Viral Curcumin Bisa Tangkal Virus Corona, Ini Kata Penelitinya

Jumat, 14 Februari 2020 16:51 WIB

Ilustrasi teh curcumin. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Satu artikel berjudul 'Seorang Peneliti Surabaya Temukan Penangkal Virus Corona' viral di grup-grup percakapan di telepon genggam. Artikel menuturkan penjelasan dan temuan dari Guru Besar Biokimia dan Biologi Molekuler Universitas Airlangga Chaerul Anwar Nidom yang dikaitkan dengan situasi wabah virus corona COVID-19 saat ini.

Disebutkan bahwa untuk menangkal virus corona adalah dengan menangkal badai sitokin yang tak lain sebuah proses biologis dalam paru karena adanya infeksi virus corona. "Untuk menangkal badai sitokin terdapat pada : curcumin yang ada pada jahe, kunyit, sereh dan temulawak yang biasa dibuat bumbu masak serta minuman segar," bunyi isi artikel itu.

Dalam artikel itu pula Nidom menyebutkan kalau obat-obat herbal itu sudah biasa dikonsumsi masyarakat Indonesia. Oleh karena itu dapat dipahami bahwa virus corona belum menyebar di Indonesia. "Bisa jadi karena masyarakat Indonesia terbiasa minum jamu atau bisa juga karena virus itu tidak sesuai dengan kondisi tubuh masyarakat Indonesia," katanya di artikel itu.

Nidom yang berpengalaman menghadapi wabah virus flu burung pada 2005 lalu menyarankan masyarakat tidak menunggu obat-obat yang dikeluarkan industri farmasi. "Konsumsilah apa yang biasa dilakukan. Kami sudah pernah mempunyai pengalaman-pengalaman yang lalu. Jadi produk-produk di daerah, tumbuhan-tumbuhan di Indonesia sudah cukup mampu menangkal (virus corona)."

Dihubungi terpisah pada Jumat, 14 Februari 2020, Nidom menyatakan kalau tidak ada yang keliru dari artikel yang viral itu. Dia hanya menegaskan bahwa riset praklinis dengan curcumin seperti yang dijelaskan dalam artikel itu dilakukannya terhadap virus corona penyebab flu burung atau yang lebih dikenal sebagai virus H5N1.

Advertising
Advertising

"Yang agak lewat dari berita tersebut, formulasi curcumin, langsung dihubungkan dengan COVID-19, padahal virusnya saat itu belum ada," kata sang profesor yang juga Ketua Tim Riset CoV-Formulasi Vaksin di Laboratorium Profesor Nidom Foundation itu.

Namun Nidom juga mengimbau masyarakat tidak perlu risau dengan wabah virus corona yang sekarang dan meminta kebiasaan minum jamu dan masak dengan bumbu lengkap diteruskan. Alasannya, formulasi Curcumin, seperti juga juga teh putih dan cokelat yang pahit terbukti efektif menangkal virus flu burung yang, menurutnya, "Keganasannya melebihi virus COVID-19 saat ini."

Berita terkait

Jadi Sorotan usai Viral Sepatu Harga Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31,8 Juta, Begini Penjelasan DHL

18 menit lalu

Jadi Sorotan usai Viral Sepatu Harga Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31,8 Juta, Begini Penjelasan DHL

DHL buka suara perihal viralnya kasus bea masuk jumbo yang dikenakan untuk sepasang sepatu impor.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

30 menit lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Viral Bea Masuk Rp 31,8 Juta untuk Sepatu Seharga Rp 10 Juta, Begini Cara Perhitungan Bea Cukai

3 jam lalu

Viral Bea Masuk Rp 31,8 Juta untuk Sepatu Seharga Rp 10 Juta, Begini Cara Perhitungan Bea Cukai

Ditjen Bea Cukai menanggapi pemberitaan penetapan bea masuk untuk produk sepatu impor yang dibeli oleh konsumen sebesar Rp 31,8 juta.

Baca Selengkapnya

Unpad Buka Suara Soal Mahasiwa Penerima Beasiswa KIP-K Bergaya Hidup Mewah

7 jam lalu

Unpad Buka Suara Soal Mahasiwa Penerima Beasiswa KIP-K Bergaya Hidup Mewah

Pihak Unpad buka suara soal kabar viral tentang mahasiswa penerima beasiswa Kartu Indonesia Pintar-Kuliah yang diduga pamer kemewahan di akun medsos.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

3 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Bikin Turis Indonesia Dikecam, Ini yang Perlu Diketahui dari Pohon Sakura di Jepang

6 hari lalu

Bikin Turis Indonesia Dikecam, Ini yang Perlu Diketahui dari Pohon Sakura di Jepang

Perilaku sekelompok turis asal Indonesia di Jepang mengundang kecaman luas gara-gara perilakunya terhadap bunga sakura yang sedang bermekaran.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

7 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

7 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Viral WNI Rusak Pohon Sakura di Jepang, Kemenparekraf Ingatkan Wisatawan Harus Bertanggung Jawab

8 hari lalu

Viral WNI Rusak Pohon Sakura di Jepang, Kemenparekraf Ingatkan Wisatawan Harus Bertanggung Jawab

Kemenparekraf angkat bicara soal video viral perusakan pohon sakura oleh WNI.

Baca Selengkapnya

VIral Tabrak Lari di Bekasi, Pengemudi Yaris Panik Diteriaki Warga Usai Serempetan hingga Tabrak Belasan Kendaraan

8 hari lalu

VIral Tabrak Lari di Bekasi, Pengemudi Yaris Panik Diteriaki Warga Usai Serempetan hingga Tabrak Belasan Kendaraan

Polres Metro Bekasi Kota menyatakan, total ada 2 mobil dan 11 sepeda motor yang menjadi korban tabrak lari akibat pengemudi panik diteriaki warga.

Baca Selengkapnya