Dua Orang di AS Dilaporkan Meninggal Terkait Vape

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Senin, 9 September 2019 17:34 WIB

Seorang pria merokok vaporizer elektronik, juga dikenal sebagai e-cigarette atau vape, di Toronto, 7 Agustus 2015.[REUTERS / Mark Blinch]

TEMPO.CO, Jakarta - Rokok elektrik atau biasa disebut vape kembali menelan korban jiwa di Amerika Serikat. Menurut Otoritas Kesehatan Oregon, sudah ada dua orang telah meninggal karena penyakit paru-paru yang berhubungan dengan vaping.

Laman Livescience, 5 April 2019, menyebutkan lebih dari 200 pasien di seluruh AS- kebanyakan remaja dan orang muda- telah dirawat di rumah sakit karena penyakit pernapasan terkait vaping dalam beberapa bulan terakhir. Penyebab penyakit, dan apakah mereka terkait dengan merek atau bahan kimia tertentu dalam rokok elektronik yang sedang dihisap, adalah pertanyaan yang masih diselidiki. Hanya satu kematian lain telah dilaporkan sehubungan dengan penyakit-penyakit ini, pada seorang pasien di Illinois.

Sekarang, pihak berwenang telah mengidentifikasi pasien kedua, seorang di Oregon, yang meninggal pada Juli 2019 karena penyakit seperti itu. Pasien dilaporkan telah menggunakan rokok elektrik atau alat vaping yang berisi ganja.

Pejabat kesehatan baru-baru ini mengidentifikasi kontaminan umum di beberapa produk ganja yang digunakan oleh pasien di seluruh negeri - minyak yang berasal dari vitamin E, menurut The Washington Post. Tetapi masih belum jelas apakah ini penyebab atau salah satu penyebab penyakit.

Pasien Oregon, yang usia dan jenis kelaminnya tidak terungkap, dilaporkan memiliki gejala yang mirip dengan kasus penyakit vaping lainnya yang dilaporkan. Otoritas kesehatan masyarakat meminta dokter untuk waspada terhadap tanda-tanda penyakit pernapasan parah pada pasien yang baru-baru ini menggunakan produk tersebut - yang mungkin termasuk sesak napas, batuk, nyeri dada, muntah, diare, kelelahan, demam, atau penurunan berat badan.

Advertising
Advertising

Baru-baru ini, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit mengeluarkan pernyataan yang menyarankan agar tidak menggunakan rokok elektronik saat penyelidikan sedang dilakukan. Bahkan terlepas dari investigasi yang sedang berlangsung, remaja, wanita hamil atau orang dewasa yang saat ini tidak menggunakan produk tembakau seharusnya tidak menggunakan e-rokok, kata mereka.

Di Indonesia sampai 2018, tidak kurang dari 1,2 juta orang menggunakan vape. Menurut Ketua Bidang Organisasi APVI atau Asosiasi Personal Vaporizer Indonesia, Garindra Kartasasmita, tahun ini diperkirakan jumlah bertambah 1 juta orang.

Sejauh ini belum ada data dari pemerintah Indonesia menyangkut dampak penggunaan vape ini.

LIVESCIENCE | BISNIS.COM

Berita terkait

Rokok Elektrik dan Konvensional Miliki Bahaya yang Sama

4 hari lalu

Rokok Elektrik dan Konvensional Miliki Bahaya yang Sama

Tim IDI Medan mengatakan risiko penggunaan rokok elektrik serupa dengan rokok konvensional. Keduanya memiliki bahaya ketergantungan yang sama.

Baca Selengkapnya

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

5 hari lalu

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

Polisi menangkap perempuan berinisial SJ alias Ceria, 43 tahun, karena menjual narkotika jenis sabu.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Modus Penyamaran Narkotika: Dari Kue, Permen, hingga Liquid Vape

6 hari lalu

Polisi Ungkap Modus Penyamaran Narkotika: Dari Kue, Permen, hingga Liquid Vape

Menyamarkan narkotika menjadi cairan liquid vape seperti yang dilakukan selebgram Chandrika Chika dan atlet eSports Aura Jeixy menambah daftar modus.

Baca Selengkapnya

Profil Chandrika Chika, Selebgram yang Ditangkap karena Konsumsi Narkoba

8 hari lalu

Profil Chandrika Chika, Selebgram yang Ditangkap karena Konsumsi Narkoba

Chandrika Chika adalah seorang selebgram dan Tiktokers yang populer melalui goyang Papi Chulo

Baca Selengkapnya

Ditangkap Karena Konsumsi Liquid Ganja, Chandrika Chika Cs Berpeluang untuk Direhabilitasi

8 hari lalu

Ditangkap Karena Konsumsi Liquid Ganja, Chandrika Chika Cs Berpeluang untuk Direhabilitasi

Polisi membuka peluang Chandrika Chika bersama lima temannya mendapat rehabilitasi narkoba, setelah ditangkap karena mengkonsumsi liquid ganja.

Baca Selengkapnya

Ditangkap Saat Hisap Vape Berisi Liquid Ganja, Chandrika Chika Diduga Konsumsi Narkoba Sejak Lebih dari Setahun Lalu

8 hari lalu

Ditangkap Saat Hisap Vape Berisi Liquid Ganja, Chandrika Chika Diduga Konsumsi Narkoba Sejak Lebih dari Setahun Lalu

Selebgram Chandrika Chika ditangkap bersama lima temannya saat sedang menghisap vape berisi liquid ganja.

Baca Selengkapnya

Chandrika Chika Hisap Vape Berisi Liquid Ganja, Polisi: Modus Baru Penyalahgunaan Narkotika

8 hari lalu

Chandrika Chika Hisap Vape Berisi Liquid Ganja, Polisi: Modus Baru Penyalahgunaan Narkotika

Polisi menangkap selebgran Chandrika Chika dan atlet eSport Aura Jeixy bersama empat temannya saat menghisap vape berisi liquid ganja.

Baca Selengkapnya

Selebgram Chandrika Chika dan Atlet eSport Ditangkap Saat Hisap Vape Berisi Liquid Ganja di Sebuah Hotel

8 hari lalu

Selebgram Chandrika Chika dan Atlet eSport Ditangkap Saat Hisap Vape Berisi Liquid Ganja di Sebuah Hotel

Satuan Reserse Narkoba Polres Metro Jakarta Selatan menangkap selebgram Chandrika Chika dan atlet esport saat menghisap vape berisi liquid ganja.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Selebgram Chandrika Chika dan Atlet eSport Aura Jeixy karena Pakai Liquid Ganja

9 hari lalu

Polisi Tangkap Selebgram Chandrika Chika dan Atlet eSport Aura Jeixy karena Pakai Liquid Ganja

Enam orang ditangkap karena hisap vape mengandung liquid ganja, termasuk selebgram Chandrika Chika dan atlet Esports Aura Jeixy.

Baca Selengkapnya

Operator Kereta Deutsche Bahn di Jerman Akan Melarang Merokok Ganja di Area Stasiun

10 hari lalu

Operator Kereta Deutsche Bahn di Jerman Akan Melarang Merokok Ganja di Area Stasiun

Operator kereta di Jerman Deutsche Bahn (DB) mengumumkan melarang merokok ganja di area-area stasiun per 1 Juni 2024.

Baca Selengkapnya