin banyak anggota parlemen Amerika Serikat memperingatkan bahwa bentuk manipulasi video, yang dikenal sebagai deepfake, bisa menjadi tahap selanjutnya dari perang informasi menjelang pemilihan presiden AS tahun 2020, sebagaimana dilaporkan CNN, 28 Januari 2019.

Video deepfake adalah video manipulasi hiper-realistis yang dibuat menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI). Deepfake bisa sangat meyakinkan sehingga sulit untuk menentukan apa yang telah dimanipulasi dan apa yang belum.

Departemen Pertahanan, melalui Badan Proyek Penelitian Pertahanan Tingkat Lanjut (DARPA), telah menugaskan para peneliti di seluruh Amerika Serikat untuk mulai mengembangkan cara-cara untuk mendeteksi ketika sebuah video adalah deepfake.

Tiga anggota Dewan Perwakilan Rakyat, termasuk Adam Schiff, yang sekarang mengetuai Komite Intelijen Dewan, menulis surat kepada Direktur Intelijen Nasional Dan Coates pada bulan September untuk menyampaikan kekhawatiran bahwa teknologi deepfake dapat digunakan oleh aktor asing yang jahat.

"Ketika teknologi deepfake menjadi lebih maju dan lebih mudah diakses, itu bisa menjadi ancaman bagi wacana publik dan keamanan nasional Amerika Serikat, dengan implikasi yang luas untuk kampanye tindakan aktif ofensif yang menargetkan Amerika Serikat," tulis anggota parlemen itu.

Advertising
Advertising

Kekhawatiran mereka muncul setelah sebuah perusahaan Rusia yang memiliki kaitan dengan Kremlin menargetkan AS dengan upaya disinformasi luas di media sosial menjelang pemilihan presiden 2016. Upaya itu termasuk halaman Facebook palsu dan akun Twitter. Para pembuat undang-undang khawatir aktor-aktor jahat dapat menggunakan metode yang lebih canggih, termasuk deepfake, di masa depan.

Kelompok itu meminta Coates untuk menyiapkan laporan tentang deepfake yang akan disampaikan kepada Kongres.

"Terlambat untuk membunyikan alarm sebelum teknologi ini dirilis. Teknologi ini telah dilepaskan ... dan sekarang kami memainkan sedikit pertahanan," ujar Wakil Ketua Komite Intelijen Senat Mark Warner kepada The Hill.

Ditanya apakah ini adalah fase berikutnya dari kampanye disinformasi, Warner menjawab, "Tentu saja."

Para ahli mengatakan hanya masalah waktu sebelum kemajuan dalam teknologi kecerdasan buatan dan proliferasi alat-alat itu memungkinkan setiap pengguna online untuk membuat deepfake.

"Ini dianggap oleh para ahli politik dan teknologi sebagai senjata berikutnya dalam perang disinformasi," kata Fabrice Pothier, penasihat senior Komisi Transatlantik tentang Integritas Pemilihan, kepada The Hill.

Pothier khawatir bahwa kemajuan teknologi akan membuat lebih sulit untuk mendeteksi video palsu atau yang telah diolah. "Saya pikir mungkin akan sangat sulit hanya dengan menggunakan mata manusia untuk membedakan sesuatu yang palsu dari sesuatu yang nyata," katanya.

Para ahli intelijen mengatakan ancaman dari deepfake sangat besar dan memperingatkan skenario yang berpotensi berbahaya jika teknologi untuk membuatnya tidak dikendalikan.
"Teknologi ini harus dianggap sebagai tindakan kriminal, kontraterorisme, atau bahkan kontrapionase," kata Bob Anderson, kepala The Chertoff Group.

CNN | THE HILL

Berita terkait

Cara Kirim Foto HD WhatsApp agar Kualitasnya Tidak Pecah

2 hari lalu

Cara Kirim Foto HD WhatsApp agar Kualitasnya Tidak Pecah

Berikut ini cara kirim foto HD WhatsApp untuk menjaga kualitas foto yang dikirimkan agar tidak pecah untuk keluarga, teman, hingga kerabat.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

2 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

2 hari lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

3 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

5 hari lalu

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

TikTok berharap memenangkan gugatan hukum untuk memblokir undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

CekFakta #257 Hoaks Deepfake Menipu Konsumen dan Mengancam Bisnis

5 hari lalu

CekFakta #257 Hoaks Deepfake Menipu Konsumen dan Mengancam Bisnis

Deepfake, kini semakin mudah dibuat dan semakin sulit dikenali. Dampak yang ditimbulkan oleh penipuan deepfake pun, tidak main-main.

Baca Selengkapnya

Galih Loss Mengaku Buat Konten yang Diduga Menistakan Agama untuk Menghibur

6 hari lalu

Galih Loss Mengaku Buat Konten yang Diduga Menistakan Agama untuk Menghibur

Niat itu kini berujung penahanan Galih Loss di Rumah Tahanan (Rutan) Polda Metro Jaya.

Baca Selengkapnya

Jadi Tersangka Penistaan Agama, Galih Loss Minta Maaf ke Umat Muslim

6 hari lalu

Jadi Tersangka Penistaan Agama, Galih Loss Minta Maaf ke Umat Muslim

Konten kreator TikTok Galih Loss meminta maaf atas konten video tebak-tebakannya dengan seorang anak kecil yang dianggap menistakan agama.

Baca Selengkapnya

Wanita Korsel Ditipu Elon Musk Palsu Lewat Deepfake, Rugi Rp 811 Juta

6 hari lalu

Wanita Korsel Ditipu Elon Musk Palsu Lewat Deepfake, Rugi Rp 811 Juta

Elon Musk palsu menipu seorang wanita di Korea Selatan dengan menggunakan aplikasi deepfake. Bagaimana modusnya?

Baca Selengkapnya

Begini Cara Membuat Video Singkat di Instagram Notes

7 hari lalu

Begini Cara Membuat Video Singkat di Instagram Notes

Selain teks dan emoji, pengguna dapat memposting video looping berdurasi dua detik yang hanya akan tayang selama 24 jam di Instagram Notes.

Baca Selengkapnya