Begini Pelacakan Rumah Sakit Jika Pasien Positif Virus Corona
Reporter
Anwar Siswadi (Kontributor)
Editor
Erwin Prima
Selasa, 25 Februari 2020 16:40 WIB
TEMPO.CO, Bandung - Indonesia sejauh ini masih terbebas dari infeksi virus Corona (Covid-19). Namun bagaimana penelusurannya jika ada temuan dari pasien, misalnya di rumah sakit?
“Tentunya kami akan lacak semua,” kata anggota tim Infeksi Khusus RS Hasan Sadikin Bandung Anggraeni Alam kepada Tempo, Senin, 24 Februari 2020.
Pada situasi pasien rumah sakit dinyatakan positif terinfeksi Covid-19 oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, ada prosedur pelacakan selain penanganan medis pasien secara khusus.
“Kalau di rumah sakit, siapa yang terima, mengurus pasien, bahkan cleaning service, segala semua yang pernah mengurus (pasien) kami harus ada daftarnya,” ujarnya.
Mereka semua bakal diperiksa juga kondisinya selama 14 hari sesuai masa inkubasi virus Corona. Selain di lingkungan rumah sakit, pelacakan juga di lingkungan rumah, tempat kerja, sekolah, tempat kuliah, termasuk orang yang pernah ngobrol sedekat sekitar satu meter dengan pasien yang dinyatakan positif. Alasanya, penularan virus Corona melalui udara. “Itu yang bikin banyak orang di negara lain harus diperiksa,” kata dia.
Dalam Pedoman Kesiapsiagaan Menghadapi Infeksi Novel Coronavirus terbitan Kementerian Kesehatan Januari 2020 disebutkan jika ditemukan satu kasus konfirmasi atau positif terinfeksi virus Corona maka dinyatakan sebagai kejadian luar biasa (KLB).
Ketika merawat pasien dengan status dalam pengawasan juga yang positif terinfeksi, pemerintah minta jumlah petugas kesehatan dibatasi, pun anggota keluarga dan pengunjung.
Beberapa petunjuk antisipasi lain saat menerima suspek, yaitu memakai masker N95, pelindung mata, memakai gaun lengan panjang, dan sarung tangan bersih. Kemudian membersihkan tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien dan lingkungannya dan segera setelah melepas alat pelindung diri.
Selain pihak rumah sakit, pengawasan juga menjadi tanggung jawab Dinas Kesehatan daerah secara berjenjang. Anggraeni mengakui kondisinya kini masih panik karena wabah tergolong baru dan semuanya masih berproses. Walau begitu, menurutnya, semua petugas atau pihak yang terkait telah disiagakan. “Kita selalu komunikasi terus, semua sudah disiapkan,” ujarnya.
ANWAR SISWADI