Facebook Didenda Rp 69 T, Kasus Pelanggaran Data Pribadi

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Kamis, 25 Juli 2019 11:19 WIB

Facebook CEO Mark Zuckerberg, bersaksi untuk dengar pendapat Komite Energi dan Perdagangan DPR mengenai penggunaan dan perlindungan data pengguna di Capitol Hill, Washington, 11 April 2018. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Setelah negosiasi berbulan-bulan, Facebook akhirnya mencapai kesepakatan dengan Komisi Perdagangan Federal AS dalam penyediaan kerangka kerja baru untuk melindungi privasi dan informasi yang diberikan pengguna.

Dalam kesepakatan itu, Facebook juga menyetujui membayar denda $ 5 miliar kepada Komisi Perdagangan Federal AS (FTC) untuk pelanggaran privasi data pengguna.

Penyelidikan FTC dimulai setelah skandal Cambridge Analytica tahun lalu, yang memanen data pribadi jutaan pengguna Facebook tanpa persetujuan mereka dan menggunakannya untuk tujuan iklan politik.

Sebagai bagian dari penyelesaian, Facebook berjanji untuk menggunakan perlindungan privasi data yang jauh lebih baik di masa depan.

"Kami telah secara resmi mencapai penyelesaian dengan Komisi Perdagangan Federal tentang Privasi. Kami telah setuju untuk membayar denda bersejarah. Tetapi yang lebih penting, kami akan membuat beberapa perubahan struktural besar untuk bagaimana kami membangun produk dan menjalankan perusahaan ini," kata pendiri Facebook, Mark Zuckerberg, dalam akun resminya seperti dikutip newsroom.fb.com, Kamis, 24 Juli 2019.

Advertising
Advertising

"Kami akan lebih kuat dalam memastikan bahwa kami mengidentifikasi, menilai, dan mengurangi risiko privasi. Kami akan mengadopsi pendekatan baru untuk lebih mendokumentasikan keputusan yang kami buat dan memantau dampaknya. Dan kami akan memperkenalkan lebih banyak kontrol teknis untuk mengotomatiskan perlindungan privasi secara lebih baik," tulis Facebook.

Menurut laman GSMArena, Facebook saat ini sedang meninjau sistemnya, mencari masalah yang berkaitan dengan kebocoran privasi, dan akan "bekerja dengan cepat untuk mengatasinya" begitu ditemukan.

FB juga berjanji akan "lebih rajin" dalam cara memonitor penyalahgunaan, dan akan meminta pengembang untuk bertanggung jawab atas cara mereka menggunakan data dan mematuhi kebijakan Facebook.

Perusahaan mengklaim dua konsep pendorong "transparansi dan akuntabilitas" akan diterapkan, dengan sertifikasi triwulanan untuk memverifikasi kontrol privasi berfungsi. Proses ini akan diawasi langsung oleh Mark Zuckerberg.

Investigasi FTC dimulai setelah peristiwa di sekitar Cambridge Analytica tahun lalu. "Penanganan kami atas masalah ini adalah pelanggaran kepercayaan antara Facebook dan orang-orang yang bergantung pada kami untuk melindungi data mereka. Perjanjian ini bukan hanya tentang regulator, ini tentang membangun kembali kepercayaan masyarakat," kata Facebook.

NEWSROOM.FB | GSMARENA

Berita terkait

Meta AI Resmi Diluncurkan, Ini Fitur-fitur Menariknya

21 jam lalu

Meta AI Resmi Diluncurkan, Ini Fitur-fitur Menariknya

Chatbot Meta AI dapat melakukan sejumlah tugas seperti percakapan teks, memberi informasi terbaru dari internet, menghubungkan sumber, hingga menghasilkan gambar dari perintah teks.

Baca Selengkapnya

Selain Tim Cook, Siapa Saja Bos Perusahaan Teknologi Dunia yang Pernah Bertemu Jokowi?

7 hari lalu

Selain Tim Cook, Siapa Saja Bos Perusahaan Teknologi Dunia yang Pernah Bertemu Jokowi?

Selain CEO Apple Tim Cook, Jokowi tercatat beberapa kali pernah bertemu dengan bos-bos perusahaan dunia. Berikut daftarnya:

Baca Selengkapnya

Sudah Bisa Diakses, Facebook Bikin Pembaruan Fitur Video Jadi Mirip di TikTok

20 hari lalu

Sudah Bisa Diakses, Facebook Bikin Pembaruan Fitur Video Jadi Mirip di TikTok

Pada aplikasi TikTok telah menjadi pedoman tetap namun bagi Facebook, ini sebuah inovasi dan kemajuan.

Baca Selengkapnya

Cara Unblock Akun Seseorang di Facebook dengan Mudah

22 hari lalu

Cara Unblock Akun Seseorang di Facebook dengan Mudah

Ada beberapa cara unblock teman di Facebook, bisa melalui handphone maupun laptop. Cukup ikuti beberapa langkah berikut ini.

Baca Selengkapnya

Rayakan Hari Paskah dengan 55 Link Twibbon, Begini Cara Menggunakannya

26 hari lalu

Rayakan Hari Paskah dengan 55 Link Twibbon, Begini Cara Menggunakannya

Hari Paskah dapat dirayakan menggunakan twibbon beragam pilihan. Berikut memilih twibbon Hari Paskah yang sesuai selera dan cara menggunakannya!

Baca Selengkapnya

Survei Meta Ungkap Pengguna Medsos Usia Muda di Indonesia Berani dan Aktif

27 hari lalu

Survei Meta Ungkap Pengguna Medsos Usia Muda di Indonesia Berani dan Aktif

Sebanyak 87 persen responden dalam survei Meta menyatakan bahwa media sosial adalah platform efektif untuk sampaikan pesan dan mendorong perubahan.

Baca Selengkapnya

WhatsApp Aplikasi Perpesanan Paling Populer, Semua Bermula di Sebuah Garasi Rumah pada 2009

27 hari lalu

WhatsApp Aplikasi Perpesanan Paling Populer, Semua Bermula di Sebuah Garasi Rumah pada 2009

WhatsApp dibuat 2 mantan karyawan Yahoo, Brian Acton dan Jan Koum pada 2009 di sebuah garasi rumah di California. Begini perkembangannya.

Baca Selengkapnya

Fitur Khusus Meta untuk Batasi Konten Politik, Begini Cara Mengaktifkannya

29 hari lalu

Fitur Khusus Meta untuk Batasi Konten Politik, Begini Cara Mengaktifkannya

Meta menambahkan fitur khusus untuk membatasi konten politik pada platform yang dinaunginya, terutama Instagram.

Baca Selengkapnya

Begini Cara Download Stiker WhatsApp Edisi Ramadan

40 hari lalu

Begini Cara Download Stiker WhatsApp Edisi Ramadan

WhatsApp meluncurkan paket stiker terbarunya di Indonesia berkaitan dengan bulan Ramadan. Begini cara downlioad stiker WhatsApp edisi Ramdan.

Baca Selengkapnya

Facebook Disebut Memblokir Akun Jurnalis Foto Gaza Motaz Azaiza

40 hari lalu

Facebook Disebut Memblokir Akun Jurnalis Foto Gaza Motaz Azaiza

Jurnalis foto terkenal Palestina asal Gaza, Motaz Azaiza, memposting di akun X-nya bahwa dia telah dilarang di Facebook.

Baca Selengkapnya