Mitratel Kembangkan Sistem Peringatan Dini Banjir Lewat SMS

Reporter

Bisnis.com

Editor

Yudono Yanuar

Jumat, 8 Maret 2019 08:00 WIB

Ketinggian air di papan mercu air Bendung Katulampa, sejak Rabu 7 Februari 2018 pagi hingga siang, hanya 60 sentimeter atau siaga 4. Tempo/ M Sidik Permana

TEMPO.CO, Jakarta - PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel) tengah mengembangkan sistem yang memberikan peringatan dini bencana banjir kepada masyarakat lewat situs web dan pesan singkat.

Sistem ini bekerja dengan sebuah alat sensor pengukur ketinggian air yang diletakkan di Bendung Katulampa, Bogor, Jawa Barat. Ketika ketinggian air telah mencapai siaga satu, sensor akan membaca dan hasilnya dikirim melalui GPS ke peladen untuk selanjutnya ditampilkan di web yang dapat diakses melalui laptop dan smartphone. Saat ini, sistem tersebut baru dapat dinikmati oleh warga Jabodetabek.

Katulampa Siaga 3, Banjir Sudah Rendam Sebagian Jakarta Pagi Ini

EGM Reseller Mitratel, Eko Santoso mengatakan sebelum mendistribusikan peringatan kepada masyarakat, Mitratel akan meminta persetujuan dahulu dari Balai Pengelola Sumber Daya Air (BPSDA) Bendung Katulampa, untuk menghindari kepanikan warga. Di samping itu, lanjutnya, persetujuan juga juga untuk menghindari miskomunikasi dengan BPSDA tentang tingkat siaga.

"Alat kami mengukur secara akurat ketinggian tadi dan di-broadcast lewat SMS dan aplikasi WhatsApp. Tidak berbayar dan multioperator," kata Eko di Bogor, Rabu, 6 Maret 2019.

Advertising
Advertising

Eko menambahkan laporan mengenai peringatan banjir diberikan secara real-time seperti pesan singkat saat ada diskon makanan di suatu gerai. Dia mengatakan alat ini sekarang masih dalam tahap uji coba. Ke depan, alat tersebut akan dilengkapi dengan CCTV sehingga masyarakat dapat melihat langsung kondisi Bendung Katulampa dari situs web.

"Jadi kalau sudah siaga satu, kata Balai PSDA, ini layak di-broadcast ke masyarakat, kami siap. Keputusan tersebut tetap di Balai PSDA," kata Eko.

Kabid Bina Manfaat Dinas Sumber Daya Air Jawa Barat, Boy Iman Nugraha mendukung inovasi Mitratel. Dia mengatakan uji coba sengaja dilakukan di Bendung Katulampa yang menjadi indikator untuk mendeteksi dini banjir di Jakarta.

"Selama ini kami bekerja dari institusi ke institusi, dari Bendung Katulampa ke Pintu Air Manggarai, segala macam. Nantinya, informasi ter-update Bendung Katulampa bisa langsung disampaikan ke masyarakat, lewat aplikasi dan SMS,” kata Boy.

Sebelumnya, PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel) bersama Dinas Sumber Daya Air Provinsi Jawa Barat menandatangani Perjanjian Kerja Sama pemasangan alat sensor pengukur level air di Bendung Katulampa, Bogor. Pemberian alat tersebut juga merupakan bagian dari Corporate Social Responsibility (CSR) PT Dayamitra Telekomunikasi.

Berita terkait

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

15 jam lalu

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

Banjir bandang ini telah berdampak pada negara tetangga Kenya yakni Burundi dan Tanzania

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

5 hari lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

Topik tentang BMKG mengimbau warga Jawa Tengah waspada potensi banjir dan tanah longsor menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

6 hari lalu

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

Pada 2024, Kota Surabaya menjadi salah satu wilayah di Jawa Timur yang merasakan langsung dampak banjir. Walhi Jatim beri tanggapan.

Baca Selengkapnya

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

6 hari lalu

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

BMKG imbau masyarakat Jawa Tengah mewaspadai potensi banjir dan longsor. Jawa Tengah diperkirakan mulai masuk kemarau bulan April ini.

Baca Selengkapnya

Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

7 hari lalu

Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

Kendati mulai surut, BNPB mengantisipai banjir susulan.

Baca Selengkapnya

BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

7 hari lalu

BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

BNPB menyatakan, hujan lebat selama 10 jam menyebabkan banjir di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

8 hari lalu

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

DPRD DKI menyinggung program Pemprov DKI untuk mengatasi banjir dan kemacetan, salah satunya sumur resapan.

Baca Selengkapnya

BNPB: Banjir Tiga dari Lima Kecamatan di Musi Rawas Utara Surut

8 hari lalu

BNPB: Banjir Tiga dari Lima Kecamatan di Musi Rawas Utara Surut

Sebelumnya banjir merendam lima daerah di Kabupaten Musi Rawas Utara sejak 16 April lalu.

Baca Selengkapnya

Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

9 hari lalu

Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

Banjir di Musi Rawas Utara merusak hunian dan berbagai fasilitas di lima kecamatan. BNPB mendata ada 51 ribu warga lokal terdampak.

Baca Selengkapnya

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

9 hari lalu

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.

Baca Selengkapnya