Ada Helipad di Subak Tabanan, Kemendikbud: Merusak Warisan Dunia

Reporter

Antara

Editor

Yudono Yanuar

Senin, 15 April 2019 14:51 WIB

Mantan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama (4-kiri) dan keluarganya berjalan-jalan di pematang sawah saat mengunjungi objek wisata Jatiluwih di Tabanan, Bali, 25 Juni 2017. Presiden Amerika Serikat ke-44 itu berlibur bersama keluarganya selama 5 hari hingga tanggal 28 Juni 2017 dengan mengunjungi berbagai objek wisata di Pulau Dewata sebelum mengunjungi Yogyakarta dan Jakarta. Johannes P. Christo

TEMPO.CO, Jakarta - Keberadaan helipad atau landasan untuk pendaratan helikopter di subak Kabupaten Tabanan, Bali, dapat mengancam status subak sebagai warisan dunia, kata Direktur Warisan dan Diplomasi Budaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI Nadjamuddin Ramly di Jakarta, Senin, 15 April 2019.

"Pembangunan helipad tersebut di antara persawahan adalah kesalahan total, kami memohon kesadaran dari Bupati Tabanan untuk mengubah kembali menjadi persawahan karena itu sudah merusak keaslian dari bentuk sawah," kata dia.

Subak adalah organisasi kemasyarakatan yang khusus mengatur sistem pengairan sawah (irigasi) yang digunakan dalam bercocok tanam padi di Bali.

Dia mengatakan situs yang telah ditetapkan sebagai warisan dunia, akan terus dievaluasi oleh UNESCO. Salah satu penilaiannya adalah keasliannya, jika sudah ada helipad maka bentuknya sudah tidak asli lagi.

Hal itu bisa mengakibatkan subak masuk daftar merah, dan jika tidak ada perbaikan maka status warisan dunia tersebut dapat dicabut.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah melayangkan surat agar Bupati Tabanan bersedia mengembalikan helipad tersebut menjadi area persawahan.

Surat itu telah dilayangkan sejak awal 2019, namun menurut Nadjamuddin belum ada tanggapan dari Bupati Tabanan. Pembangunan helipad tersebut pun telah melanggar dua undang-undang yaitu UU Cagar Budaya dan UU Perundangan Pertanian.

Dia mengatakan jika terus tidak ditanggapi, Kemendikbud akan melaporkan hal tersebut kepada gubernur setempat.

Subak ditetapkan UNESCO menjadi warisan dunia pada 2012. Nadjamuddin menjelaskan, untuk menjadi warisan dunia maka daerah setempatlah yang memutuskan situs apa yang akan diusulkan untuk menjadi warisan dunia.

"Untuk itu perlu komitmen dan kesadaran pemerintah daerah dan warga setempat untuk menjaga warisan dunia tersebut," kata Nadjamuddin.

Selain itu Nadjamuddin mengatakan pemerintah daerah harus dapat mensejahterakan para pemilik lahan sawah tesebut.

"Desakan ekonomi membuat pemilik sawah menjadi gelisah, mereka kan tidak bisa menjual sawahnya. Harusnya komitmen pemerintah daerah untuk mengalokasikan APBD untuk kesejahteraan para pemilik lahan," kata dia.

Berita lain tentang subak sebagai warisan dunia bisa Anda simak di Tempo.co.

Berita terkait

Program Pra Kerja Raih Penghargaan Wenhui Award dari UNESCO

9 jam lalu

Program Pra Kerja Raih Penghargaan Wenhui Award dari UNESCO

Program Pra Kerja meraih penghargaan dari UNESCO atas kontribusinya dalam inovasi pendidikan di kawasan Asia-Pasifik.

Baca Selengkapnya

Kemendikbud Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Sejumlah Daerah Terdampak Bencana

13 jam lalu

Kemendikbud Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Sejumlah Daerah Terdampak Bencana

Bencana alam melanda sejumlah wilayah di Tanah Air dalam sebulan terakhir.

Baca Selengkapnya

Pekan ini, Venesia Mulai Menerapkan Biaya Masuk untuk Wisatawan Harian

7 hari lalu

Pekan ini, Venesia Mulai Menerapkan Biaya Masuk untuk Wisatawan Harian

Kamis ini, yang merupakan hari libur di Italia, pengunjung Venesia diharuskan membeli tiket masuk seharga Rp87 ribu. Tidak berlaku untuk tamu hotel.

Baca Selengkapnya

10 Geopark di Indonesia yang Masuk Jejaring UNESCO, Geopark Kebumen Menyusul?

8 hari lalu

10 Geopark di Indonesia yang Masuk Jejaring UNESCO, Geopark Kebumen Menyusul?

Indonesia berpotensi menambah daftar geopark yang masuk jejaring UNESCO

Baca Selengkapnya

Dua Helikopter AL Malaysia Bertabrakan di Udara, 10 Orang Tewas

9 hari lalu

Dua Helikopter AL Malaysia Bertabrakan di Udara, 10 Orang Tewas

Dua helikopter Malaysia bertabrakan saat sedang latihan untuk perayaan Hari Angkatan Laut.

Baca Selengkapnya

Hari Buku Sedunia Diperingati Setiap 23 April, Apa Saja Hari Penting Tentang Buku dan Literasi?

10 hari lalu

Hari Buku Sedunia Diperingati Setiap 23 April, Apa Saja Hari Penting Tentang Buku dan Literasi?

Ada sejumlah hati penting tentang buku dan literasi. Di tingkat internasional, ada hari buku sedunia setiap 23 April

Baca Selengkapnya

11 Fakta Unik Isfahan Iran, Kota Terbaik di Timur Tengah yang Dijuluki "Separuh Dunia"

10 hari lalu

11 Fakta Unik Isfahan Iran, Kota Terbaik di Timur Tengah yang Dijuluki "Separuh Dunia"

Isfahan merupakan salah satu tujuan wisata utama dan salah satu kota bersejarah terbesar di Iran.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Geopark Kebumen yang Diusulkan Masuk dalam Jejaring UNESCO

11 hari lalu

5 Fakta Geopark Kebumen yang Diusulkan Masuk dalam Jejaring UNESCO

Geopark Kebumen diajukan untuk mendapat pengakuan dari UNESCO Global Geopark. Ini 5 keunikannya.

Baca Selengkapnya

Dua Helikopter AL Jepang Bertabrakan, Satu Tewas dan 7 Lainnya Hilang

11 hari lalu

Dua Helikopter AL Jepang Bertabrakan, Satu Tewas dan 7 Lainnya Hilang

Satu orang tewas dan tujuh orang hilang setelah dua helikopter Angkatan Laut Jepang bertabrakan sebelum jatuh ke Samudera Pasifik

Baca Selengkapnya

Kemendikbudristek Buka Pendaftaran Calon Pendidik Tetap di Malaysia

12 hari lalu

Kemendikbudristek Buka Pendaftaran Calon Pendidik Tetap di Malaysia

Tenaga pendidik akan ditempatkan Kemendikbudristek di CLC yang berlokasi di perkebunan atau ladang dengan masa penugasan selama 2 tahun.

Baca Selengkapnya