Peneliti: Masker Wajah Tak Cukup Halangi Virus Corona Wuhan

Minggu, 26 Januari 2020 23:04 WIB

Penumpang yang memakai masker tiba dengan penerbangan langsung dari Cina di Bandara Internasional Istanbul di Istanbul, Turki, 24 Januari 2020. Penggunaan masker guna antisipasi atas penyebaran virus Corona yang tengah mewabah dari Cina. REUTERS/Murad Sezer

TEMPO.CO, Jakarta - Masker-masker wajah menjadi buruan masyarakat di Wuhan dan kota-kota lainnya di Cina saat ini gara-gara merebaknya infeksi virus corona baru. Lanhine, perusahaan pembuat masker dan peralatan perlindungan wajah yang berbasis di Provinsi Zhejiang, mengaku sampai kepayahan memenuhi kebutuhan 50-60 juta masker setiap hari di negeri itu, sementara produksinya hanya 20 juta lembar.

Masyarakat meyakini, mengenakan masker di area publik dapat menghindari mereka dari infeksi virus yang hingga Minggu 26 Januari 2020 telah merenggut 56 jiwa--sebagian besar di Wuhan. Masker akan melindungi mereka dari virus itu saat seorang yang terinfeksi batuk atau bersin. Sebagai catatan, jumlah kasus infeksi virus corona Wuhan terhitung sudah lebih dari 1.300 dan beberapa telah terkonfirmasi menyebar ke sembilan negara di luar Cina.

Jumlah infeksi itu bisa terus bertambah karena ternyata sedikit saja bukti bahwa masker-masker seperti yang kini ramai dipakai di publik itu mampu mencegah penularan virus. "Tidak ada data yang cukup, solid, dan dapat diandalkan untuk menyatakan masker bisa mencegahnya," kata William Schaffner, profesor di divisi penyakit menular di Vanderbilt University Medical Center, Tennessee, Amerika Serikat, seperti dikutip dari npr.org.

Menurut Pusat Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Amerika Serikat, jenis-jenis masker yang banyak dijual di pasaran tidak cukup rapat menutup wajah. Penggunanya masih dimungkinkan menghirup udara dari luar--dan karenanya terinfeksi virus menular.

Aktivitas petugas medis saat menangani pasien virus Corona di rumah sakit di Wuhan, Cina, 25 Januari 2020. THE CENTRAL HOSPITAL OF WUHAN VIA WEIBO via REUTERS

Advertising
Advertising

Stanley Perlman, profesor di University of Iowa, Amerika Serikat, yang meneliti virus corona, setuju masker wajah tidak akan mencegah infeksi virus corona. Masker wajah, kata dia, hanya berguna mencegah penggunanya menyentuh hidung dan mulutnya secara langsung. Sentuhan itu adalah jalan virus dan jamur masuk ke dalam tubuh. "Masker wajah hanya melindungi kita seperti itu," katanya.

Untuk melindungi mereka, para pekerja medis tidak mengenakan masker wajah yang dijual di pasaran itu. Ketika harus mencegah infeksi virus dari sekelilingnya, Schaffner menerangkan, mereka mengenakan masker atau tepatnya respirator N95. Masker jenis ini didesain rapat menutup hidung dan mulut. "Alat ini belum diuji efektivitasnya bila digunakan publik, jadi tidak ada bukti pula untuk mendukung merekomendasikannya," kata dia.

Satu hal yang justru sudah disepakai para ahli untuk direkomendasikan sebagai pencegahan virus menular adalah selalu mencuci tangan secara higienis. "Itu jawabannya," kata Schaffner. Sifat keras sabun cuci tangan disebutnya bisa membantu meluruhkan partikel termasuk virus-virus dari tangan. "Rekomendasinya adalah membersihkan selama sedikitnya 20 detik setiap kali mencuci tangan."

NPR.ORG

Berita terkait

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

4 jam lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

13 jam lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

16 jam lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

16 jam lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

17 jam lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

1 hari lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

1 hari lalu

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

2 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

4 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya