Perang Dagang AS-Cina Merembet ke Google Vs Huawei, Ini Dampaknya

Senin, 20 Mei 2019 13:20 WIB

Suasana stand pameran yang meluncurkan smartphone terbaru Huawei Ascend P6 berbasis Android pada pameran CommunicAsia di Singapura (19/6). Smartphone tertipis di dunia ini tebalnya hanya 6,18 mm dengan bobot hanya 120 gram. REUTERS/Edgar Su

TEMPO.CO, Jakarta - Raksasa teknologi Amerika Serikat Google telah memutuskan akses ke teknologinya untuk Huawei. Sumber di Google mengatakan kepada Reuters, Senin, 20 Mei 2019, bahwa perusahaan induk Google, Alphabet Inc, mengakhiri akses Huawei ke produk hardware, software, dan layanan teknis.

Baca juga: Cina Naikkan Tarif Impor dari Amerika, Retaliasi Perang Dagang

Hal itu terjadi setelah pemerintah AS menganggap Huawei sebagai tangan kanan Partai Komunis Cina. Australia juga telah menyatakan kegelisahan serupa, dan melarang Huawei terlibat dalam jaringan 5G karena masalah keamanan nasional.

Huawei menolak tudingan itu dan menganggap semua larangan memiliki motivasi politik. Cina sendiri telah mengajukan banding ke Organisasi Perdagangan Dunia. Mengutip laman 7news, langkah Google berarti Huawei akan segera kehilangan akses ke pembaruan untuk sistem operasi Google Android serta Play Store, Gmail dan YouTube.

Ini juga berarti tidak ada lagi pembaruan keamanan untuk ponsel Android Huawei. Satu-satunya akses Android Huawei adalah melalui perangkat lunak sumber terbuka. Jika Cina membalas, bisa jadi produk Google dilarang di negeri itu.

Advertising
Advertising

Dampak dari hubungan panas AS-Cina itu, bisa membuat pengguna Huawei tidak akan lagi memiliki akses ke berbagai aplikasi. Beberapa analis mengatakan itu akan menjadi hukuman mati bagi Huawei di pasar besar seperti Eropa dan India.

Langkah itu juga bisa mengenai Google karena kehilangan ratusan juta pengguna produknya. Departemen Perdagangan AS pekan lalu mengumumkan bahwa Huawei dan afiliasinya telah ditambahkan ke daftar entitas yang dibatasi penjualan teknologinya di AS.

Hal itu disambut baik oleh para legislator AS, termasuk anggota Partai Republik Marco Rubio, yang mengatakan pemerintahan Presiden Donald Trump pantas mendapat pujian besar.

"Karena upayanya untuk secara komprehensif mengatasi ancaman yang ditimbulkan oleh Huawei. Dan perusahaan telekomunikasi yang dikendalikan oleh negara asing melalui upaya untuk melemahkan dan membahayakan sistem dan infrastruktur AS," kata Rubio.

Departemen Perdagangan mengatakan Pemerintah AS memiliki dasar yang masuk akal untuk menyimpulkan bahwa Huawei terlibat dalam kegiatan yang bertentangan dengan keamanan nasional AS atau kepentingan kebijakan luar negeri. Juga mengutip tuduhan Departemen Kehakiman AS, termasuk bahwa mereka telah melanggar sanksi terhadap Iran.

Simak kabar terbaru tentang perang dagang AS dan Cina serta Google dan Huawei hanya di kanal Tekno Tempo.co

REUTERS | 7NEWS

Berita terkait

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

13 hari lalu

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.

Baca Selengkapnya

Sempat Dihilangkan, Google Kembalikan Fitur Ultra-wide Astrofotografi di Google Pixel 8 Pro

27 Desember 2023

Sempat Dihilangkan, Google Kembalikan Fitur Ultra-wide Astrofotografi di Google Pixel 8 Pro

Dengan fitur ultra-wide astrofotografi, pengguna Google Pixel 8 Pro dapat mengandalkan kamera belakang ponselnya untuk mengambil foto langit

Baca Selengkapnya

Google Luncurkan Android 14 QPR1 ke Ponsel Pixel, Ini Detailnya

8 Desember 2023

Google Luncurkan Android 14 QPR1 ke Ponsel Pixel, Ini Detailnya

Android 14 QPR1 mencakup 37 perbaikan dan penyempurnaan untuk ponsel Pixel.

Baca Selengkapnya

Google Meluncurkan Proyek Geothermal, Apa Itu?

1 Desember 2023

Google Meluncurkan Proyek Geothermal, Apa Itu?

Energi geothermal berasal dari panas yang dihasilkan selama pembentukan asli planet ini dan peluruhan radioaktif material.

Baca Selengkapnya

Google Memulai Proyek Geothermal untuk Memasok Energi di Pusat Data

1 Desember 2023

Google Memulai Proyek Geothermal untuk Memasok Energi di Pusat Data

Raksasa Google bekerja sama dengan Fervo membangun proyek listrik geothermal untuk memasok energi yang lebih bersih bagi pusat data Google.

Baca Selengkapnya

Google Selidiki Bug Pembaruan Beberapa Profil Android 14

31 Oktober 2023

Google Selidiki Bug Pembaruan Beberapa Profil Android 14

Google secara resmi mengonfirmasi adanya bug pada pembaruan Android 14. Simak rinciannya.

Baca Selengkapnya

25 Tahun Google, Banyak Pertimbangan Tentukan Tanggal Hari Jadinya

27 September 2023

25 Tahun Google, Banyak Pertimbangan Tentukan Tanggal Hari Jadinya

Pada 27 September 2023, Google berusia 25 tahun, meskipun penentuan ditetapkannya tanggal itu punya kisah panjang.

Baca Selengkapnya

Google Kembali Lakukan PHK Massal, Ratusan Pekerja Terdampak

16 September 2023

Google Kembali Lakukan PHK Massal, Ratusan Pekerja Terdampak

Google yang berpusat di California, Amerika Serikat itu menolak untuk mengungkapkan detail jumlah orang terkena PHK massal.

Baca Selengkapnya

Android 14 akan Diluncurkan Bersama Google Pixel 8

9 September 2023

Android 14 akan Diluncurkan Bersama Google Pixel 8

Rencana peluncuran Android 14 ini dibocorkan oleh pakar Android Mishaal Rahman.

Baca Selengkapnya

Inilah Neeva, Mesin Pencarian Bikinan Eks Karyawan Google: Lebih Ringan dan Cepat

31 Juli 2023

Inilah Neeva, Mesin Pencarian Bikinan Eks Karyawan Google: Lebih Ringan dan Cepat

Google menjadi produk mesin pencarian teratas. Ada beberapa faktor yang menopangnya. Kini, Neeva hadir untuk menantang dominasi tersebut.

Baca Selengkapnya