Bikin Aplikasi OkeSayur Mahasiswa UGM Melenggang ke Silicon Valley

Senin, 14 Oktober 2019 13:52 WIB

Aplikasi OkeSayur buatan mahasiswa UGM, Oktober 2019. (Tempo/M Syaifullah)

TEMPO.CO, Yogyakarta - Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) membuat aplikasi belanja sayur. Namanya OkeSayur. Aplikasi ini berhasil meraih medali emas dari ajang YTECH 2019, Female Founders with Silicon Valley Mindset.

Berkat kemenangan itu tim OkeSayur mendapatan kesempatan untuk belajar ekosistem start up di Sillicon Valley, Amerika.

“Juga mendapatkan program inkubasi atau akselerasi serta funding dari Angel Investor yang bekerja sama,” ungkap Co-founder OkeSayur, Nindi Kusuma Ningrum, Ahad malam, 13 Oktober 2019.

YTECH 2019 merupakan kompetisi start up digital yang ditujukan untuk menjaring talenta muda, terutama perempuan muda Indonesia yang memiliki jiwa sociopreneur untuk meningkatkan kesejahteraan sosial. Kompetisi ini dimulai sejak bulan Juni hingga Oktober 2019 dan diikuti 65 tim yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia.

Dari 65 tim yang mendaftar kemudian diseleksi hingga diperoleh 9 tim. Lalu disaring lagi menjadi 3 besar untuk presentasi di hadapan juri.

Selain Nindi, mahasiswa jurusan Teknologi Informasi Fakultas Teknik UGM, pendiri OkeSayur lainnya adalah Nathanael Gavin dan Tommy Wahyu Yudialim dari Ilmu Komputer FMIPA (Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam).

Aplikasi OkeSayur merupakan aplikasi layanan belanja dan antar produk bahan pangan. Tagline-nya adalah More Than Just Shopping Groceries. Hingga saat ini aplikasi OkeSayur telah memiliki lebih dari 1.500 pengguna dan lebih dari 2.000 pengunduh aplikasi ini.

Nindi menambahkan pengembangan aplikasi OkeSayur berawal dari keprihatinan terhadap eksistensi pasar tradisional yang kian melemah karena perubahan gaya hidup modern. Melihat kondisi tersebut, bersama teman-teman di UGM, ia akhirnya menggagas pengembangan aplikasi yang dapat membantu masyarakat belanja sayur dan kebutuhan dapur.

Aplikasi belanja ini diyakini tetap menjaga kelestarian pasar-pasar tradisional. Karena berbagai kebutuhan sayur dan bahan pangan yang ditawarkan melalui aplikasi OkeSayur diambil dari pasar-pasar tradisional yang berada di Yogyakarta dan Klaten.

Advertising
Advertising

Aplikasi ini menyediakan sekitar 150 produk meliputi sayur, buah seafood, daging, bumbu dapur, serta produk organik. OkeSayur memiliki sejumlah fitur belanja seperti pemilihan katalog, setting lokasi, pengiriman hingga pembayaran.

Aplikasi ini dikembangkan di penghujung 2017 dan telah tersedia di google playstore. Selain bisa belanja melalui aplikasi, masyarakat juga dapat melakukan pemesanan lewat website okesayur.com, dan chatting WhatsApp.

“Saat ini layanan belanja OkeSayur menjangkau konsumen di Yogyakarta, Sleman, Bantul, Kulon Progo serta Klaten,” kata salah satu anggota tim Nathanael Gavin.


Berita terkait

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Aksi Mahasiswa UGM Tuntut Transparansi, IPK 4,00 Hahasiswa Kedokteran Universitas Jember, 5 Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia

3 jam lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Aksi Mahasiswa UGM Tuntut Transparansi, IPK 4,00 Hahasiswa Kedokteran Universitas Jember, 5 Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia

Topik tentang mahasiswa UGM menggelar aksi menuntut tranparansi biaya pendidikan menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

70 Persen Mahasiswa UGM Keberatan dengan Besaran UKT, Ada yang Cari Pinjaman hingga Jual Barang Berharga

15 jam lalu

70 Persen Mahasiswa UGM Keberatan dengan Besaran UKT, Ada yang Cari Pinjaman hingga Jual Barang Berharga

Peringatan Hari Pendidikan Nasional atau Hardiknas di Yogyakarta turut diwarnai aksi kalangan mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) di Balairung UGM Kamis 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Peringati Hari Pendidikan Nasional, Mahasiswa UGM Gelar Aksi Tuntut Tranparansi Biaya Pendidikan

17 jam lalu

Peringati Hari Pendidikan Nasional, Mahasiswa UGM Gelar Aksi Tuntut Tranparansi Biaya Pendidikan

Mahasiswa UGM menggelar aksi menuntut transparansi biaya pendidikan dan penetapan uang kuliah tunggal (UKT).

Baca Selengkapnya

Hardiknas 2024, UGM Ingin Wujudkan Kampus Inklusif

18 jam lalu

Hardiknas 2024, UGM Ingin Wujudkan Kampus Inklusif

Rektor UGM Ova Emilia mengatakan, UGM telah membangun ekosistem pendidikan yang inklusif, inovatif, strategis, berdaya saing, dan sinergis.

Baca Selengkapnya

Hardiknas, Mahasiswa UGM Demo Tolak UKT yang Memberatkan

18 jam lalu

Hardiknas, Mahasiswa UGM Demo Tolak UKT yang Memberatkan

Peringatan Hari Pendidikan Nasional atau Hardiknas di Yogyakarta turut diwarnai aksi kalangan mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) di Balairung UGM Kamis 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Lulus Spesialis Dokter UGM di Usia 27 Tahun, Aulia Ayub Ungkap Kiatnya

1 hari lalu

Lulus Spesialis Dokter UGM di Usia 27 Tahun, Aulia Ayub Ungkap Kiatnya

Aulia Ayub mengungkapkan kiatnya sebagai lulusan termuda dan tercepat dari Program Spesialis UGM dengan IPK 4,00.

Baca Selengkapnya

Aulia Ayub, Lulusan Termuda dan Tercepat di UGM dengan IPK Sempurna 4

1 hari lalu

Aulia Ayub, Lulusan Termuda dan Tercepat di UGM dengan IPK Sempurna 4

Cerita Aulia Ayub, peraih lulusan termuda dan tercepat dari Program Spesialis Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan IPK 4,00.

Baca Selengkapnya

3 Prodi FMIPA UGM Masuk Peringkat Dunia Versi QS WUR by Subject 2024

2 hari lalu

3 Prodi FMIPA UGM Masuk Peringkat Dunia Versi QS WUR by Subject 2024

Ketiga prodi UGM tersebut adalah prodi Matematika, Kimia, dan Fisika.

Baca Selengkapnya

Mengenang Umar Kayam, Sastrawan dan Akademisi yang Lebih Dikenal sebagai Bintang Film

2 hari lalu

Mengenang Umar Kayam, Sastrawan dan Akademisi yang Lebih Dikenal sebagai Bintang Film

Mengenang Umar Kayam, pemeran Sukarno dalam film Pengkhianatan G30S/PKI. Kakek Nino RAN ini seorang sastrawan dan Guru Besar Fakultas Sastra UGM.

Baca Selengkapnya

Dosen Filsafat UGM Sebut Pentingnya Partai Oposisi: Jika Tidak Ada, Maka Demokrasi Tambah Merosot Jauh

2 hari lalu

Dosen Filsafat UGM Sebut Pentingnya Partai Oposisi: Jika Tidak Ada, Maka Demokrasi Tambah Merosot Jauh

Keberadaan partai oposisi sangat penting untuk memberikan pengawasan dan mengontrol jalannya pemerintahan. Ini pendapat dosen filsafat UGM.

Baca Selengkapnya