Buntut Serangan Masjid di Christchurch, Facebook Perketat Live

Reporter

Antara

Editor

Yudono Yanuar

Rabu, 15 Mei 2019 13:12 WIB

Ribuan warga Selandia Baru menghadiri upacara peringatan atau National Remembrance Service pada korban serangan teror di dua masjid Selandia Baru di Hagley Park, Christchurch, 29 Maret 2019. Acara ini digelar di lapangan Hagley Park, yang berdekatan dengan masjid Al Noor, yang merupakan salah satu target serangan teror pada 15 Maret lalu. REUTERS/Jorge Silva

TEMPO.CO, Jakarta - Facebook memperketat aturan siaran langsung menjelang pertemuan para kepala negara untuk membatasi kekerasan daring sebagai buntut dari pembunuhan massal di Christchurch, Selandia Baru.

Baca juga: Rudiantara: Facebook Paling Sulit Blokir Konten Hoaks

Pada 15 Maret 2019, seorang pria menembak jamaah dua masjid di Christchurch hingga menewaskan 51 orang, sambil menyiarkan langsung aksi brutalnya itu melalui Facebook.

Kejadian tersebut merupakan penembakan terburuk yang pernah dialami Selandia Baru pada masa damai dan memicu seruan agar perusahaan-perusahaan teknologi berbuat lebih banyak untuk melawan ekstremisme melalui layanan mereka.

Dalam pernyataannya, Selasa, 14 Mei 2019, Facebook mengatakan memperkenalkan kebijakan "satu-pukulan" untuk Facebook Live, dengan mempersempit akses bagi orang-orang yang ditertibkan karena melanggar aturan perusahaan di semua situsnya.

Pelanggar pertama kali akan diskors tidak bisa siaran langsung dalam jangka waktu tertentu, kata perusahaan itu. Jenis pelanggaran juga akan diperluas untuk dikenai skors seperti itu.

Facebook tidak menyebut secara khusus pelanggaran-pelanggaran seperti apa yang patut mendapat kebijakan "satu pukulan" atau berapa lama penangguhan akan diberlakukan.

Seorang juru bicara mengatakan bahwa, berdasarkan aturan baru, seorang penembak tidak akan mungkin bisa menggunakan akunnya untuk mengunggah siaran langsung.

Facebook mengatakan pihaknya berencana memperluas wilayah pengetatan dalam beberapa pekan mendatang, mulai dengan mencegah orang yang sama untuk membuat iklan di Facebook.

Selain itu, perusahaan juga akan mendanai suatu penelitian di tiga perguruan tinggi tentang teknik pelacakan media yang dimanipulasi, yang sulit dilakukan oleh sistem Facebook setelah serangan Selandia Baru terjadi.

Facebook mengatakan telah menghapus 1,5 juta video yang berisi gambar-gambar serangan dalam 24 jam setelah kejadian. Perusahaan itu mengatakan dalam sebuah unggahan di blog pada akhir Maret bahwa pihaknya telah mengidentifikasi lebih dari 900 ragam berbeda dari video tersebut.

Pengumuman Facebook itu muncul saat Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern memimpin pertemuan bersama dengan presiden Prancis Emmanuel Macron di Paris, Rabu, untuk mencari kesepakatan dari para pemimpin dunia dan perusahaan-perusahaan teknologi tentang "Ajakan Christchurch".

Berita terkait

BNPT Apresiasi Partisipan yang Aktif Melakukan Pencegahan Terorisme

1 hari lalu

BNPT Apresiasi Partisipan yang Aktif Melakukan Pencegahan Terorisme

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), berikan Sertifikat Penerapan Standar Minimum Pengamanan kepada 18 pengelola objek vital strategis dan transportasi di Jakarta.

Baca Selengkapnya

BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

7 hari lalu

BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

Indonesia menjadi role model upaya penanggulangan terorisme. Uni Eropa sangat ingin belajar dari Indonesia.

Baca Selengkapnya

Meta AI Resmi Diluncurkan, Ini Fitur-fitur Menariknya

7 hari lalu

Meta AI Resmi Diluncurkan, Ini Fitur-fitur Menariknya

Chatbot Meta AI dapat melakukan sejumlah tugas seperti percakapan teks, memberi informasi terbaru dari internet, menghubungkan sumber, hingga menghasilkan gambar dari perintah teks.

Baca Selengkapnya

Remaja Penikam Uskup di Sydney Didakwa Terorisme, Terancam Penjara Seumur Hidup

13 hari lalu

Remaja Penikam Uskup di Sydney Didakwa Terorisme, Terancam Penjara Seumur Hidup

Remaja laki-laki berusia 16 tahun telah didakwa melakukan pelanggaran terorisme setelah menikam uskup gereja Asyur di Sydney saat kebaktian gereja.

Baca Selengkapnya

Densus 88 Tangkap Tujuh Orang Terduga Teroris Anggota Jamaah Islamiyah di Sulawesi Tengah

13 hari lalu

Densus 88 Tangkap Tujuh Orang Terduga Teroris Anggota Jamaah Islamiyah di Sulawesi Tengah

Tim Densus 88 Antiteror Polri menangkap tujuh orang diduga terafiliasi sebagai anggota kelompok teroris Jamaah Islamiyah

Baca Selengkapnya

Selain Tim Cook, Siapa Saja Bos Perusahaan Teknologi Dunia yang Pernah Bertemu Jokowi?

14 hari lalu

Selain Tim Cook, Siapa Saja Bos Perusahaan Teknologi Dunia yang Pernah Bertemu Jokowi?

Selain CEO Apple Tim Cook, Jokowi tercatat beberapa kali pernah bertemu dengan bos-bos perusahaan dunia. Berikut daftarnya:

Baca Selengkapnya

Timur Tengah Memanas, Polri Diminta Waspadai Kebangkitan Sel Terorisme di Indonesia

16 hari lalu

Timur Tengah Memanas, Polri Diminta Waspadai Kebangkitan Sel Terorisme di Indonesia

Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) meminta Polri mewaspadai aktifnya sel terorisme di Indonesia saat konflik Timur Tengah memanas

Baca Selengkapnya

Sudah Bisa Diakses, Facebook Bikin Pembaruan Fitur Video Jadi Mirip di TikTok

26 hari lalu

Sudah Bisa Diakses, Facebook Bikin Pembaruan Fitur Video Jadi Mirip di TikTok

Pada aplikasi TikTok telah menjadi pedoman tetap namun bagi Facebook, ini sebuah inovasi dan kemajuan.

Baca Selengkapnya

Cara Unblock Akun Seseorang di Facebook dengan Mudah

29 hari lalu

Cara Unblock Akun Seseorang di Facebook dengan Mudah

Ada beberapa cara unblock teman di Facebook, bisa melalui handphone maupun laptop. Cukup ikuti beberapa langkah berikut ini.

Baca Selengkapnya

Rayakan Hari Paskah dengan 55 Link Twibbon, Begini Cara Menggunakannya

33 hari lalu

Rayakan Hari Paskah dengan 55 Link Twibbon, Begini Cara Menggunakannya

Hari Paskah dapat dirayakan menggunakan twibbon beragam pilihan. Berikut memilih twibbon Hari Paskah yang sesuai selera dan cara menggunakannya!

Baca Selengkapnya