FL Technics Bangun Hanggar dari Kuburan Pesawat

Rabu, 30 Oktober 2019 03:04 WIB

CEO FL Technics Indonesia Martynas Grigalavicius saat media tour di Hanggar FL Technics Indonesia di Selampang Jaya, Tangerang, Selasa, 29 Oktober 2019. TEMPO/Khory

TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan maintenance, repair, and overhaul (MRO) asal Lithuania, PT Avia Technics Dirgantara atau FL Technics Indonesia, membangun bekas hanggar pesawat milik maskapai penerbangan di Indonesia Batavia Air yang dinyatakan pailit pada akhir Januari 2013.

Sebelum dioperasikan perusahaan yang berdiri tahun 2015 itu, kondisi bekas hanggar Batavia Air tersebut tidak terpakai dan cukup berantakan, bahkan sempat dilabeli kuburan pesawat. Namun, menurut CEO FL Technics Indonesia Martynas Grigalavicius, FL Technics telah menginvestasikan modal senilai US$ 10 juta (Rp 140 miliar) pada 2015, membuat hanggar tersebut hidup kembali.

Regional Investment Promotion Facilities BKPM Andi Bardiansyah, Angkasa Pura II Senior GN Ferry Utameyasa dan CEO FL Technics Indonesia Martynas Grigalavicius di Kantor FL Technics Indonesia, Selampang Jaya, Tangerang, Selasa, 29 Oktober 2019. TEMPO/Khory

“Kami bersiap untuk memperpanjang bisnis kami di Indonesia hingga 20 tahun ke depan. Kami yakin Indonesia khususnya Bandara Soekarno-Hatta memiliki potensi sebagai destinasi MRO global,” kata Martynas, di FL Technics Indonesia, Selampang Jaya, Tangerang, Selasa, 29 Oktober 2019.

Martynas menjelaskan bahwa FL Technics berencana akan memperluas lokasi sekitar 10.000 meter persegi lahan di sebelahnya hanggar miliknya, dengan menginvestasikan dana senilai US$ 20.000 (Rp 280 miliar). Saat ini FL Technics beroperasi di atas tanah dan bangunan berukuran 20.000 meter persegi.

Advertising
Advertising

“Kapasitas kami sekarang hanya tiga pesawat, tapi bisa ada 12 pesawat yang antre. Itu alasan kenapa kami butuh fasilitas baru untuk meningkatkan kapasitas ruang," tambahnya.

FL Technics, tahun ini telah mencapai titik impas. Martynas melihat perkembangannya cukup bagus. Dia meyakini bahwa bisnisnya akan bertumbuh dan berkembang. Beberapa klien Fl Technics Indonesia di antaranya Aeroflot, Air Asia Thailand, Air Asia Philippines, Etihad, Emirates, Thai Vietjet, Thai Airways, Qatar Airways hingga Turkish Airlines.

“Tahun ini, pendapatan perusahaan sudah menembus US$ 11 juta,” kata Martynas. “Sebanyak 90 persen pendapatan berasal dari maskapai asing sehingga bisa memasukkan pendapatan devisa untuk Indonesia.”

Namun, di balik kesuksesan perusahaan yang berpusat di Vilnius, Lithuania itu, ada cerita menarik awal dari berdirinya FL Technics di Indonesia. Angkasa Pura II Senior GN Ferry Utameyasa menceritakan bahwa sejarahnya cukup panjang. Menurut Ferry, awalnya Angkasa Pura II awalnya tidak pernah berpikir akan ada kerja sama dengan perusahaan asing itu. “Perlu kita sadari, mitra kami hanya negara di sekitar. Kita tidak berpikir akan bekerja sama dengan negara yang jauh,” ujar Ferry.

Pada saat Batavia Air, Ferry melanjutkan ceritanya, dulu lokasi itu dioperasikan oleh Batavia Air yang dinyatakan pailit oleh pemerintah dan meninggalkan banyak cerita. Sebagai mitranya, Angkasa Pura II berharap pada saat itu, maskapai bisa beroperasi kembali, tapi secara keuangan tidak bisa lagi.

Sejak dinyatakan pailit, kata Ferry, hanggar ini ditinggalkan dan Angkasa Pura II tidak berani mengutak-atik, artinya dua tahun sebelum dikelola FL Technics, lokasi tersebut terbengkalai. Berdasarkan pantauan Tempo, sebelum menemukan gedung FL Technics, terlihat di kanan kiri jalan ada empat bangkai pesawat yang dibiarkan, dan kumpulan puing-puing bongkaran pesawat.

“Ini tiga lantai kondisinya (saat itu) menyedihkan, hanya ada tumpukan barang, seperti spare part pesawat, kertas atau sampah. Kami repot menjual hanggar ini kepada mitra kami,” tutur Ferry. “Kami mencoba, pada 2014 kami tawarkan ke beberapa mitra eksternal salah satunya FL Technics.”

Namun, menawarkan kerja sama untuk menggunakan hanggar itu prosesnya tidak mudah. Angkasa Pura II harus melakukan prosedur atau ketentuan yang benar secara legal dan harus melalui tender. Pertama, Ferry berujar, tender dinyatakan gagal, karena dari sekian perusahaan yang menawarkan diri mundur, hanya tersisa FL Technics yang bertahan. “Kami tidak bisa saat itu menentukan pemenang, karena hampir semuanya mundur di awal,” kata Ferry.

Sehingga tander kedua dibuka, ada peminatnya, tapi banyak yang mundur dan hanya FL Technics yang kembali bertahan. “Kemudian kami punya ketentuan, kalau sudah dua kali tender dan hanya satu peserta, kami berikan penunjukan, sehingga FL Technics sebagai pemenangnya,” ujar Ferry. “2015 kami bekerja sama dengan FL Technics yang mempunyai reputasi cukup baik di dunia MRO.”

Saat ini, FL Technics Indonesia telah mempekerjakan 260 karyawan, baik dari luar ataupun dalam negeri. Martynas dan Ferry berharap bahwa karena bisnis ini masih sedikit pemainnya, sehingga akan terus memiliki peluang untuk berkembang. “Kita berharap dengan adanya FL Technics, kami tidak hanya memindahkan usahanya, tapi ada manfaat lain yang bisa dinikmati, karena kami memboyong orang-orang yang punya skil dalam bidang MRO, sehingga bisa meningkatkan sumber daya manusia,” kata Matynas.

Berita terkait

Pendapatan Garuda Indonesia di Kuartal Pertama 2024 Mencapai USD 711,98 Juta

1 hari lalu

Pendapatan Garuda Indonesia di Kuartal Pertama 2024 Mencapai USD 711,98 Juta

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk mencatatkan pertumbuhan pendapatannya di kuartal pertama 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen.

Baca Selengkapnya

Penumpang Garuda Indonesia Mencapai 5,42 Juta Sepanjang Kuartal Pertama 2024

1 hari lalu

Penumpang Garuda Indonesia Mencapai 5,42 Juta Sepanjang Kuartal Pertama 2024

Jumlah penumpang Garuda Indonesia Group di kuartal pertama 2024 sebanyak 5,42 juta.

Baca Selengkapnya

Kompensasi Apa yang Didapat Penumpang jika Terjadi Keterlambatan Penerbangan Pesawat?

2 hari lalu

Kompensasi Apa yang Didapat Penumpang jika Terjadi Keterlambatan Penerbangan Pesawat?

Penumpang memiliki hak mendapat kompensasi dari maskapai jika terjadi keterlambatan penerbangan pesawat.

Baca Selengkapnya

Tips Bepergian Naik Pesawat dengan Hewan Peliharaan

3 hari lalu

Tips Bepergian Naik Pesawat dengan Hewan Peliharaan

Tak semua maskapai penerbangan membolehkan penumpang bawa hewan peliharaan, pastikan tahu berikut sebelum beli tiket.

Baca Selengkapnya

Pesawat Khusus Anjing Bakal Terbang dari New York Mulai Bulan Depan

3 hari lalu

Pesawat Khusus Anjing Bakal Terbang dari New York Mulai Bulan Depan

Bark Air merupakan layanan perjalanan udara pertama yang memungkinkan anjing menikmati penerbangan kelas satu.

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

6 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

7 hari lalu

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sigit Sosiantomo mengatakan penetapan tarif tiket pesawat harus memperhatikan daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya

Bagaimana Pramugari dan Pilot Tidur saat Penerbangan Jarak Jauh?

7 hari lalu

Bagaimana Pramugari dan Pilot Tidur saat Penerbangan Jarak Jauh?

Penerbangan jarak jauh butuh awak kabin yang lebih banyak karena pramugari dan pilot punya waktu istirahat.

Baca Selengkapnya

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

7 hari lalu

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo menolak rencana iuran pariwisata di tiket pesawat.

Baca Selengkapnya

Alasan Mengapa Pesawat Komersial Terbang di Ketinggian 35.000 Kaki

7 hari lalu

Alasan Mengapa Pesawat Komersial Terbang di Ketinggian 35.000 Kaki

Ketinggian jelajah pesawat komersial biasanya berkisar antara 30.000 dan 42.000 kaki. Perbedaan itu tergantung jenis pesawat dan arah penerbangan.

Baca Selengkapnya