Jokowi Minta Pertamina Tak Pelit Kucurkan Dana Riset Katalis

Reporter

Dewi Nurita

Editor

Erwin Prima

Kamis, 30 Januari 2020 17:38 WIB

Presiden Jokowi bersama penemu Katalis Prof Subagio menghadiri Rakornas Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Tahun 2020 di Puspitek, Serpong Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten, Kamis, 30 Januari 2020. Presiden mengarahakan agar Badan Riset dan Inovasi Nasional untuk mengidentifikasi riset strategis dan solutif serta inovatif untuk menjawab kebutuhan bangsa. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta PT Pertamina (Persero) dan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit tak pelit mengucurkan dana riset untuk pengembangan industri katalis.

Musababnya, kata Jokowi, Pertamina saat ini butuh sekitar 50 katalis untuk mempercepat proses produksi. Namun, saat ini baru tiga katalis yang mampu diproduksi di dalam negeri.

"Padahal kita punya kemampuan produksi katalis itu. Nanti kita tindak lanjuti dalam ratas khusus. Kita ingin bisa produksi dengan bahan produksi sendiri," ujar Jokowi dalam acara Peresmian Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Tahun 2020, di Puspitek, Banten pada Kamis, 30 Januari 2020.

Jokowi mencontohkan, salah satu hasil riset yang perlu didanai lebih banyak oleh Pertamina adalah temuan ahli Teknologi Reaksi Kimia dan Katalis dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Subagjo, yang mengembangkan minyak kelapa sawit menjadi bahan bakar biohidrokarbon.

Dengan risetnya sejak 1982, Subagjo berhasil membuat resep dan memproduksi katalis minyak nabati di tengah banyaknya kebutuhan katalis yang sebagian besar didapat dari impor. Katalis minyak nabati merupakan zat yang mempercepat laju reaksi kimia pada suhu tertentu untuk mengubah limbah minyak kelapa sawit menjadi bahan bakar nabati.

Tim Subagjo memang bekerja sama dengan Pertamina dalam pengembangan riset ini dan mendapat bantuan sebesar Rp 8 Miliar berupa alat laboratorium. Namun, menurut Jokowi, angka itu sangat kecil dibandingkan dengan pemasukan perusahaan pelat merah itu yang mencapai puluhan triliun.

"Kalau dari Pertamina Rp 8 miliar itu kecil, bukan bantuan itu. Kalau dari dana sawit dapat Rp 46 miliar, itu juga kecil. Dana sawit kita mendekati Rp 30 triliun. Untuk apa disimpan saja? Saya sudah perintahkan menteri untuk perbanyak bantuan ke ITB untuk katalis ini," ujar Jokowi.

Ke depan, Jokowi meminta Pertamina harus berperan lebih besar dalam perkembangan industri katalis ini. "Jangan takut dan malah menghindar. Keuntungan Pertamina itu terakhir sudah di atas Rp 20 triliun. Itu kalau dipakai untuk riset seperti ini, saya kira tidak ada ruginya. Badan Pengelola Dana Sawit juga harus aktif mendukung riset yang berdampak besar seperti ini," ujar Jokowi.

DEWI NURITA



Berita terkait

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

8 jam lalu

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

Pemerintah memperpanjang kontrak PT Freeport Indonesia hingga 2061 setelah kontrak mereka berakhir pada 2041 dengan kompensasi penambahan saham 61%

Baca Selengkapnya

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

8 jam lalu

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

Gibran mengaku telah memiliki roadmap untuk partai politik yang dipilihnya setelah tak bergabung lagi dengan PDIP.

Baca Selengkapnya

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

11 jam lalu

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

Ahli ini menyatakan tak anti investasi asing, termasuk yang dijanjikan datang dari Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

12 jam lalu

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

Pemerintah bakal memperpanjang kontrak PT Freeport hingga 2061. Menteri Bahlil Lahadalia klaim Freeport sudah jadi perusahaan milik Indonesia.

Baca Selengkapnya

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

12 jam lalu

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

Presiden Joko Widodo, menekankan pentingnya menjaga keseimbangan harga baik ditingkat petani, pedagang maupun peternak

Baca Selengkapnya

Hardiknas 2024: Jokowi dan Nadiem Makarim Sampaikan Pesan Ini

13 jam lalu

Hardiknas 2024: Jokowi dan Nadiem Makarim Sampaikan Pesan Ini

Apa pesan Presiden Jokowi dan Mendikburistek Nadiem Makarim dalam peringatan Hardiknas 2024?

Baca Selengkapnya

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

13 jam lalu

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

Jokowi mengatakan panen raya jagung terjadi mulai dari Sumbawa Barat, Dompu, hingga Gorontalo.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Respons BTN Atas Dugaan Raibnya Uang Nasabah

13 jam lalu

Terkini Bisnis: Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Respons BTN Atas Dugaan Raibnya Uang Nasabah

Presiden Joko Widodo alias Jokowi meresmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya

Kaesang Sebut Ayahnya Bakal Bantu Kampanye di Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI Lah

13 jam lalu

Kaesang Sebut Ayahnya Bakal Bantu Kampanye di Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI Lah

Presiden Joko Widodo alias Jokowi buka suara soal dirinya yang disebut akan membantu Partai Solidarits Indonesia (PSI) kampanye untuk Pilkada.

Baca Selengkapnya

Timnas U-23 Indonesia vs Irak Digelar Malam Ini, Jokowi: Menang, Insyaallah

14 jam lalu

Timnas U-23 Indonesia vs Irak Digelar Malam Ini, Jokowi: Menang, Insyaallah

Jokowi optimistis Timnas U-23 Indonesia bisa mengalahkan Irak dalam laga perebutan peringkat ketiga Piala Asia U-23 2024 Kamis malam ini.

Baca Selengkapnya