Obat Herbal Indonesia Versus Cina, Ini Kata PDPOTJI

Reporter

Tempo.co

Senin, 18 Mei 2020 11:30 WIB

Seorang peneliti melakukan uji laboratorium obat herbal untuk menyembuhkan dan menghambat pertumbuhan virus Corona, di Pusat Penelitian Kimia LIPI di Serpong, Banten, Rabu, 6 Mei 2020. ANTARA/Muhammad Iqbal

TEMPO.CO, Jakarta - Persatuan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI) mendorong lebih banyak obat herbal Indonesia untuk mendapat kesempatan diuji kepada pasien Covid-19. Ini terkait dengan uji yang tengah dipersiapkan untuk dua macam obat herbal penambah daya tahan tubuh, yakni jamur Cordyceps dan kombinasi herbal dengan komponen utama jahe merah, di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet, Jakarta.

“Kami mendorong semua tapi penentu ada di Badan Riset dan Inovasi Nasional dan lembaga-lembaga peneliian di bawahnya. Kami sebatas memberi masukan,” kata Ketua PDPOTJI, Inggrid Tania, Minggu 17 Mei 2020.

Dia menuturkan sejumlah herbal atau obat tradisional yang juga berpotensi dan akan dikerjakan di bawah koordinasi BRIN di antaranya adalah minyak Eucalyptus yang sedang diteliti oleh Balitbang Kementerian Pertanian. Sedang jambu biji merah yang direkomendasikan dari hasil riset senyawa antivirus oleh tim penelitian UI dan IPB University disebutkan Inggrid berubah menjadi daun jambu biji merah.

Selain itu juga minyak kelapa murni atau virgin coconut oil. Ada satu lagi yakni empon-empon yang sedang diteliti tim ilmuwan di Surabaya tapi ini disebutnya belum sampai melangkah ke uji ke pasien secara langsung.

Inggrid menolak disebutkan kalau dorongan untuk riset dan uji klinis itu dilakukan setelah jamu dan obat herbal Cina diberikan kepada pasien Covid-19 di rumah sakit di Indonesia. Namun dia menyatakan PDPOTJI telah mengingatkan agar jamu dan herbal Cina itu dipastikan dulu keamanan atau toksisitasnya.

Advertising
Advertising

Mereka juga harus lulus uji BPOM dan disetujui Komisi Etik Kesehatan terlebih dulu. “Baru kemudian bisa menulis proposal uji klinis kepada pasien Covid-19,” katanya menerangkan prosedur yang berlaku.

Telah diedarkan dan digunakannya herbal Cina di rumah sakit-rumah sakit terungkap pada akhir April lalu. Berada di baliknya adalah Satgas Lawan Covid-19 DPR RI. Belakangan penggunaannya semakin luas di antaranya ke kalangan pekerja di pasar induk beras Cipinang, Jakarta. Di lokasi ini obat herbal Cina disebutkan berasal dari bantuan yang diserahkan pejabat di Pemerintah Provinsi DKI.

Berita terkait

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

8 jam lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

17 jam lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

21 jam lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

21 jam lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

22 jam lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

1 hari lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

1 hari lalu

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

2 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

4 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya