Puluhan Orangutan di Nyaru Menteng Terkena ISPA akibat Kabut Asap

Reporter

Teras.id

Editor

Yudono Yanuar

Kamis, 19 September 2019 12:47 WIB

Sejumlah Orangutan (Pongo pygmaeus wurmbii) makan buah usai berlatih hidup di alam liar di Borneo Orangutan Survival Foundation (BOS), Nyaru Menteng, Palangka Raya, Kalteng, 30 Oktober 2015. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta - Puluhan orangutan Borneo yang sedang direhabilitasi di Nyaru Menteng, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, menderita Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) akibat kabut asap dari kebakaran hutan dan lahan.

Hingga 17 September 2019, tercatat 37 individu terserang ISPA. Enam di antaranya individu dewasa dan 31 orangutan muda, baik yang tinggal di kandang maupun yang sedang menjalani sekolah hutan, menurut pernyataan dari Yayasan Penyelamatan Orangutan (Yayasan BOS).

"Semua masih dianggap infeksi ringan. Namun, empat orang utan muda kami dinilai gejalanya sedikit lebih berat, karena itu kami beri pengobatan menggunakan nebulizer," kata Staf Komunikasi Yayasan BOS Nico Hermanu pada Betahita melalui pesan teks, Rabu, 18 September 2019.

Akibat asap karhutla tersebut, kesehatan 355 orangutan di Nyaru Menteng menjadi rentan, baik yang sedang dirawat di pusat rehabilitasi maupun di pulau-pulau prapelepasliaran di sekitarnya. Karena itu, Nico menerangkan, saat ini tim medis di Nyaru Menteng fokus menjaga kondisi orangutan dan melakukan pengobatan menggunakan nebulizer, multivitamin, dan antibiotik terhadap orangutan yang sakit.

Nico memastikan saat ini tidak ada titik api di dekat pusat rehabilitasi Nyaru Menteng. Khusus orangutan yang telah dilepasliarkan, Nico mengatakan masih aman dari ancaman karhutla.

"Orangutan yang telah dilepasliarkan aman karena mereka berada di kawasan hutan lindung dan taman nasional yang jauh dari pembukaan lahan," kata Nico.

Sebelumnya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) sempat mengancam Pusat Rehabilitasi Orangutan Nyaru Menteng yang terletak tidak jauh dari Kota Palangkaraya. Nico menerangkan api sempat mendekat hingga jarak 300 meter dari batas Nyaru Menteng. Api kemudian berhasil dipadamkan.

Sementara itu, asap karhutla juga menyambangi Pusat Rehabilitasi Orangutan Samboja Lestari. Sebagai upaya pencegahan, tim medis Samboja Lestari memberikan susu dan multivitamin bagi 130 individu orangutan beberapa hari terakhir.

Kegiatan sekolah hutan juga dibatasi hanya beberapa jam bagi orang utan muda. Sedangkan orangutan dewasa di kompleks kandang, dilakukan penyemprotan untuk menjaga suhu kandang tetap sejuk.

"Saat ini tim kami di Nyaru Menteng dan Samboja Lestari melakukan patroli dan pengawasan ketat terhadap kemungkinan munculnya titik api di seluruh wilayah kerja, sekaligus untuk mencegah resiko kebakaran," kata CEO Yayasan Bos Jamartin Sihite.

"Sampai saat ini kami belum melakukan penyelamatan atau evakuasi orang utan yang terancam kebakaran hutan dan lahan," tambahnya.

Palangkaraya merupakan salah satu wilayah dengan kondisi udara terburuk akibat karhutla. Menurut data Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) milik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), saat ini kota tersebut berada di level berbahaya, dengan partikulat meter (PM10) di level 500. Untuk diketahui, level udara baik berada di level 0-50.

Polusi udara akibat asap karhutla juga menyebabkan aktivitas pendidikan berhenti. Pemerintah Kalimantan Tengah meliburkan sekolah dari tingkat TK hingga perguruan tinggi per tanggal 16 September 2019 hingga seminggu ke depan. Penerbangan dari dan ke Bandara Tjilik Riwut Kota Palangkaraya pun banyak dibatalkan.

BETAHITA.ID | TERAS.ID

Berita terkait

Macam Penyakit yang Rawan Menyerang Anak di Masa Mudik Lebaran

24 hari lalu

Macam Penyakit yang Rawan Menyerang Anak di Masa Mudik Lebaran

Dokter mengatakan anak berisiko diare selama mudik Lebaran akibat pola makan yang tidak teratur. Penyakit apa lagi yang juga mengintai?

Baca Selengkapnya

Waspada 9 Penyakit ini Sering Muncul Saat Musim Hujan

35 hari lalu

Waspada 9 Penyakit ini Sering Muncul Saat Musim Hujan

Musim hujan membawa risiko peningkatan penyebaran berbagai penyakit berikut ini.

Baca Selengkapnya

Kabut Asap Selimuti Kota Dumai, Kondisi Udara Memburuk

39 hari lalu

Kabut Asap Selimuti Kota Dumai, Kondisi Udara Memburuk

Kabut asap yang menyelimuti udara Dumai berasal dari kebakaran lahan di beberapa titik, dan kiriman dari perbatasan dengan Kabupaten Bengkalis.

Baca Selengkapnya

Penyebab Kebakaran 10 Hektare Lahan di Karimun Kepulauan Riau Masih Misterius

42 hari lalu

Penyebab Kebakaran 10 Hektare Lahan di Karimun Kepulauan Riau Masih Misterius

Di tengah banyaknya bencana basar di Indonesia, masih ada 10 Ha lahan terbakar di Kepulauan Riau. Sebabnya belum diketahui.

Baca Selengkapnya

Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

46 hari lalu

Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

Jumlah titik panas terus meningkat di sejumlah daerah. Karhutla tahun ini dinilai lebih berisiko tinggi seiring penyelenggaraan pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

KLHK Pantau Sembilan Provinsi yang Rawan Karhutla

48 hari lalu

KLHK Pantau Sembilan Provinsi yang Rawan Karhutla

Menteri KLHK Siti Nurbaya pantau provinsi rawan karhutla, dari Riau sampai Sulawesi Tengah.

Baca Selengkapnya

Kebakaran Hutan Kerap Terjadi di Sumatera dan Kalimantan, Ini Cara Antisipasi Karhutla

3 Maret 2024

Kebakaran Hutan Kerap Terjadi di Sumatera dan Kalimantan, Ini Cara Antisipasi Karhutla

Kebakaran hutan kerap terjadi di beberapa daerah di Pulau Sumatera dan Kalimantan. Bagaimana cara mengantisipasinya?

Baca Selengkapnya

Perbedaan Operasi TMC Banjir Demak dan Teknologi Modifikasi Cuaca Penanganan Karhutla

20 Februari 2024

Perbedaan Operasi TMC Banjir Demak dan Teknologi Modifikasi Cuaca Penanganan Karhutla

Teknologi Modifikasi Cuaca atau TMC digunakan untuk mengatasi dampak banjir Demak, Jawa Tengah. Ada bedanya dengan operasi TMC penanganan karhutla.

Baca Selengkapnya

Kebakaran Hutan Tewaskan 123 dalam Bencana Terburuk Chile sejak Gempa 2010

6 Februari 2024

Kebakaran Hutan Tewaskan 123 dalam Bencana Terburuk Chile sejak Gempa 2010

Kebakaran hutan yang sejauh ini telah menewaskan 123 orang dan menghanguskan seluruh lingkungan disebut Presiden Chile sebagai tragedi sangat besar.

Baca Selengkapnya

Trend Asia Soroti Hilirisasi Nikel Jokowi Masih Bergantung pada PLTU Batu Bara: Memperburuk Kualitas Udara

29 Januari 2024

Trend Asia Soroti Hilirisasi Nikel Jokowi Masih Bergantung pada PLTU Batu Bara: Memperburuk Kualitas Udara

Trend Asia mengungkapkan kebijakan hilirisasi industri nikel yang digadang-gadang Presiden Jokowi masih bergantung pada PLTU batu bara.

Baca Selengkapnya