Kombinasi 3 Obat Bisa Kalahkan Covid-19, Interferon Jadi Kunci?

Selasa, 12 Mei 2020 10:17 WIB

Ilustrasi obat. TEMPO/Mahanizar Djohan

TEMPO.CO, Jakarta - Kombinasi tiga obat antivirus interferon beta-1b, lopinavir-ritonavir dan ribavirin mampu mengurangi gejala dan mempersingkat infeksi virus corona Covid-19. Hasilnya dianggap lebih menjanjikan ketimbang hanya Lopinavir-ritonavir yang digunakan seperti yang sudah pernah diuji.

Efektivitas kombinasi tiga obat itu dicoba ke sekelompok 127 pasien Covid-19 di enam rumah sakit di Hong Kong. Hasilnya, konsentrasi virus dan badai sitokin yang disebabkannya di paru-paru berkurang.

"Lebih lanjut, terapi tiga antivirus dengan cepat menghasilkan viral load negatif di semua spesimen, sehingga mengurangi infeksi pada pasien," bunyi hasil studi itu yang diterbitkan dalam The Lancet, seperti dikutip laman Fox News, Senin, 11 Mei 2020.

Kelompok yang diberi kombinasi tiga obat itu dinyatakan negatif terhadap virus setelah tujuh hari dibandingkan dengan kelompok kontrol yang 12 hari. Kombinasi tiga obat juga meringankan gejala sepenuhnya dalam waktu empat hari, jauh lebih singkat daripada kontrol.

Interferon beta 1-b umumnya digunakan untuk mengobati multiple sclerosis, yang sudah teruji mampu mentimulasi sistem kekebalan tubuh pada paru-paru pasien asma dan penyakit kronis di organ itu. Obat ini secara tunggal juga sedang diuji di Inggris dengan hasil awal yang baru bisa didapat bulan depan.

Sedang lopinavir-ritonavir dan ribavirin masing-masing digunakan untuk antivirus HIV dan Hepatitis C. Khusus lopinavir-ritonavir sudah diuji ke pasien Covid-19 dengan hasil yang tidak efektif. Sedang kombinasinya dengan ribavirin juga kalah efektif dengan ketika ditambahkan interferon.

Advertising
Advertising

Dari ketiganya, hanya ribavirin yang berasal dari luar kelompok empat jenis obat yang sedang diuji atas pengawasan WHO dalam program solidarity trial. Indonesia termasuk di antara negara-negara yang terlibat dalam program itu.

Dua jenis obat lainnya dalam program solidarity trial adalah remdesivir, antivirus untuk Ebola, yang baru-baru ini mendapat persetujuan sebagai obat darurat Covid-19 di Amerika Serikat. Apa yang terjadi dengan remdesivir berlawanan dengan satu jenis obat lainnya yakni chloroquine-hydroxychloroquine yang menunjukkan efek samping fatal di sejumlah lokasi uji.

FOX NEWS | NEW YORK TIMES | THE LANCET

Berita terkait

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

1 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

4 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

15 jam lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

6 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

6 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

7 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Tips Beri Obat Demam pada Anak sesuai Dosis dan Tak Dimuntahkan Lagi

9 hari lalu

Tips Beri Obat Demam pada Anak sesuai Dosis dan Tak Dimuntahkan Lagi

Berikut saran memberikan obat demam pada anak sesuai dosis dan usia serta agar tak dimuntahkan lagi.

Baca Selengkapnya

Alasan Bawang Merah Tetap Diburu Meski Mahal

9 hari lalu

Alasan Bawang Merah Tetap Diburu Meski Mahal

Bawang merah merupakan komoditi penting yang dibutuhkan masyarakat. Apa saja manfaatnya untuk kesehatan?

Baca Selengkapnya

Jangan Langsung Beri Parasetamol saat Anak Demam, Ini Waktu yang Disarankan

10 hari lalu

Jangan Langsung Beri Parasetamol saat Anak Demam, Ini Waktu yang Disarankan

Parasetamol dapat diberikan ketika suhu anak 38 derajat Celcius ke atas atau sudah merasakan kondisi yang tidak nyaman.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

11 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya