Kepala BMKG: Iklim Berpengaruh pada Penyebaran COVID-19, tapi...

Rabu, 8 April 2020 07:07 WIB

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati. TEMPO/Fakhri Hermansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melakukan kajian lintas disiplin terkait dengan korelasi antara iklim dengan penyebaran virus corona COVID-19 di Indonesia.

Penelitian tahap awal ini melibatkan 20 peneliti dari BMKG, Fakultas Kedokteran, Fakultas Kesehatan Masyarakat dan Fakultas Keperawatan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.

Dalam diskusi online bertajuk ‘Benarkan Iklim Berpengaruh pada Penyebaran COVID-19?’ yang digelar oleh Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jakarta, Society of Indonesian Science Journalists (SISJ), dan Akademi Ilmuwan Muda Indonesia (ALMI), Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menerangkan para peneliti dikerahkan untuk melacak seluruh informasi ilmiah dari paper-paper terkait hubungan antara iklim dan cuaca dengan penyebaran wabah.

“Kami memiliki tantangan tentang apa yang kami temukan, akhirnya peneliti mikrobologi menyampaikan ternyata ada beberapa paper (penelitian) terkait iklim dengan penyebaran wabah yang menunjukkan ada kolerasi, dan menjelaskan alasannya minimal ada dua hal,” ujar dia, dalam diskusi yang digelar melalui WhatsApp, Selasa malam, 7 April 2020.

Dua alasan tersebut adalah pertama kondisi tubuh manusia dalam suhu rendah, yaitu 10 derajat Celcius atau lebih rendah memang mengalami respons imunitas yang melemah. Apabila suhu meningkat maka respons imunitas juga ikut meningkat. “Jadi ini penjelasan kenapa suhu dan kelembaban udara berpengaruh dalam penyebaran wabah,” kata mantan rektor UGM itu.

Advertising
Advertising

Alasan kedua adalah pengaruh dari lingkungan. Dwikorita mengatakan virus terekspos di lingkungan dengan suhu yang rendah 10 derajat Celcius atau kurang dan kelembaban rendah itu lebih stabil dibandingkan pada suhu yang tinggi.

Namun, para peneliti kurang puas dengan hasil tersebut, sehingga mencari temuan lain yang kontra dan menyimpulkan bahwa tidak hanya iklim yang berpengaruh pada penyebaran wabah.

“Akhirnya kami menemukan, selain iklim, penyebaran wabah juga dipengaruhi oleh human demografi dan intervensi kesehatan masyarakat,” tutur peraih gelar PhD earth science dari Leeds University itu.

Menurutnya, dalam teori yang ditemukan, fakta sebenarnya iklim di Indonesia tidak ideal untuk COVID-19, tapi kenapa kasusnya terus meningkat. Melihat hasil temuan studi itu, tim peneliti melakukan kajian dan mensintesiskan bahwa wabah dipengaruhi oleh beberapa faktor selain cuaca pada temperatur rendah 1-9 derajat Celcius atau di bawah 10 derajat Celcius.

“Itu (iklim) bukan satu-satunya yang mengontrol penyebaran wabah, ada faktor yang penting, yaitu demografi, mobilitas orang serta interaksi sosial dan intervensi kesehatan masyarakat. Ini kesimpulan sementara karena waktunya yang singkat dengan mengkaji beberapa paper (penelitian) yang ada dan menganalisisnya,” kata Dwikorita.

Sehingga, Dwikorita yang merupakan profesor geologi lingkungan dan mitigasi bencana UGM itu merekomendasikan, apabila mobilitas sosial bisa diterapkan dengan ketat dan dipatuhi, maka peran suhu udara dan kelembaban benar-benar berarti untuk kondisi tropis di Indonesia.

“Tapi hal itu sulit diwujudkan apabila syarat tadi mobilitas sosial tidak dipenuhi apalagi tidak dilakukan intervensi kesehatan masyarakat secara tepat,” kata Dwikorita.

Berita terkait

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

3 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Peringatan Dini BMKG: Sejumlah Provinsi Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir

5 jam lalu

Peringatan Dini BMKG: Sejumlah Provinsi Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir

Potensi hujan signifikan terjadi karena kontribusi dari aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO), Gelombang Kelvin dan Rossby Equatorial.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

6 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Di Daratan Asia Gelombang Panas, BMKG: Indonesia Suhu Panas Biasa

13 jam lalu

Di Daratan Asia Gelombang Panas, BMKG: Indonesia Suhu Panas Biasa

Suhu panas muncul belakangan ini di Indonesia, setelah sejumlah besar wilayah daratan benua Asia dilanda gelombang panas (heat wave) ekstrem.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

17 jam lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Laut Jawa dan Samudra Hindia

1 hari lalu

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Laut Jawa dan Samudra Hindia

Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah Indonesia dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran.

Baca Selengkapnya

Dasarian Pertama Mei, Hujan Diprediksi Berkurang di Separuh Wilayah Jawa Barat

1 hari lalu

Dasarian Pertama Mei, Hujan Diprediksi Berkurang di Separuh Wilayah Jawa Barat

Stasiun Klimatologi BMKG Jawa Barat memprakirakan 52,1 persen wilayah berkategori hujan rendah.

Baca Selengkapnya

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

1 hari lalu

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

Garut dan sebagian wilayah di Jawa Barat kembali digoyang gempa pada Rabu malam, 1 Mei 2024. Buat Garut ini yang keempat kalinya sejak Sabtu lalu.

Baca Selengkapnya

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

1 hari lalu

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

Gempa bumi M4,2 mengguncang Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut. BPBD Kabupaten Bandung mengecek informasi kerusakan akibat gempa.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

2 hari lalu

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

BMKG melaporkan gempa berkekuatan M4,2 di Kabupaten Bandung. Ditengarai akibat aktivitas Sesar Garut Selatan. Tidak ada laporan kerusakan.

Baca Selengkapnya