TEMPO.CO, Jakarta - Cisco Co Innovation Center yang dibuka hari ini, Jumat, 15 Februari 2019, di Singapura bakal fokus pada riset di tiga sektor yaitu smart nation/cities atau kota pintar, keamanan siber, dan blokchain.

“Fokus ini yang membedakan Co Innovation Center di Singapura dengan Co Innovation Center lainnya di dunia,” kata Director Innovation Asia Pacific, Japan & China Cisco Michael F Maltese di Singapura, Jumat.

Co Innovation Center di Singapura merupakan yang ke-14 di dunia dan yang pertama di Asia Tenggara. Co Inovation Center lainnya berada di Berlin, Jerman; Paris, Prancis; London, Inggris; Manchester, Inggris; Istanbul, Turki; Dubai, UEA; Milan, Italia; Rio de Janeiro, Brasil; Toronto, Kanada; Tokyo, Jepang; Sydney, Australia; Perth, Australia, Barcelona; Spanyol.

Di Berlin, misalnya. Co Innovation Center fokus pada riset tentang manufaktur, transportasi, dan logistik. Adapun Cisco Innovation Center di Tokyo menyoroti riset bidang manufaktur, service provider, dan 5 G.

Senior Vice President and Chief Of Operation Cisco Irvin Tan mengatakan sebagai perusahaan yang fokus pada keamanan teknologi, mereka akan membawa pengalaman di dunia ke Singapura lewat Cisco Innovation Center. “Ini mencerminkan komitmen kami yang terus berlangsung di Singapura,” kata dia.

Tan berharap keberadaan Cisco Innovation Center di Singapura menciptakan ekosistem yang bagus untuk pertumbuhan Singapura. Untuk ke dalam, Cisco Innovation Center diharapkan membangun lingkungan yang dapat memicu kreativitas individu maupun kelompok.

Sedangkan Managing Director of Singapore’s Economic Development Board Chng Kai Fong mengatakan keberadaan Co Innovation Center di Singapura menjadi salah satu fondasi bagi pertumbuhan ekonomi. “Kami ingin mempertahankan pertumbuhan dengan membantu perusahaan-perusahaan membuat produk baru,” kata dia.

Selain meresmikan Co Innovation Center, Cisco membuka Cybersecurity Center of Excellence di Singapura hari ini.