Kasus Virus Corona Korea Selatan Melonjak Jadi 82, Siaga Kuning

Reporter

Tempo.co

Editor

Erwin Prima

Kamis, 20 Februari 2020 14:55 WIB

Petugas medis menggunakan pakaian pelindung saat mengunjungi pasien virus corona baru di unit perawatan intensif (ICU) rumah sakit di Wuhan, provinsi Hubei, Cina 6 Februari 2020. Jumlah orang yang meninggal dunia akibat virus korona baru melonjak menjadi 908. China Daily via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Korea Selatan melaporkan 31 kasus baru virus corona COVID-19 pada hari Kamis, 20 Februari 2020, sehingga jumlah total infeksi di negara itu menjadi 82, dengan sebagian besar kasus baru berpusat di kota tenggara Daegu.

Peningkatan jumlah orang yang terinfeksi minggu ini -- meningkatkan total infeksi di negara ini lebih dari 50 -- terjadi ketika otoritas kesehatan menyatakan bahwa virus tersebut telah mulai menyebar secara lokal.

"Pada tahap ini, (pemerintah) menilai bahwa COVID-19 menyebar secara lokal dengan ruang lingkup terbatas," ujar Wakil Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Kim Kang-lip kepada wartawan sebagaimana dikutip Korea Herald. “Pemerintah telah menyesuaikan karantina dan pencegahan untuk mengatasi penularan lokal.”

Otoritas kesehatan akan mengerahkan 24 dokter tambahan ke Daegu dan memperluas jumlah pusat pendeteksi virus menjadi 22 di kota itu. Namun, pihak berwenang menetapkan tingkat siaga virus di "kuning", tertinggi ketiga.

Dari 31 kasus baru, 30 terjadi di Daegu, 300 kilometer tenggara Seoul, dan berdekatan dengan Provinsi Gyeongsang Utara. "Pasien lainnya dilaporkan di Seoul," ujar Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KCDC) dalam sebuah pernyataan.

Advertising
Advertising

Daegu dan Provinsi Gyeongsang Utara adalah rumah bagi sekitar 5 juta orang. Dari 30 kasus baru di Daegu, 23 pasien diyakini terkait dengan seorang wanita Korea Selatan berusia 61 tahun yang dipastikan terinfeksi pada hari Selasa.

Pasien virus ke-31 di negara itu diduga telah menginfeksi sekitar 40 orang saat dia menghadiri kebaktian gereja di Daegu sebelum dites positif terkena virus.

Sebuah survei epidemiologis sedang dilakukan untuk menentukan apakah pasien ke-31 terkait dengan dua kasus yang dikonfirmasi di rumah sakit di Cheongdo, selatan Daegu. KCDC mengatakan pasien itu mengunjungi Cheongdo awal bulan ini.

Direktur KCDC Jung Eun-kyeong menyerukan orang-orang yang mengunjungi gereja Daegu dan Rumah Sakit Daenam di Cheongdo untuk tinggal di dalam rumah atau melapor ke otoritas kesehatan jika mereka menunjukkan gejala.

Jumlah pasien virus corona yang menerima terapi oksigen meningkat menjadi empat dari satu pasien pada hari Kamis. Sebagian besar kasus baru tidak memiliki kaitan yang jelas dengan perjalanan ke Cina, tempat virus itu berasal, atau negara-negara Asia Tenggara.

Kemungkinan “super spreader” virus corona di Korea Selatan dirawat di rumah sakit Daegu mulai 7 Februari hingga Senin lalu. KCDC mengatakan bahwa pasien telah melakukan kontak dengan 166 orang, yang kini telah ditempatkan di karantina.

Gereja Shincheonji Yesus di Daegu, tempat pasien ke-31 menghadiri ibadah, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa tempat ibadah itu telah ditutup setelah sekitar 10 anggota dinyatakan positif terkena virus.

Laporan media setempat mengatakan sekitar 1.000 anggota menghadiri ibadah bersama pasien ke-31. KCDC mengatakan 1.001 anggota gereja diminta untuk mengisolasi diri untuk menahan penyebaran virus itu.

Otoritas kesehatan masyarakat mengatakan sebelumnya masih belum jelas bagaimana pasien ke-31 tertular virus karena dia tidak melakukan kontak dengan pasien lain yang dikonfirmasi atau telah ke luar negeri baru-baru ini.

Jumlah orang yang diperiksa untuk virus dan karantina mencapai 1.633 pada Kamis pagi, naik dari 1.030 pada hari sebelumnya. Korea Selatan telah melakukan skrining 12.161 orang untuk COVID-19 sejak 3 Januari, dengan 10.446 tes negatif dan 16 pasien telah dikeluarkan dari karantina setelah menjalani pemulihan penuh.

Korea Selatan juga mulai memeriksa mereka yang menunjukkan gejala mencurigakan virus corona saat negara itu bergulat dengan infeksi baru tanpa kaitan ke kasus yang ada atau perjalanan ke luar negeri.

Langkah itu memperluas skrining ke lebih banyak orang dan membuatnya lebih mudah untuk mendeteksi dan mengisolasi kasus COVID-19. Di bawah aturan baru, dokter di garis depan akan diizinkan untuk secara aktif melakukan tes virus corona jika mereka berpikir seseorang mungkin telah terjangkit penyakit tersebut.

Korea Selatan memiliki kapasitas untuk melakukan 5.000 uji virus corona sehari, tetapi angkanya akan meningkat menjadi 10.000 pada akhir bulan. Selain itu, negara itu berencana untuk memeriksa mereka yang menderita pneumonia karena sebab yang tidak diketahui.

KOREA HERALD | YONHAP

Berita terkait

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

3 jam lalu

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

Kementerian Luar Negeri Korea Selatan meningkatkan level kewaspadaan terorisme di kantor diplomatiknya di lima negara.

Baca Selengkapnya

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

5 jam lalu

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

Bendera Korea Selatan memuat arti tanah (latar putih), rakyat (lingkaran merah dan biru), dan pemerintah (empat rangkaian garis atau trigram hitam).

Baca Selengkapnya

Resmi Perpanjang Kontrak di Red Sparks, Berapa Gaji Megawati Hangestri?

10 jam lalu

Resmi Perpanjang Kontrak di Red Sparks, Berapa Gaji Megawati Hangestri?

Dalam kontrak barunya di Red Sparks, Megawati Hangestri bakal mendapat kenaikan gaji menjadi US$ 150 ribu per musim.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

2 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

Kementerian Luar Negeri RI membenarkan telah terjadi perkelahian sesama kelompok WNI di Korea Selatan persisnya pada 28 April 2024

Baca Selengkapnya

WNI Saling Serang di Korea Selatan, Satu Orang Tewas

2 hari lalu

WNI Saling Serang di Korea Selatan, Satu Orang Tewas

Seorang pria warga negara Indonesia (WNI) ditangkap polisi Daegu, Korea Selatan setelah menikam rekan senegaranya hingga tewas dan melarikan diri.

Baca Selengkapnya

Shin Tae-yong Pernah Dilempar Telur di Negaranya Sendiri, Ini Sisi Lain Coach Shin

2 hari lalu

Shin Tae-yong Pernah Dilempar Telur di Negaranya Sendiri, Ini Sisi Lain Coach Shin

Pelatih timnas Indonesia Shin Tae-yong berhasil bawa Garuda Muda ke perempat final Piala Asia U-23 2024. Berikut sisi lain Coach Shin.

Baca Selengkapnya

Dua Produser Program Televisi Korea Selatan yang Dibintangi Hyoyeon SNSD dan Dita Karang Dideportasi Imigrasi Bali

4 hari lalu

Dua Produser Program Televisi Korea Selatan yang Dibintangi Hyoyeon SNSD dan Dita Karang Dideportasi Imigrasi Bali

Setelah diperiksa Imigrasi, 15 kru dan artis Korea Selatan, termasuk Hyoyeon SNSD dan Dita Karang sudah kembali ke Korsel pada Jumat lalu.

Baca Selengkapnya

Youtuber Jang Hansol dan Food Vlogger Om Kim Senang Indonesia Kalahkan Korea Selatan

6 hari lalu

Youtuber Jang Hansol dan Food Vlogger Om Kim Senang Indonesia Kalahkan Korea Selatan

Jang Hansol menyebut kekalahan Korea Selatan dari Timnas U-23 bisa menjadi pembelajaran berharga bagi sepak bola di negaranya.

Baca Selengkapnya

Ketika Ernando Ari Berjoget Usai Gagalkan Penalti Jagoan Korea Selatan Lee Kang-hee di Piala Asia U-23

6 hari lalu

Ketika Ernando Ari Berjoget Usai Gagalkan Penalti Jagoan Korea Selatan Lee Kang-hee di Piala Asia U-23

Aksi joget-joget Ernando Ari pada laga perempat final Piala Asia U-23 dianggap sebagai ejekan terhadap Lee Kang Hee.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Timnas Indonesia Kalahkan Korea Selatan di 8 Besar Piala Asia U-23 2024

6 hari lalu

5 Fakta Timnas Indonesia Kalahkan Korea Selatan di 8 Besar Piala Asia U-23 2024

Timnas Indonesia cetak sejarah maju ke semifinal Piala Asia U-23 2024 setelah kalahkan Timnas Korea Selatan lewat adu penalti 11-10.

Baca Selengkapnya