Begini Tanah Bergerak Melahirkan Bencana di Sukajaya

Kamis, 16 Januari 2020 19:13 WIB

Foto udara yang menunjukkan kondisi Desa Adat Urug pascabencana tanah longsor dan banjir bandang di Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat, 10 Januari 2020. ANTARA/Galih Pradipta

TEMPO.CO, Bandung - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) di Bandung mengungkap penyebab tanah longsor di Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, pada 1 Januari 2020. Bencana itu mengubur sejumlah akses jalan, menerjang hampir 20 rumah, serta menewaskan tujuh orang.

Hingga kini sejumlah rumah dan permukiman masih terancam oleh potensi pergerakan tanah yang sama. Ribuan orang yang terisolir masih harus mengungsi.

Kepala PVMBG Kasbani, lewat keterangan tertulis Kamis 16 Januari 2020, menerangkan bahwa wilayah-wilayah yang longsor di Sukajaya umumnya perbukitan bergelombang berupa lereng agak sampai sangat terjal. Pada beberapa tempat hampir tegak dengan kemiringan antara hingga nyaris 90 derajat.

Kondisi air permukaan di sekitar lokasi gerakan tanah, kata Kasbani, dipengaruhi oleh curah hujan dan aliran mata air pada lereng di bagian bawah perbukitan. “Keairan pada saat kejadian gerakan tanah mengalami kenaikan yang tinggi akibat curah hujan yang turun sebesar 301,6 milimeter dalam satu hari,” katanya merujuk hujan ekstrem pada dinihari 1 Januari lalu.

Di Kampung Sinar Harapan di mana 18 rumah terkubur dan tujuh orang meninggal, material longsoran terdeteksi bergerak ke luar lereng melanda permukiman yang berada pada lembah di bawahnya. Longsoran-longsoran pada lereng yang telah bercampur dengan aliran air permukaan kemudian mengalir melalui alur-alur atau anak sungai yang bermuara di sungai Cidurian.

Advertising
Advertising

Banyaknya aliran material longsoran yang bercampur dengan air yang bermuara di Sungai Cidurian mengakibatkan sungai ini meluap. Hasilnya adalah banjir bandang merusak rumah dan bangunan lainnya di sepanjang aliran sungai.

Saat pemeriksaan pasca bencana, PVMBG masih menjumpai aliran-aliran air yang cukup deras pada material longsoran yang masih tertahan pada bagian atas lereng. Di Kecamatan Sukajaya memang banyak mengalir sungai besar dan anak-anak sungai atau alur tahunan. Sungai dan anak-anak sungai ini bermuara di Sungai Cidurian yang mengalir dari selatan ke utara.

Gerakan tanah umumnya terjadi pada lahan berupa ladang, kebun campuran, lahan kosong di sekitar permukiman, dan lahan belukar di sekitar lereng di atas atau bawah tubuh jalan. Menjadi tak mengejutkan karena berdasarkan Peta Zona Kerentanan Gerakan Tanah Kabupaten Bogor, Sukajaya termasuk dalam zona kerentanan gerakan tanah menengah–tinggi.

“Pada zona ini dapat terjadi gerakan tanah jika curah hujan di atas normal, sedangkan gerakan tanah lama dapat aktif kembali,” kata Kasbani memperingatkan.

Berita terkait

BNPB: Pemerintah Terus Upayakan Evakuasi 9.000 Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

53 menit lalu

BNPB: Pemerintah Terus Upayakan Evakuasi 9.000 Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Pemerintah akan mengambil langkah permanen untuk memindahkan permukiman warga, khususnya di Pulau Ruang, pulau utama di kaki Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

17 jam lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Ancaman dari Erupsi Gunung Ruang, 2 Desa Akan Dikosongkan Permanen

18 jam lalu

Ancaman dari Erupsi Gunung Ruang, 2 Desa Akan Dikosongkan Permanen

Sebanyak dua desa di Gunung Ruang di Kecamatan Tagulandang, Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara, bakal dikosongkan.

Baca Selengkapnya

Erupsi Setinggi 2 Kilometer, Gunung Ruang Kembali Bestatus Awas

2 hari lalu

Erupsi Setinggi 2 Kilometer, Gunung Ruang Kembali Bestatus Awas

Gunung Ruang kembali meletus dan mengeluarkan kolom erupsi mencapai 2.000 meter dari atas puncak.

Baca Selengkapnya

Aktivitas Meningkat Lagi, Gunung Ruang Kembali Berstatus Awas per Hari Ini

3 hari lalu

Aktivitas Meningkat Lagi, Gunung Ruang Kembali Berstatus Awas per Hari Ini

Dengan naiknya status aktivitas Gunung Ruang tersebut, daerah bahaya kembali diperlebar menjadi radius 6 kilometer. Termasuk waspada potensi tsunami

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

6 hari lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

Topik tentang BMKG mengimbau warga Jawa Tengah waspada potensi banjir dan tanah longsor menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Curah Hujan Tinggi Penyebab Longsor di Garut, 3 Orang Tertimbun Ditemukan Meninggal

6 hari lalu

Curah Hujan Tinggi Penyebab Longsor di Garut, 3 Orang Tertimbun Ditemukan Meninggal

Selain korban jiwa, beberapa bangunan dan satu unit fasilitas beribah rusak berat akibat bencana longsor.

Baca Selengkapnya

Hujan Deras Sejak Kamis Sore, Tiga Warga Kabupaten Garut Tertimbun Longsor

7 hari lalu

Hujan Deras Sejak Kamis Sore, Tiga Warga Kabupaten Garut Tertimbun Longsor

Curah hujan tinggi mengguyur wilayah Kabupaten Garut, Jawa Barat, sejak Kamis sore. Tiga warga tertimbun longsor di dalam rumahnya.

Baca Selengkapnya

Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

9 hari lalu

Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

Banjir di Musi Rawas Utara merusak hunian dan berbagai fasilitas di lima kecamatan. BNPB mendata ada 51 ribu warga lokal terdampak.

Baca Selengkapnya

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

9 hari lalu

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.

Baca Selengkapnya