Gara-gara Virus Corona, Huawei Tunda Konferensi HDC.Cloud 2020

Kamis, 23 Januari 2020 16:18 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan teknologi asal Cina, Huawei, mengumumkan penundaan agenda konferensi para pengembang teknologi informasi, HDC.Cloud 2020, karena kecemasan wabah virus corona misterius dari Wuhan. Konferensi itu semula akan dijadwalkan digelar di Shenzhen pada 11-12 Februari, tapi diundur menjadi 27-28 Maret 2020.

Situs web resmi HDC.Cloud 2020 menjelaskan, konferensi sejatinya fokus kepada perusahaan pengembang teknologi informasi. "Kami ingin berbagi kemampuan dan teknologi informasi yang telah kami kembangkan selama 30 tahun ini," tulis Huawei sambil mempromosikan prosesor buatannya, Kunpeng dan Ascend.

Huawei bukan satu-satunya perusahaan Cina yang mengubah kalender kegiatannya karena situasi di Wuhan. Seperti dikutip dari Reuters, CEO Foxconn Terry Gou juga telah memperingatkan seluruh staf untuk tidak melakukan perjalanan ke daratan Cina selama periode Tahun Baru Imlek pekan ini.

Sementara itu, seluruh kota Wuhan, yang berpenduduk lebih dari 11 juta orang, telah diisolasi mulai Kamis pagi, 23 Januari 2020. Termasuk jaringan transportasi umumnya ditutup. “Ini belum pernah dicoba sebelumnya dan kami belum bisa mengukur saat ini apakah tindakan ini akan atau tidak akan berhasil (mencegah penularan virus corona misterius),” kata wakil Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di Cina, Gauden Galea.

Advertising
Advertising

Laporan terakhir, virus corona misterius telah menginfeksi 555 orang di dunia per Rabu 22 Januari 2020. Sebagian besar, yakni 444 kasus dilaporkan di Wuhan di mana 17 di antaranya meninggal. Sisanya, tersebar di Guangdong (26), Beijing (14), Shanghai (9), dan di luar Cina yakni Thailand, Korea, Jepang dan Amerika Serikat.

Diduga, virus yang secara genetika mirip 80 persen dengan SARS itu berasal dari sebuah pasar makanan laut di Wuhan di mana sejumlah pasien pertama diketahui pernah mengunjunginya. Tim peneliti lalu memeriksa sampel virus corona pada pasien meninggal dengan yang dari hewan di sana. Hasilnya menunjuk hewan ular sebagai penular yang paling mungkin.

THE VERGE | HDC.CLOUD | REUTERS

Berita terkait

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

3 jam lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

12 jam lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

15 jam lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

15 jam lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

16 jam lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

1 hari lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

1 hari lalu

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

2 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

4 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya