Iran Serang AS dengan Puluhan Rudal Katyusha Rusia

Kamis, 9 Januari 2020 15:06 WIB

Roket Katyusha. Kredit: Wikipedia

TEMPO.CO, Jakarta - Iran mengklaim telah melakukan serangan puluhan rudal ke setidaknya dua pangkalan militer pimpinan Amerika Serikat di Irak pada Rabu dini hari, 8 Januari 2020. Serangan tersebut menggunakan rudal Katyusha, rudal buatan Rusia.

Serangan itu dipicu oleh serangan drone ke sebuah area di dekat bandara Baghdad pada 3 Januari 2020 yang menewaskan Qassem Soleimani, Kepala Pasukan khusus Quds Garda Militer Iran, yang juga sosok berpengaruh di militer Iran berpangkat jenderal.

Mengutip laman National Interest baru-baru ini, Katyusha adalah bahasa panggilan sayang Rusia untuk 'Katherine Kecil'. Ini adalah nama yang ironis untuk salah satu benda artileri paling mematikan dalam sejarah. Nama itu sendiri telah menjadi generik, singkatan praktis untuk segala jenis artileri roket dari Dataran Tinggi Golan hingga Darfur.

BM-13 Katyusha adalah truk bermuatan beberapa peluncur roket. Seperti T-34, Katyusha terbukti mengejutkan bagi pasukan Jerman pada 1941. Tiba-tiba menimbulkan 4,35 ton air bah dengan ledakan besar seluas 10 hektare dalam 7 hingga 10 detik, menurut satu sumber.

Jerman kemudian mengembangkan peluncur roket mereka sendiri, Nebelwerfer yang terkenal jahat, atau "Screaming Mimi" seperti yang disebut oleh AS.

Rudal Katyusha yang ujungnya berwarna ungu itu cenderung tidak akurat. Namun, Little Kate bekerja dengan baik untuk Rusia, yang ingin menghancurkan pertahanan Jerman -- terkadang menggunakan artileri massa yang dikelompokkan ke dalam divisi artileri besar -- sebelum mengirim pasukan penyerang.

AS juga telah mengubah beberapa Sistem Peluncur Roket Ganda menjadi senjata berpemandu GPS. Untuk jenis perang kontra pemberontakan yang dilakukan AS selama bertahun-tahun, menghancurkan suatu daerah dengan roket kontraproduktif. Bagi Hizbullah yang membidik kota-kota Israel, atau Tentara Merah yang membersihkan para penyintas Jerman, Katyusha mampu menghadapinya.

Katyusha menjadi perlengkapan perang sejak Perang Dunia II, ketika Katyusha Rusia yang legendaris menghancurkan pasukan Nazi. Meskipun menghasilkan kehancuran yang menakutkan dan mengesankan dengan salvo multi-roket berapi dari satu peluncur, roket artileri ini menjadi senjata yang tidak akurat.

Ada dua jenis rudal Katyusha, Katyusha 122 mm dan 107 mm dengan jarak masing-masing 20 dan 8 kilometer. Kemudian pada 1960-an Katyusha dikembangkan dan menjadi rudal Grad, yang sudah digunakan banyak negara, termasuk Korea Utara, Iran dan Vietnam.

NATIONAL INTEREST

Berita terkait

Lima Perusahaan AS Kena Sanksi Iran karena Terlibat Genosida Gaza

3 jam lalu

Lima Perusahaan AS Kena Sanksi Iran karena Terlibat Genosida Gaza

Iran memberikan sanksi kepada perusahaan-perusahaan AS, individu-individu, yang terlibat dalam genosida di Gaza

Baca Selengkapnya

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

13 jam lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

1 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

2 hari lalu

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

Rusia melonggarkan aturan permohonan WNA menjadi warga Rusia dengan membolehkan pemohon perempuan menggunakan jilbab atau kerudung di foto paspor

Baca Selengkapnya

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

2 hari lalu

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

Daftar negara dengan mata uang terlemah menjadi perhatian utama bagi para pengamat ekonomi dan pelaku pasar.

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

2 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Indonesia - Iran Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian

2 hari lalu

Indonesia - Iran Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian

Iran akan mendorong pertukaran ekspor impor pada subsektor hortikultura khususnya yang berkaitan dengan buah-buahan

Baca Selengkapnya

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

3 hari lalu

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS merupakan pesawat luar angkasa raksasa yang mengorbit mengelilingi bumi demi tujuan-tujuan ilmiah.

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

4 hari lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

4 hari lalu

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

Panglima Militer Ukraina mengakui pihaknya menghadapi kesulitan dalam memerangi Rusia.

Baca Selengkapnya