Pembunuh Dinosaurus, Asteroid atau Letusan Gunung Api?

Reporter

Terjemahan

Editor

Erwin Prima

Minggu, 24 Februari 2019 11:59 WIB

Dinosaurus Tyrannosaurus (T-Rex)/Bisnis.com

TEMPO.CO, Jakarta - Peristiwa kepunahan massal yang membunuh dinosaurus umumnya dianggap dipicu oleh asteroid besar yang menghantam Bumi 66 juta tahun yang lalu.

Baca: Kerangka Dinosaurus Terbesar di Jepang Akhirnya Berhasil Dirakit

Namun, sepasang studi baru percaya bahwa letusan gunung berapi yang besar mungkin juga berperan dalam kematian dinosaurus, sebagaimana dilaporkan Foxnews, 23 Februari 2019.

Studi itu mengungkap sekitar 66 juta tahun yang lalu, gunung berapi besar meletuskan lava di India yang sekarang disebut Deccan Traps, mengubur banyak anak benua itu di bawah lebih dari 11.000 kaki basal (batu lava) dan menuangkan gas beracun ke atmosfer, sebagaimana dilaporkan Eurekalert akhir pekan ini.

Kedua studi, yang diterbitkan dalam Science, melihat hubungan antara dampak terhadap Semenanjung Yucatan di Meksiko yang mungkin telah memicu letusan gunung berapi di India.

Dalam satu makalah, mereka dapat menentukan tanggal yang tepat untuk letusan itu, dengan mencatat "letusan jutaan tahun lalu" mengirim lava ratusan mil di seluruh India, menciptakan basal banjir Deccan Traps.

Advertising
Advertising

"Sekarang kami telah menentukan tanggal aliran lava Deccan Traps di lokasi yang lebih banyak dan berbeda, kami melihat bahwa transisi tampaknya sama di mana-mana," kata profesor UC Berkely Paul Renne, dalam sebuah pernyataan.

Para peneliti dapat menggunakan metode penanggalan argon-argon untuk mengukur batu untuk menentukan kapan batu itu berasal. Dengan menggunakan metode baru, mereka dapat menentukan tanggal 66.052.000 tahun yang lalu.

Dengan asumsi sebagian besar lava keluar setelah tumbukan, gas-gas yang memasuki atmosfer kemungkinan menetes untuk jangka waktu yang lama, mirip dengan apa yang terlihat dengan Mt. Etna di Italia dan Popocatepetl di Meksiko.

Dalam kasus kepunahan K-Pg, gejala perubahan iklim yang signifikan terjadi sebelum puncak letusan gunung berapi.

Courtney Sprain, penulis utama di salah satu studi, mengatakan temuan itu mengubah peran Deccan Traps dalam kepunahan K-Pg, juga dikenal sebagai kepunahan yang terjadi pada akhir Zaman Kapur.

Sebuah penelitian yang diterbitkan pada bulan Januari mengatakan dampak asteroid menyebabkan tsunami di seluruh dunia mencapai lebih dari 5.000 kaki di udara.

Simak artikel lainnya tentang dinosaurus di kanal Tekno Tempo.co.

FOXNEWS | SCIENCE | EUREKALERT

Berita terkait

Cara BMKG Memantau Bahaya Tsunami Gunung Ruang yang Masih Berstatus Awas

2 hari lalu

Cara BMKG Memantau Bahaya Tsunami Gunung Ruang yang Masih Berstatus Awas

BMKG mengawasi kondisi muka air di sekitar pulau Gunung Ruang secara ketat. Antisipasi jika muncul tsunami akibat luruhan erups.

Baca Selengkapnya

Erupsi Setinggi 2 Kilometer, Gunung Ruang Kembali Bestatus Awas

3 hari lalu

Erupsi Setinggi 2 Kilometer, Gunung Ruang Kembali Bestatus Awas

Gunung Ruang kembali meletus dan mengeluarkan kolom erupsi mencapai 2.000 meter dari atas puncak.

Baca Selengkapnya

Sempat Terdampak Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Kembali Dibuka Hari ini

11 hari lalu

Sempat Terdampak Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Kembali Dibuka Hari ini

Sebelumnya Bandara Sam Ratulangi di Kota Manado ditutup sejak erupsi 16 April. Abu vulkanik erupsi Gunung Ruang mengganggu penerbangan.

Baca Selengkapnya

BNPB Sebut Darurat Bencana Masih Berlaku Meski Status Gunung Ruang Turun

11 hari lalu

BNPB Sebut Darurat Bencana Masih Berlaku Meski Status Gunung Ruang Turun

Penurunan status ini hanya mengurangi batas area yang harus dikosongkan di sekitar Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Erupsi Gunung Ruang, Badan Geologi Cabut Peringatan Bahaya Tsunami

11 hari lalu

Erupsi Gunung Ruang, Badan Geologi Cabut Peringatan Bahaya Tsunami

Gunung Ruang masih berstatus Awas, namun Badan Geologi sudah mencabut peringatan dini tsunami.

Baca Selengkapnya

Letusan dan Awan Panas Gunung Semeru Terus Meningkat Sejak 2021, Ini Penjelasan Badan Geologi

16 hari lalu

Letusan dan Awan Panas Gunung Semeru Terus Meningkat Sejak 2021, Ini Penjelasan Badan Geologi

Aktivitas vulkanik Gunung Semeru terus meningkat selama empat tahun terakhir. Badan Geologi menjelaskan sejumlah gejalanya.

Baca Selengkapnya

Aktivitas Gunung Awu di Atas Normal Saat Libur Lebaran, Bolak-balik Gempa Vulkanik juga Tektonik

19 hari lalu

Aktivitas Gunung Awu di Atas Normal Saat Libur Lebaran, Bolak-balik Gempa Vulkanik juga Tektonik

Status aktivitas Gunung Awu di Sangihe ditetapkan dalam status Level II atau Waspada sejak 25 Agustus 2022.

Baca Selengkapnya

Begini Penampakan Gunung Semeru Pagi Ini Setelah Erupsi dan Luncurkan Awan Panas Guguran

34 hari lalu

Begini Penampakan Gunung Semeru Pagi Ini Setelah Erupsi dan Luncurkan Awan Panas Guguran

Gunung Semeru menampakkan tubuh utuhnya yang berwarna perak kebiru-biruan pada Sabtu pagi.

Baca Selengkapnya

Erupsi Gunung Merapi: Jarak Luncur Awan Panas Melebihi Kebiasaan

59 hari lalu

Erupsi Gunung Merapi: Jarak Luncur Awan Panas Melebihi Kebiasaan

Gunung Merapi kembali mengeluarkan awan panas. Tiga dari tujuh awan panas guguran tadi sore jarak luncurnya melampaui 2.000 meter.

Baca Selengkapnya

Erupsi Gunung Merapi Kembali Mengeluarkan Awan Panas

59 hari lalu

Erupsi Gunung Merapi Kembali Mengeluarkan Awan Panas

Gunung Merapi kembali erupsi dan mengeluarkan awan panas guguran sebanyak tujuh kali pada Senin sore. Awan panas menuju arah barat daya.

Baca Selengkapnya